Jumlah Pengangguran di Sumut 383.000 Orang, Tertinggi Tamatan SMK
LINTAS PUBLIK - MEDAN, Jumlah pengangguran di Sumatra Utara (Sumut) per Agustus 2019 mencapai 383.000 orang. Didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jumlah tersebut berkurang 13.000 orang dibandingkan Agustus 2018 yang mencapai 396.000 orang.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Mukhamad Mukhanif, mengatakan, berkurangnya jumlah pengangguran di Sumut karena terjadi penurunan jumlah penduduk bekerja sebanyak 47.000 orang menjadi 7,06 juta di Agustus 2019. Seperti diketahui, komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran.
"Jadi penduduk Sumut yang bekerja pada Agustus 2019 sebanyak 7,06 juta dan menganggur 383.000 orang," katanya, di Gedung BPS Sumut, Selasa (5/11/2019).
Mukhanif mengatakan, tingkat pengangguran tamatan SMK pada Agustus merupakan yang tertinggi yakni 8,5%. Kemudian SMA sebesar 7,54%. Itu artinya, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat SMK dan SMA.
Sedangkan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari tingkat pengangguran SD ke bawah, paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yakni sebesar 2,52%.
Dilihat dari tempat tinggalnya, tingkat pengangguran di perkotaaan cenderung lebih tinggi dibanding di pedesaan. "Pada Agustus 2019, pengangguran di perkotaaan sebesar 6,89% dan di perdesaan sebesar 3,70%," kata Mukhanif.
sumber : MB
ILUSTRASI |
"Jadi penduduk Sumut yang bekerja pada Agustus 2019 sebanyak 7,06 juta dan menganggur 383.000 orang," katanya, di Gedung BPS Sumut, Selasa (5/11/2019).
Mukhanif mengatakan, tingkat pengangguran tamatan SMK pada Agustus merupakan yang tertinggi yakni 8,5%. Kemudian SMA sebesar 7,54%. Itu artinya, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat SMK dan SMA.
Sedangkan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari tingkat pengangguran SD ke bawah, paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yakni sebesar 2,52%.
Dilihat dari tempat tinggalnya, tingkat pengangguran di perkotaaan cenderung lebih tinggi dibanding di pedesaan. "Pada Agustus 2019, pengangguran di perkotaaan sebesar 6,89% dan di perdesaan sebesar 3,70%," kata Mukhanif.
sumber : MB
Tidak ada komentar