Anak Korban Tersengat Listrik di Jalan Cokro: "Kami Belum Teken Apa-apa, BPJS Tenaga Kerja Belum Tahu"
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Daud Marpaung, anak almarhum Riko Marpaung yang kesetrum listrik di Jalan Cokroaminoto sangat sedih kepergian ayahnya.
Dengan wajah sedih dan menahan tangis, Daud tak menyangka ayahnya cepat dipanggil Tuhan.
"Terkejut bang dengar bapak meninggal, katanya tersengat listrik,"ucap Daud.
Kemudian, yang membuat dirinya bertanya-tanya, ayahnya tak mengenakan pakaian keselamatan kerja, padaham resiko pekerjaan tinggi.
BACA JUGA Korban Kesetrum Listrik Dikebumikan, Keluarga Rico Marpaung Pertanyakan Alat Keselamatan Kerja
"Gak ada kutengok dipakai bapak alat keselematan kerja. Pemborong sebaiknya memberikan kelengkapan itu dipakai bapak. Pernah juga aku kerja di perusahaan itu (Rodosen H Girsang) selama 2 bulan,"ucap Daud.
Saat ditanya apakah ayahnya didaftarkan perusahaan ke BPJS Tenaga Kerja, Daud mengatakan belum tahu.
"Belum tahu bang. Nantilah kutanya lagi kepada Mama. Lagi berduka, belum bisa diajak ngobrol mama,"katanya.
Terkait kelengkapan keselamatan kerja, Daud kemudian membandingkan di tempatnya bekerja.
"Saya juga pernah 2 bulan kerja dengan pak Rodosen H Girsang. Sekarang saya kerja di tower smartfren itu (seraya menunjuk tower tak jauh dari rumahnya). Disini, saya disediakan alat keselamatan kerja, ada lagi BPJS Tenaga Kerja,"rinci Daud.
BACA JUGA Pekerja CV.Putri Kembar Tersengat Listrik saat Pemasangan Lampu Jalan, Ini Kronologinya
Terkait tanggung jawab yang diberikan Wakil Direktur CV.Putri Kembar Rodosen H Girsang, Daud mengatakan pemborong menjanjikan bertanggung jawab, mulai penguburan, adat, pemakaman dan lainnya.
"Memang katanya bertanggung jawab. Sampai sekarang kami belum teken apa-apa (surat perdamaian). Dibicarakan dulu dengan keluarga besar. Mama minta diberi modal usaha, karena ayah sudah tiada. Almarhum bapak tulang punggung keluarga,"ucap Daud.
Wakil Direktur CV.Putri Kembar, Rodosen H Girsang saat dikonfirmasi melalui WA masih bungkam. Begitu juga ketika ditelepon tidak menjawab.
Konfirmasi yang dilayangkan, mengapa keselamatan dan kesehatan kerja tidak ada saat almarhum Rico Marpaung bekerja, padahal resiko pekerjaan tergolong tinggi. Kemudian, apakah almarhum Rico Marpaung didaftarkan ke BPJS Tenaga Kerja tidak kunjung dibalas.
Penulis : franki
Editor : tagor
Dengan wajah sedih dan menahan tangis, Daud tak menyangka ayahnya cepat dipanggil Tuhan.
"Terkejut bang dengar bapak meninggal, katanya tersengat listrik,"ucap Daud.
Kemudian, yang membuat dirinya bertanya-tanya, ayahnya tak mengenakan pakaian keselamatan kerja, padaham resiko pekerjaan tinggi.
BACA JUGA Korban Kesetrum Listrik Dikebumikan, Keluarga Rico Marpaung Pertanyakan Alat Keselamatan Kerja
Alm. Rico Marpaung saat dievakuasi (kiri), Papan Bunga ucapan duka dari warga |
Saat ditanya apakah ayahnya didaftarkan perusahaan ke BPJS Tenaga Kerja, Daud mengatakan belum tahu.
"Belum tahu bang. Nantilah kutanya lagi kepada Mama. Lagi berduka, belum bisa diajak ngobrol mama,"katanya.
Terkait kelengkapan keselamatan kerja, Daud kemudian membandingkan di tempatnya bekerja.
"Saya juga pernah 2 bulan kerja dengan pak Rodosen H Girsang. Sekarang saya kerja di tower smartfren itu (seraya menunjuk tower tak jauh dari rumahnya). Disini, saya disediakan alat keselamatan kerja, ada lagi BPJS Tenaga Kerja,"rinci Daud.
BACA JUGA Pekerja CV.Putri Kembar Tersengat Listrik saat Pemasangan Lampu Jalan, Ini Kronologinya
Terkait tanggung jawab yang diberikan Wakil Direktur CV.Putri Kembar Rodosen H Girsang, Daud mengatakan pemborong menjanjikan bertanggung jawab, mulai penguburan, adat, pemakaman dan lainnya.
"Memang katanya bertanggung jawab. Sampai sekarang kami belum teken apa-apa (surat perdamaian). Dibicarakan dulu dengan keluarga besar. Mama minta diberi modal usaha, karena ayah sudah tiada. Almarhum bapak tulang punggung keluarga,"ucap Daud.
Wakil Direktur CV.Putri Kembar, Rodosen H Girsang saat dikonfirmasi melalui WA masih bungkam. Begitu juga ketika ditelepon tidak menjawab.
Konfirmasi yang dilayangkan, mengapa keselamatan dan kesehatan kerja tidak ada saat almarhum Rico Marpaung bekerja, padahal resiko pekerjaan tergolong tinggi. Kemudian, apakah almarhum Rico Marpaung didaftarkan ke BPJS Tenaga Kerja tidak kunjung dibalas.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar