Header Ads

HUT Guru Ke74, SMA Teladan Pematangsiantar Gelar Bazar Kewirausahaan

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Bertepatan HUT Guru Nasional ke 74 Tahun 2019, SMA Swasta Teladan Pematangsiantar menyelenggarakan pameran bazar kewirusahaan.

Kendati tidak dihadiri Kepala sekolah SMA Teladan, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd karena mengikuti diklat penguatan kepala sekolah di Medan, bazar kewirausahaan tersebut sangat meriah dan dibuka kepala cabang dinas pendidikan Siantar Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Darwin Erikson Purba, S.Sos, M.Si, Senin (25/11/2019).

Dalam bazar kewirausahaan itu, 19 produk karya siswa SMA Teladan Kota Pematangsiantar dipamerkan. Mereka menyebutnya "SIKARTEL (Singkong Karya Teladan).

"19 produk yang dipamerkan itu, merupakan olahan dari singkong. Selain itu, ada kerajinan dari anak-anak SMA Teladan Pematangsiantar,"ucap ketua tim kewirausahaan, Natalis Josua Simanjuntak, S.Pd.

Siswa SMA Teladan Pematangsiantar Gelar Bazar Kewirausahaan
Kepala sekolah SMA Teladan, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd dalam keterangan tertulisnya, sangat mengapresiasi kegiatan kewirausahaan yang dilaksanakan hari ini.

"Walaupun tidak berada di tempat saat acara kegiatan karena mengikuti diklat penguatan kepala sekolah di Medan, tapi saya bisa memantau semua kegiatan. Melalui tim kewirausahaan yang selalu kerjasama yang baik serta bekerja keras untuk kesuksesan kegiatan ini dan juga antusias semua siswa. Harapan saya pada siswa, setelah kegiatan ini tumbuh jiwa wirausahawan yang handal kelak setelah tamat sekolah,"tulis Sangkot.

Dia sangat berterimakasih kepada Kacabdis pendidikan Siantar, Darwin Erikson Purba, S.Sos.,M.Si yang ikut mendukung kegiatan ini secara penuh mulai awal kegiatan selalu diikuti beliau dan mensuport tim kewirausahaan SMA Teladan Pematangsiantar.

Dirinya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh narasumber ibu Fony Sitanggang owner dari Kyan Ulos, bapak Rusben Sihombing (Percetakan Syalom dan Properti), bapak Fransiskus Sinaga (percetakan dan apotek Naga Jaya) serta bapak Kristop Siahaan (motivator) dan juga tidak lupa pak Jalawan Saragih, pak Apul Situmorang dan pak Mangihut Situmorang pengawas dari Cabdis Siantar yang ikut mensukseskan kegiatan ini.

Kepala cabang dinas pendidikan Siantar Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Darwin Erikson Purba, S.Sos, M.Si mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan wirausaha anak-anak SMA Teladan Pematangsiantar.

Sehingga memiliki bekal, saat lulus nanti dan membuka wirausaha hingga menciptakan lapangan pekerjaan.

Meresmikan Kewirausahaan SMA Teladan Pematangsiantar Bazar Kewirausahaan
"Jadikan wirausaha ini sebagai bekal kedepan ketika lulus, hingga anak-anak didik nantinya membuka usaha, menciptakan lapangan kerja dan semoga menjadi pengusaha sukses,"kata Darwin sembari menggunting pita sebagai tanda opening pameran bazar kewirausahaan didampingi perwakilan YP.Teladan Pematangsiantar.

Dalam pameran itu, terdapat 19 stan berisi makanan dari olahan singkong dan minuman dan kerajinan tangan. Khusus makanan, setiap stan menjual produk makanan Rp 5000. Bila membeli Rp 10.000 diberikan kupon untuk lucky draw.

Baru beberapa menit dibuka, stan tersebut ramai dikunjungi dan membludak. Bahkan, para siswa turut 'beriklan' agar produk makanannya menjadi pusat perhatian.

Kegiatan juga diisi vokal solo, vokal group, dancer, drama, dan lucky draw. Sebelumnya dilaksanakan upacara HUT Guru Nasional ke 74 Tahun 2019 yang diikuti pelajar SMP, SMA, SMK Swasta Teladan Pematangsiantar, para guru dan staf.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim Nadiem dalam pidatonya meminta maaf lantaran pidatonya sedikit berbeda dengan pidato menteri-menteri sebelumnya.

"Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujar Nadiem Makarim di awal pidato.

Para guru menikmati hasil karya anak-anak SMA Teladan
Dalam teks pidato dua halaman tersebut, mantan CEO Gojek itu kemudian berbicara tentang tugas mulia menjadi seorang guru meski juga yang tersulit.

"Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan," kata Nadiem.

Nadiem Makarim juga dalam pidato di Hari Guru Nasional ini menyebut bahwa para guru sangat ingin membantu murid-murid yang mengalami ketertinggalan di kelas. Namun apa daya, waktu sang guru habis terbuang mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

"Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan," sambung Nadiem.

Nadiem juga mengetahui betul bahwa guru ingin agar anak didiknya belajar di dunia sekitar, namun kurikulum yang padat menutup pintu peluang.

Nadiem mengetahui bahwa guru ingin berinovasi. Namun, sulit dilakukan oleh para guru.

Untuk itu, Nadiem ingin agar para guru mulai berinovasi tanpa harus menunggu perintah.
Nadiem ingin agar guru mulai mengajak anak didiknya berdiskusi, memiliki proyek bakti sosial, dan membantu murid untuk menemukan bakatnya.

"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tandas Nadiem.

Penulis   : franki
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.