Tuna Netra Siantar Butuh Alquran dan Alkitab
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Sebanyak 50 kepala keluarga Tuna Netra di kota Pematangsiantar dan kabupaten Simalungun membutuhkan Alquran dan Alkitab.
Hal ini diungkapkan Brikjon Purba salah seorang Tuna Netra warga di jalan Pdt. Justin Sihombing (BDB), Rabu (9/10/2019) di rumah baca Mutiara Bangsa jalan Farel Pasaribu gang Anggur no. 11 Pematangsiantar, saat menerima buku-buku braille dari Propinsi Sumatera Utara.
"Kami sangat membutuhkan Alquran dan Alkitab pak, ada 50 kepala keluarga peyandang Tuna Netra di Siantar - Simalungun, baik Islam dan Kristen. Alquran dan Alkitab ini sangat kami butuhkan, kami sudah lama merindukan mau baca Kitab Suci,"kata Brikjon saat menerima buku braille dari Suriadi dan Delina Sari dari Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara.
BACA JUGA Buku untuk Tuna Netra Tersedia di Siantar, Baca dan Pinjam Gratis
Menurut Brikjon Purba, kebutuhan bahan bacaan untuk Tuna Netra sangat sulit ditemukan di Pematangsiantar, sehingga beberapa Tuna Netra lupa bagaimana caranya membaca braille.
"Karena tak ada buku yang mau dibaca, banyak Tuna Netra yang lupa membaca karena tidak ada bahan bacaan, kalau pun mau dibeli bukunya sangat sulit ditemukan, dan kalau pun ada bukunya sudah pasti sangat mahal karena pasti bukunya sifatnya terbatas dan banyak pesanan,"ujar Brikjon berterimaksih kepada dinas perpustakaan propinsi Sumut yang mau meminjamkan buku kepada Tuna Netra melalui Rumah baca Mutiara Bangsa.
"Untuk itu kami berterimakasih yah pak, jujur saja kami sangat membutuhkan buku-buku bacaan yang tercetak braille, dengan adanya buku dari propinsi ini kami harapkan ilmu pengetahuan kami bertambah,"kata Brikjon yang hobby buku-buku sains dan keterampilan.
BACA JUGA HUT ke-148 Tahun, Siantar Juara di Dua Lomba Perpustakaan Terbaik Tingkat Sumut
Suriadi, S.Sos, M.Si Kasi Pemberdayaan dan SDM Perpustakaan Sumatera Utara mengatakan, semoga dengan adanya buku braile ke Pematangsiantar, para Tuna Netra dapat lebih bergairah membaca dan menulis.
"Terimakasih atas gebrakan bapak Tagor leo yang peduli terhadap Tuna Netra, dan menjembatani literasi untuk tuna netra, mudah-mudahan melalui buku-buku braille yang dipinjam pakaikan ini, para Tuna Netra akan lebih bergairah lagi membaca, sehingga menambah ilmu pengetahun mereka,"ujar Suriadi.
Ditempat yang sama Delina Sari, S.Sos Pustakawan Madya Bidang Layanan Perpustakaan dan TI, Seksi Pengembangan Jejaring dan Kerja Sama Perpustakaan Pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara menjelaskan, awalnya pemilik rumah baca Mutiara Bangsa menghubungi dirinya, apa ada buku-buku braille di perpustakaan Sumatera Utara di Medan untuk dipakai tuna Netra di Siantar.
"Setelah mendengar keluhan Tagor Leo pemilik rumah baca Mutiara Bangsa adanya permintaan buku-buku braile di Siantar, lalu saya memberitahukan kepada Kepala bidang dan selanjutnya disampaikan kepala dinas Perpustakaan Sumatera Utara, dan kepala dinas langsung menugaskan memberikan buku-buku dengan sistem pinjam pakai yang dibutuhkan Tuna Netra di Siantar,"jelas Delina, buku akan dirotasi (ganti) tiga bulan sekali untuk mendapatkan bahan bacaan baru.
Tagor Leo Sitohang pemilik rumah baca Mutiara Bangsa kepada media ini mengatakan, sangat berterimaksih atas bantuan Perpustakaan propinsi Sumatera Utara, yang tangap dan peduli atas kebutuhan para Tuna Netra.
BACA JUGA Semangat Literasi, Siantar Touring Club Kunjungi Rumah Baca Mutiara Bangsa
Serah terima buku dari perpustakaan propinsi Sumatera Utara ke rumah baca Mutiara Bangsa disaksikan Dra. Neslianita Sinaga Kepala dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar, Herbert Aruan Spd. MH Kepala bidang pengembangan minat baca perpustakaan kota Pematangsiantar, dan DR (Hc) Hendrik Sihombing, Msi.
