Dicerai Istri, Komar Gorok Leher Sendiri Usai Sholat
LINTAS PUBLIK - PURWAKARTA, Warga Kp Gandasoli, Desa Babakan, Kec Wanayasa, Kab Purwakarta digegerkan dengan aksi bunuh diri Komar (44) diatas sajadah, pada Selasa (15/10/2019) malam.
Aksi nekat korban diduga karena depresi sepeninggal istri hingga biduk rumah tangganya berakhir.
Korban pertama kali ditemukan tewas bersimbah darah diatas sajadah kamarnya oleh ibu korban yang curiga mendengar percikan air dikamar anak tersebut.
Ibu korban menyebutkan tak menyangka anaknya telah bertindak senekad itu. Saat waktu maghrib itu, Komar berpamitan kepada ibunya untuk menunaikan salat maghrib di kamarnya. “Bilangnya dia mau sholat,” ucap sang ibu sedih.
Saat ditemukan, lanjut si ibu, anaknya dalam keadaan tak bernyawa. Darah segar menyembur ke dinding ruang kamar. Korban masih posisi duduk diatas sejadah menghadap kiblat. Tangan kanannya memegang sebilah pisau. Diduga korban “harakiri” dengan menggorok lehernya sendiri.
Kapolsek Wanayasa AKP Sutikno menbenarkan adanya kejadian tersebut. “Berdasarkan keterangan saksi, Komar diduga depresi saat ditinggal pergi istrinya dan terhimpit kesulitan ekonomi,”ujar dia.
Teriakan ibu korban mengundang warga berdatangan ke rumah. Lalu, Komar pun dievakuasi oleh warga ke Puskesmas Wanayasa namun nahas nyawanya tak tertolong.
“Keluarga korban menolak dilakukan autopsi kemudian jenazah korban kembali dibawa kerumah duka di Gandasoli untuk dimakamkan,” ujarnya.
sumber : posk
Aksi nekat korban diduga karena depresi sepeninggal istri hingga biduk rumah tangganya berakhir.
Korban pertama kali ditemukan tewas bersimbah darah diatas sajadah kamarnya oleh ibu korban yang curiga mendengar percikan air dikamar anak tersebut.
 |
| ilustrasi |
Saat ditemukan, lanjut si ibu, anaknya dalam keadaan tak bernyawa. Darah segar menyembur ke dinding ruang kamar. Korban masih posisi duduk diatas sejadah menghadap kiblat. Tangan kanannya memegang sebilah pisau. Diduga korban “harakiri” dengan menggorok lehernya sendiri.
Kapolsek Wanayasa AKP Sutikno menbenarkan adanya kejadian tersebut. “Berdasarkan keterangan saksi, Komar diduga depresi saat ditinggal pergi istrinya dan terhimpit kesulitan ekonomi,”ujar dia.
Teriakan ibu korban mengundang warga berdatangan ke rumah. Lalu, Komar pun dievakuasi oleh warga ke Puskesmas Wanayasa namun nahas nyawanya tak tertolong.
“Keluarga korban menolak dilakukan autopsi kemudian jenazah korban kembali dibawa kerumah duka di Gandasoli untuk dimakamkan,” ujarnya.
sumber : posk
Tidak ada komentar