Kadishub Esron Sinaga Anggap Jukir yang Protes "Bodoh"
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Jukir (juru parkir) yang melayangkan aksi protes karena tidak mendapatkan dana bagi hasil, Kadishub Esron Sinaga menganggapnya "bodoh".
Esron menilai para Jukir itu dibodoh-bodohi oleh oknum yang mengaku sebagai koordinator. Esron mengaku tidak ada SK yang diterbitkan untuk para kordinator di tiap-tiap titik parkir. Katanya, Dinas Perhubungan memberikan dana bagi hasil (DBH) sesuai dengan Perwa Nomor 35 Tahun 2017 ke rekening Jukir.
BACA JUGA Bagi Hasil Tidak Dibagi ke Juru Parkir, Astronout Nainggolan : Akan Kita Panggil, Itu Tidak Manusiawi
"Masalah dikasih tapi gak diambil mereka. Kan bodoh dia. Bagaimana hubungan dengan koordinator saya gak urus. Yang penting uang masuk ke rekening mereka,"katanya kepada wartawan, Kamis (19/12/2019).
Saat disinggung para Jukir sudah mengadu ke Dinas Perhubungan tetapi tidak mendapatkan solusi, Esron mengaku itu wajar. Menurutnya, Dinas Perhubungan tidak peduli lagi dengan uang sudah dibayarkan ke rekening. Bahkan, Esron membela anggotanya, Kepala Bidang Perparkiran Moslen Sihotang.
"Kabid saya mana bisa urus sampai situ. Apa saya ngontrol uang mereka itu. Kabid saya pun apa bisa ngontrol uang dia. Si bodoh-bodoh itu kan. Uang masuk ke rekeningmu tapi bukan kau yang ambil duit. Kan bodoh itu,"katanya dengan nada tinggi.
Esron juga menyalahi para Jukir yang menyetor ke kordinator dengan angka yang tak resmi. Ia tetap menilai para jukir itu bodoh.
"Seharusnya dia nyetor langsung ke kantor. Kenapa mau dia ke koordinator. kan bisa langsung setor ke sini. Kan bodoh itu. Koordinator itu gak urusan saya. SK saya jelas. Yang saya hadapi itu Jukir,"katanya seraya mengatakan akan melaporkan balik para Jukir ke polisi karena ada yang tidak menyetor pendapatan lebih satu bulan.
Esron juga mengaku ada Jukir serap menggunakan kartu identitas resmi dari Dishub. Katanya, itu untuk menghindar dari razia polisi.
"Jukir induk ini kasih jukir serap. Jadi, takut ditangkapi polisi diterbitkan kartu itu. Gitunya itu,"katanya.
Penulis : franky
Editor. : tagor
Esron menilai para Jukir itu dibodoh-bodohi oleh oknum yang mengaku sebagai koordinator. Esron mengaku tidak ada SK yang diterbitkan untuk para kordinator di tiap-tiap titik parkir. Katanya, Dinas Perhubungan memberikan dana bagi hasil (DBH) sesuai dengan Perwa Nomor 35 Tahun 2017 ke rekening Jukir.
BACA JUGA Bagi Hasil Tidak Dibagi ke Juru Parkir, Astronout Nainggolan : Akan Kita Panggil, Itu Tidak Manusiawi
"Masalah dikasih tapi gak diambil mereka. Kan bodoh dia. Bagaimana hubungan dengan koordinator saya gak urus. Yang penting uang masuk ke rekening mereka,"katanya kepada wartawan, Kamis (19/12/2019).
Saat disinggung para Jukir sudah mengadu ke Dinas Perhubungan tetapi tidak mendapatkan solusi, Esron mengaku itu wajar. Menurutnya, Dinas Perhubungan tidak peduli lagi dengan uang sudah dibayarkan ke rekening. Bahkan, Esron membela anggotanya, Kepala Bidang Perparkiran Moslen Sihotang.
"Kabid saya mana bisa urus sampai situ. Apa saya ngontrol uang mereka itu. Kabid saya pun apa bisa ngontrol uang dia. Si bodoh-bodoh itu kan. Uang masuk ke rekeningmu tapi bukan kau yang ambil duit. Kan bodoh itu,"katanya dengan nada tinggi.
Esron juga menyalahi para Jukir yang menyetor ke kordinator dengan angka yang tak resmi. Ia tetap menilai para jukir itu bodoh.
"Seharusnya dia nyetor langsung ke kantor. Kenapa mau dia ke koordinator. kan bisa langsung setor ke sini. Kan bodoh itu. Koordinator itu gak urusan saya. SK saya jelas. Yang saya hadapi itu Jukir,"katanya seraya mengatakan akan melaporkan balik para Jukir ke polisi karena ada yang tidak menyetor pendapatan lebih satu bulan.
Esron juga mengaku ada Jukir serap menggunakan kartu identitas resmi dari Dishub. Katanya, itu untuk menghindar dari razia polisi.
"Jukir induk ini kasih jukir serap. Jadi, takut ditangkapi polisi diterbitkan kartu itu. Gitunya itu,"katanya.
Penulis : franky
Editor. : tagor
Tidak ada komentar