Penulis : tim
Editor : tagor
Hal ini diungkapkan Brikjon Purba salah seorang Tuna Netra warga di jalan Pdt. Justin Sihombing (BDB), Rabu (9/10/2019) di rumah baca Mutiara Bangsa jalan Farel Pasaribu gang Anggur no. 11 Pematangsiantar, saat menerima buku-buku braille dari Propinsi Sumatera Utara.
"Kami sangat membutuhkan Alquran dan Alkitab pak, ada 50 kepala keluarga peyandang Tuna Netra di Siantar - Simalungun, baik Islam dan Kristen. Alquran dan Alkitab ini sangat kami butuhkan, kami sudah lama merindukan mau baca Kitab Suci,"kata Brikjon saat menerima buku braille dari Suriadi dan Delina Sari dari Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara.
BACA JUGA Buku untuk Tuna Netra Tersedia di Siantar, Baca dan Pinjam Gratis
Tagor Sitohang menerima buku braille dari Perpustakaan Sumatera Utara untuk didistribusikan kepada Tuna Netra |
"Karena tak ada buku yang mau dibaca, banyak Tuna Netra yang lupa membaca karena tidak ada bahan bacaan, kalau pun mau dibeli bukunya sangat sulit ditemukan, dan kalau pun ada bukunya sudah pasti sangat mahal karena pasti bukunya sifatnya terbatas dan banyak pesanan,"ujar Brikjon berterimaksih kepada dinas perpustakaan propinsi Sumut yang mau meminjamkan buku kepada Tuna Netra melalui Rumah baca Mutiara Bangsa.
"Untuk itu kami berterimakasih yah pak, jujur saja kami sangat membutuhkan buku-buku bacaan yang tercetak braille, dengan adanya buku dari propinsi ini kami harapkan ilmu pengetahuan kami bertambah,"kata Brikjon yang hobby buku-buku sains dan keterampilan.
BACA JUGA HUT ke-148 Tahun, Siantar Juara di Dua Lomba Perpustakaan Terbaik Tingkat Sumut
Neslianita Sinaga kepala perpustakaan Siantar menyaksikan Brikjon Purba (Tuna Netra) memakai Android (WA). |
"Terimakasih atas gebrakan bapak Tagor leo yang peduli terhadap Tuna Netra, dan menjembatani literasi untuk tuna netra, mudah-mudahan melalui buku-buku braille yang dipinjam pakaikan ini, para Tuna Netra akan lebih bergairah lagi membaca, sehingga menambah ilmu pengetahun mereka,"ujar Suriadi.
Ditempat yang sama Delina Sari, S.Sos Pustakawan Madya Bidang Layanan Perpustakaan dan TI, Seksi Pengembangan Jejaring dan Kerja Sama Perpustakaan Pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara menjelaskan, awalnya pemilik rumah baca Mutiara Bangsa menghubungi dirinya, apa ada buku-buku braille di perpustakaan Sumatera Utara di Medan untuk dipakai tuna Netra di Siantar.
"Setelah mendengar keluhan Tagor Leo pemilik rumah baca Mutiara Bangsa adanya permintaan buku-buku braile di Siantar, lalu saya memberitahukan kepada Kepala bidang dan selanjutnya disampaikan kepala dinas Perpustakaan Sumatera Utara, dan kepala dinas langsung menugaskan memberikan buku-buku dengan sistem pinjam pakai yang dibutuhkan Tuna Netra di Siantar,"jelas Delina, buku akan dirotasi (ganti) tiga bulan sekali untuk mendapatkan bahan bacaan baru.
Tagor Leo Sitohang pemilik rumah baca Mutiara Bangsa kepada media ini mengatakan, sangat berterimaksih atas bantuan Perpustakaan propinsi Sumatera Utara, yang tangap dan peduli atas kebutuhan para Tuna Netra.
BACA JUGA Semangat Literasi, Siantar Touring Club Kunjungi Rumah Baca Mutiara Bangsa
Brikjon Purba (Tuna Netra) membaca buku braille di rumah baca Mutiara Bangsa. |
"Terimakasih atas cepat tanggapnya perpustakaan propinsi Sumatera Utara atas kebutuhan saudara-saudara kita Tuna Netra di Siantar Simalungun, dengan adanya buku braille ini kita telah memberikan hak yang sama kepada saudara kita yang Tuna Netra untuk dapat menikmati buku bacaan yang berkualitas dari negara,'kata Tagor Leo yang juga ketua Forum Literasi Siantar.
Serah terima buku dari perpustakaan propinsi Sumatera Utara ke rumah baca Mutiara Bangsa disaksikan Dra. Neslianita Sinaga Kepala dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar, Herbert Aruan Spd. MH Kepala bidang pengembangan minat baca perpustakaan kota Pematangsiantar, dan DR (Hc) Hendrik Sihombing, Msi.
Penulis : tim
Editor : tagor
Tidak ada komentar