Begini Cerita Kader JKN Berpretasi dari KC Pematangsiantar saat Menagih Iuran
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Tidak terasa Program JKN-KIS sudah berjalan selama lima tahun. Selama keberlangsungan Program ini tentunya ada sedkit kendala yaitu cukup banyak peserta khususnya dari segmen PBPU ( Mandiri) yang belum patuh membayar iuran atau menunggak. Untuk mengatasi hal tersebut, BPJS Kesehatan menggandeng Kader JKN sebagai mitra BPJS Kesehatan dalam hal mengumpulkan iuran, sosialisasi dan edukasi kepada peserta JKN-KIS yang menunggak.
Riama Dame Tambunan (38) adalah salah satu sosok kader JKN yang berprestasi dari Kantor Cabang Pematangsiantar. Ibu satu ini berhasil meraih peringkat II Terbaik Nasional untuk Kategori Pengumpul Iuran Tertinggi periode Triwulan III (Juli-September). Pencapaian tersebut bisa dikatakan sangat baik, mengingat Riama baru bergabung menjadi Kader JKN sejak bulan April Tahun 2019.
Namun dengan pencapaian tersebut, tidak membuat Riama cepat puas tetapi terus giat melakukan kegiatan penagihan demi meningkatnya kolektibilitas iuran, khususnya di wilayah Kantor Cabang Pematangsiantar.
Riama kepada wartawan di sela-sela penagihan menceritakan sedikit pengalamanya dalam melakukan penagihan iuran di wilayah Jorlang Hataran Simalungun, Senin (28/10/2019).
“Untuk melakukan penagihan iuran kepada peserta yang menunggak, saya melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan mendengar keluhan dan kendala yang dialami si peserta dalam hal melakukan penagihan iuran. Lalu memberikan solusi kepada mereka agar membayar iuran JKN sehingga mereka pun dapat terhindar dari denda pelayanan dan penonaktifan sebagai peserta JKN,"kata Riama.
Riama mengatakan upaya untuk melakukan penagihan iuran itu tidak lah mudah. Karena harus menempuh perjalanan selama 2–3 jam perjalanan ke daerah binaannya di wilayah Nagori Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun. Sehingga untuk lama perjalanan pulang dan pergi dapat mencapai 4-6 jam perjalanan.
“ Saya kadang mau berangkat pukul 08.00 Wib dan pulang pukul 24.00 Wib, mengingat jauhnya jarak tempuh yang harus dituju ke setiap desa dan saya berprinsip setiap mengunjungi suatu desa minimal melakukan penagihan kepada peserta minimal 20 KK / kunjungan,” tambah Riama.
Selain itu, Riama mengatakan untuk mendongkrak pencapaiannya salah satunya dengan menggandeng pejabat di desa setempat untuk berdiskusi terkait permasalahan pembayaran iuran JKN di wilayah binaannya.
“ Saya kadang mengajak diskusi Ketua RT dan Ketua RW dengan mengatakan jika nantinya warga di daerahnya menunggak iuran JKN nantinya si peserta tidak akan mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan jika sakit. Dengan begitu kadang si pejabat setempat itu mau membantu saya melakukan edukasi kepada peserta yang menunggak diwilayahnya,” tambah Riama.
“Diakhir perbincangan Riama berharap untuk para kader JKN khususnya yang ada di wilayah kerja KC Pematangsiantar agar maju terus dan tetap semangat. Walaupun perjuangan untuk melakukan penagihan itu tidak mudah. Namun biarlah kesulitan itu menjadi berkat dana amal ibadah buat kita sebagai Kader JKN. Karena dengan seperti ini,kita dapat membantu negara kita untuk mensukseskan Program JKN-KIS ini agar terus berjalan dengan baik," tutup Riama.
Penulis : rel
Editor : tagor
Riama Dame Tambunan (38) adalah salah satu sosok kader JKN yang berprestasi dari Kantor Cabang Pematangsiantar. Ibu satu ini berhasil meraih peringkat II Terbaik Nasional untuk Kategori Pengumpul Iuran Tertinggi periode Triwulan III (Juli-September). Pencapaian tersebut bisa dikatakan sangat baik, mengingat Riama baru bergabung menjadi Kader JKN sejak bulan April Tahun 2019.
Namun dengan pencapaian tersebut, tidak membuat Riama cepat puas tetapi terus giat melakukan kegiatan penagihan demi meningkatnya kolektibilitas iuran, khususnya di wilayah Kantor Cabang Pematangsiantar.
Riama kepada wartawan di sela-sela penagihan menceritakan sedikit pengalamanya dalam melakukan penagihan iuran di wilayah Jorlang Hataran Simalungun, Senin (28/10/2019).
“Untuk melakukan penagihan iuran kepada peserta yang menunggak, saya melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan mendengar keluhan dan kendala yang dialami si peserta dalam hal melakukan penagihan iuran. Lalu memberikan solusi kepada mereka agar membayar iuran JKN sehingga mereka pun dapat terhindar dari denda pelayanan dan penonaktifan sebagai peserta JKN,"kata Riama.
Riama mengatakan upaya untuk melakukan penagihan iuran itu tidak lah mudah. Karena harus menempuh perjalanan selama 2–3 jam perjalanan ke daerah binaannya di wilayah Nagori Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun. Sehingga untuk lama perjalanan pulang dan pergi dapat mencapai 4-6 jam perjalanan.
“ Saya kadang mau berangkat pukul 08.00 Wib dan pulang pukul 24.00 Wib, mengingat jauhnya jarak tempuh yang harus dituju ke setiap desa dan saya berprinsip setiap mengunjungi suatu desa minimal melakukan penagihan kepada peserta minimal 20 KK / kunjungan,” tambah Riama.
Selain itu, Riama mengatakan untuk mendongkrak pencapaiannya salah satunya dengan menggandeng pejabat di desa setempat untuk berdiskusi terkait permasalahan pembayaran iuran JKN di wilayah binaannya.
“ Saya kadang mengajak diskusi Ketua RT dan Ketua RW dengan mengatakan jika nantinya warga di daerahnya menunggak iuran JKN nantinya si peserta tidak akan mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan jika sakit. Dengan begitu kadang si pejabat setempat itu mau membantu saya melakukan edukasi kepada peserta yang menunggak diwilayahnya,” tambah Riama.
“Diakhir perbincangan Riama berharap untuk para kader JKN khususnya yang ada di wilayah kerja KC Pematangsiantar agar maju terus dan tetap semangat. Walaupun perjuangan untuk melakukan penagihan itu tidak mudah. Namun biarlah kesulitan itu menjadi berkat dana amal ibadah buat kita sebagai Kader JKN. Karena dengan seperti ini,kita dapat membantu negara kita untuk mensukseskan Program JKN-KIS ini agar terus berjalan dengan baik," tutup Riama.
Penulis : rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar