Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan Jajanan di Sekolah
LINTAS PUBLIK, CIANJUR, Puluhan siswa SD dan TK di Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas setempat karena diduga keracunan jajanan yang dibeli dari pedagang yang biasa mangkal di sekolah tersebut.
"Tercatat ada 24 siswa TK dan SD yang mengalami keracunan, setelah mengkonsumsi jajanan makaroni yang dibeli dari pedagang," kata Camat Sukanagara, Dede Saputra kepada wartawan, Selasa.
Peristiwa keracunan tersebut pertama kali diketahui ketika sejumlah siswa SDN Sukanagara 3 mengeluhkan pusing dan mual, selang beberapa saat jumlahnya bertambah banyak.
"Tidak hanya siswa SD, beberapa orang siswa TK Tunas Karya yang sekolahnya berdekatan mengeluhkan hal yang sama, sehingga dibawa ke puskesmas terdekat" katanya.
Siswa yang mengalami keracunan mendapatkan perawatan dari tim medis di Puskesmas Sukanagara, sedangkan penjual makaroni dibawa ke Mapolsek Sukanagara untuk dimintai keterangan.
"Penyebab keracunan dugaan sementara dari makaroni atau bumbunya yang sudah basi karena sebagian besar siswa yang mengalami keracunan menyebutkan makaroni yang mereka makan sedikit asam," katanya.
Kepala Puskesmas Sukanagara, Tuti Amalia, mengatakan siswa yang mengalami keracunan yang sudah mendapat penanganan sebanyak 24 siswa, terdiri dari 18 siswa SD dan 6 siswa TK.
"Tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit, hanya ditangani di puskesmas. Sebagian besar setelah mendapat penanganan medis kondisinya langsung membaik, sehingga diperbolehkan pulang," katanya.
Ia menjelaskan, sampel makanan sudah dibawa untuk uji laboratorium oleh Dinas Kesehatan Cianjur, guna memastikan penyebab keracunan dari jajanan makaroni atau dari bumbunya.
sumber : ant
"Tercatat ada 24 siswa TK dan SD yang mengalami keracunan, setelah mengkonsumsi jajanan makaroni yang dibeli dari pedagang," kata Camat Sukanagara, Dede Saputra kepada wartawan, Selasa.
Puluhan siswa SD dan TK di Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah mengkonsumsi jajanan makaroni yang dibeli dari pedagang yang biasa mangkal di sekolah. |
"Tidak hanya siswa SD, beberapa orang siswa TK Tunas Karya yang sekolahnya berdekatan mengeluhkan hal yang sama, sehingga dibawa ke puskesmas terdekat" katanya.
Siswa yang mengalami keracunan mendapatkan perawatan dari tim medis di Puskesmas Sukanagara, sedangkan penjual makaroni dibawa ke Mapolsek Sukanagara untuk dimintai keterangan.
"Penyebab keracunan dugaan sementara dari makaroni atau bumbunya yang sudah basi karena sebagian besar siswa yang mengalami keracunan menyebutkan makaroni yang mereka makan sedikit asam," katanya.
Kepala Puskesmas Sukanagara, Tuti Amalia, mengatakan siswa yang mengalami keracunan yang sudah mendapat penanganan sebanyak 24 siswa, terdiri dari 18 siswa SD dan 6 siswa TK.
"Tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit, hanya ditangani di puskesmas. Sebagian besar setelah mendapat penanganan medis kondisinya langsung membaik, sehingga diperbolehkan pulang," katanya.
Ia menjelaskan, sampel makanan sudah dibawa untuk uji laboratorium oleh Dinas Kesehatan Cianjur, guna memastikan penyebab keracunan dari jajanan makaroni atau dari bumbunya.
sumber : ant
Tidak ada komentar