Karangan Bunga Dukung PSI: Ribuan Murid Batal Ngelem Massal
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Sejumlah karangan bunga berisi dukungan kepada fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta agar terus mengawal anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersandar di pagar Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/10/2019).
Belasan karangan bunga tersebut dikirim oleh kelompok maupun perorangan warga Jakarta yang peduli terhadap anggaran Pemprov DKI dimana belakangan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) mengalami kesalahan input.
Beberapa karangan bunga tersebut bertuliskan dukungan terhadap Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta khususnya Anggota DPRD DKI Fraksi PSI William Aditya Sarana yang mengungkap adanya kejanggalan usulan anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2020.
Salah satu yang paling disoroti oleh publik adalah adanya nominal ganjil terkait usulan anggaran RAPBD DKI 2020 untuk pembelian lem aibon dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebesar Rp82,8 miliar.
Salah satu karangan bunga dikirim oleh seorang warga bernama Frida Handayani yang menyatakan bahwa pelajar di Jakarta batal ‘menikmati’ lem aibon yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam RAPBD DKI 2020.
“Thanks PSI Jakarta, Ribuan Murid Batal Ngelem Massal,” tulis Frida Handayani dalam karangan bunganya.
Kemudian ada karangan bunga yang mengatasnamakan warga Jakarta Pembayar Pajak dan warga Kebayoran Lama. Pengirim karangan bunga meminta PSI Jakarta terus mengawal agar penyusunan anggaran APBD DKI 2020 lebih transparan.
“Untuk Fraksi PSI DPRD DKI Terus Kawal Transparansi Penyusunan Penggunaan APBD DKI. Warga Jakarta Pembayar Pajak’ tulisnya.
“Sisir Anggarannya Bahagia Warganya, PSI Juara! Warga Kebayoran Lama,” tulis karangan bunga yang lain.
Kemudian satu karangan bunga mendukung anggota DPRD DKI Fraksi PSI, William Aditya Sarana yang telah mengungkap keganjilan usulan anggaran RAPBD DKI 2020.
“Bang William Kejam Kali Sama Koruptor Cocok Hadi Captain Kebon Sirih. Dedek Gemesh,” tulisnya.
Belasan karangan bunga sebelumnya bertengger di halaman Gedung DPRD DKI Jakarta. Namun, hari ini terlihat diletakkan di pagar dekat pintu keluar DPRD DKI. Keberadaan karangan bunga ini kurang terlihat karena tertutup sejumlah mobil yang parkir.
sumber : posk
Belasan karangan bunga tersebut dikirim oleh kelompok maupun perorangan warga Jakarta yang peduli terhadap anggaran Pemprov DKI dimana belakangan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) mengalami kesalahan input.
Karangan bunga yang ucapkan terima kasih PSI,ribuan murid batal ngelem. |
Salah satu yang paling disoroti oleh publik adalah adanya nominal ganjil terkait usulan anggaran RAPBD DKI 2020 untuk pembelian lem aibon dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebesar Rp82,8 miliar.
Salah satu karangan bunga dikirim oleh seorang warga bernama Frida Handayani yang menyatakan bahwa pelajar di Jakarta batal ‘menikmati’ lem aibon yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam RAPBD DKI 2020.
“Thanks PSI Jakarta, Ribuan Murid Batal Ngelem Massal,” tulis Frida Handayani dalam karangan bunganya.
Kemudian ada karangan bunga yang mengatasnamakan warga Jakarta Pembayar Pajak dan warga Kebayoran Lama. Pengirim karangan bunga meminta PSI Jakarta terus mengawal agar penyusunan anggaran APBD DKI 2020 lebih transparan.
“Untuk Fraksi PSI DPRD DKI Terus Kawal Transparansi Penyusunan Penggunaan APBD DKI. Warga Jakarta Pembayar Pajak’ tulisnya.
“Sisir Anggarannya Bahagia Warganya, PSI Juara! Warga Kebayoran Lama,” tulis karangan bunga yang lain.
Kemudian satu karangan bunga mendukung anggota DPRD DKI Fraksi PSI, William Aditya Sarana yang telah mengungkap keganjilan usulan anggaran RAPBD DKI 2020.
“Bang William Kejam Kali Sama Koruptor Cocok Hadi Captain Kebon Sirih. Dedek Gemesh,” tulisnya.
Belasan karangan bunga sebelumnya bertengger di halaman Gedung DPRD DKI Jakarta. Namun, hari ini terlihat diletakkan di pagar dekat pintu keluar DPRD DKI. Keberadaan karangan bunga ini kurang terlihat karena tertutup sejumlah mobil yang parkir.
sumber : posk
Tidak ada komentar