Keren, Beca Mesin Listrik Buatan Universitas HKBP Nommensen Siap Jelajahi Kota Medan
LINTAS PUBLIK - MEDAN, Minggu (17/11/2019), bertempat di jalan raya di kawasan Merdeka Walk, oleh pihak UHN sebanyak enam unit beca mesin listrik kreasi terbaru tersebut diperkenalkan kepada publik. Yang berolahraga atau berekreasi menikmati hari bebas kendaraan atau car free day.
Dipimpin Rektor UHN, Haposan Siallagan, beca-beca listrik itu dikendarai guna meyakinkan para publik. Agar lebih percaya, siapa saja warga yang ingin mengendarainya diberi kebebasan. Berkendara seorang diri atau mengajak rekannya sebagaimana layaknya beca.
Beca mesin listrik tersebut dipercayakan oleh PLN kepada pihak UHN untuk dirancang. Dalam rangka memperkenalkan dan mendorong penggunaan energi listrik semaksimal mungkin. Berpindah dari tenaga fosil yang dalam banyak hal mengandung kelemahan.
"Dengan beca mesin ini Kota Medan nantinya akan berkurang dalam hal pencemaran lingkungan. Beca ini tidak menghasilkan karbon monoksida (CO), green energy. Kebisingan juga menurun," tegas Haposan.
Rohansen Barus, salah seorang mahasiswa Teknik Mesin yang terlibat dalam riset beca listrik tersebut menyatakan, mereka merancang body beca agar sesuai dengan kemampuan mesin sepeda motor bergerak. Sepeda motor yang dipakai merupakan produksi VIAR.
Yang saat ini sudah berhasil dikerjakan, beca mesin bertenaga 2000 watt. Mampu berjalan sejauh 50 km dengan kecepatan 60km/jam. Listrik bisa diisi ulang (re-charge) dalam waktu 4-5jam. Dibandingkan dengan beca mesin konvensional (menggunakan BBM), beca listrik ini berukuran besar setengahnya. Mungil, hanya bisa membawa seorang penumpang.
Kapan dipasarkan? Tergantung kepada PLN. Yang pasti, terang Haposan, pihak UHN masih akan mengembangkan kreasi beca mesin listrik tersebut. Terutama soal kemudahan pengisian ulang tenaga listrik yang jadi sumber tenaganya.
"Kami masih terus melakukan riset untuk meng-up grade kreasi baru beca listrik ini," ungkapnya.
sumber. : MB
Dipimpin Rektor UHN, Haposan Siallagan, beca-beca listrik itu dikendarai guna meyakinkan para publik. Agar lebih percaya, siapa saja warga yang ingin mengendarainya diberi kebebasan. Berkendara seorang diri atau mengajak rekannya sebagaimana layaknya beca.
Beca mesin listrik tersebut dipercayakan oleh PLN kepada pihak UHN untuk dirancang. Dalam rangka memperkenalkan dan mendorong penggunaan energi listrik semaksimal mungkin. Berpindah dari tenaga fosil yang dalam banyak hal mengandung kelemahan.
"Dengan beca mesin ini Kota Medan nantinya akan berkurang dalam hal pencemaran lingkungan. Beca ini tidak menghasilkan karbon monoksida (CO), green energy. Kebisingan juga menurun," tegas Haposan.
Rohansen Barus, salah seorang mahasiswa Teknik Mesin yang terlibat dalam riset beca listrik tersebut menyatakan, mereka merancang body beca agar sesuai dengan kemampuan mesin sepeda motor bergerak. Sepeda motor yang dipakai merupakan produksi VIAR.
Yang saat ini sudah berhasil dikerjakan, beca mesin bertenaga 2000 watt. Mampu berjalan sejauh 50 km dengan kecepatan 60km/jam. Listrik bisa diisi ulang (re-charge) dalam waktu 4-5jam. Dibandingkan dengan beca mesin konvensional (menggunakan BBM), beca listrik ini berukuran besar setengahnya. Mungil, hanya bisa membawa seorang penumpang.
Kapan dipasarkan? Tergantung kepada PLN. Yang pasti, terang Haposan, pihak UHN masih akan mengembangkan kreasi beca mesin listrik tersebut. Terutama soal kemudahan pengisian ulang tenaga listrik yang jadi sumber tenaganya.
"Kami masih terus melakukan riset untuk meng-up grade kreasi baru beca listrik ini," ungkapnya.
sumber. : MB
Tidak ada komentar