Maling Beraksi di Kawasan Rumdis Kapolres Simalungun
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Kawanan penjahat terus beraksi di Pematangsiantar. Kali ini maling beraksi di kawasan Rumah Dinas (Rumdis) Kapolres Simalungun, Selasa (3/12). Seorang warga kehilangan tas berisi surat-surat penting dan handphone.
Adalah Mutiara Pertiwi (22), guru SD Negeri 122340. Kepada wartawan, korban mengakui telah kehilangan satu tas sandang merk Gucci warna coklat dari teras rumahnya di Jalan Raya, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat.
Kejadian itu sekira pukul 06.30 WIB. Seperti biasa, pagi itu, korban hendak berangkat kerja karena mengajar di SDN 122340. Namun, sebelum berangkat kerja, ia sempat meletakkan tas miliknya di atas meja di ruang tamu. Tas itu berisi Raport sekolah, dompet berisi sejumlah uang, KTP, ATM serta satu unit IPhone milik Mutiara.
Disebutkan Mutiara, awalnya ia sempat mencari tas tersebut. Namun tidak ketemu. Setelah dicari kemana-mana, ia baru sadar kalau dia kemalingan.
“Cepat kali hilangnya itu. Sudah kucari kemana-mana ngak ketemu juga,” ujarnya sedih.
“Kalau uang di dalam dompet tak ingat aku berapa jumlahnya. Tapi, surat-surat penting dan iPhone milikku itu yang sangat ku perlukan. Ada juga raport anak-anak. Sempat ku tanya sama mamaku. Mereka mengaku tak melihat ada orang yang masuk ke rumah. Aapalagi pada saat itu kami sibuk semua,” tambahnya.
Namun, Mutiara tak heran lagi dengan mengingat tasnya hilang diembat maling. Pasalnya, menurut cerita Mutiara, di daerah Jalan Raya sudah sering terjadi kasus pencurian. Bahkan, aksi pencurian itu sering terjadi dan hampir setiap hari ada warga yang mengaku kehilangan. Seperti kehilangan pupuk tanaman, helm, pakaian yang dijemur juga sering hilang.
“Tetanggaku juga mengaku sering kehilangan. Jadi bukan kami saja. Bulan lalu, pupuk tanaman diletak depan rumah saja hilang. Kemudian pakaian dari jemuran juga diambil. Kami sudah berang sama maling itu. Apa nggak takut dia. Padahal depan-depan-nannya rumah kami sama rumah dinas Kapolres Simalungun,” terangnya.
Kejadian tersebut rencananya akan dilaporkan korban ke Polsek Siantar Barat. Korban mengaku mengalami kerugian hingga tiga jutaan rupiah.
“Masalah ini akan saya laporkan setelah 24 jam. Karena kalau kami melapor, kata pak polisinya tunggu dulu 24 jam,” sebutnyanya.
sumber : fase
Adalah Mutiara Pertiwi (22), guru SD Negeri 122340. Kepada wartawan, korban mengakui telah kehilangan satu tas sandang merk Gucci warna coklat dari teras rumahnya di Jalan Raya, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat.
ilustrasi |
Disebutkan Mutiara, awalnya ia sempat mencari tas tersebut. Namun tidak ketemu. Setelah dicari kemana-mana, ia baru sadar kalau dia kemalingan.
“Cepat kali hilangnya itu. Sudah kucari kemana-mana ngak ketemu juga,” ujarnya sedih.
“Kalau uang di dalam dompet tak ingat aku berapa jumlahnya. Tapi, surat-surat penting dan iPhone milikku itu yang sangat ku perlukan. Ada juga raport anak-anak. Sempat ku tanya sama mamaku. Mereka mengaku tak melihat ada orang yang masuk ke rumah. Aapalagi pada saat itu kami sibuk semua,” tambahnya.
Namun, Mutiara tak heran lagi dengan mengingat tasnya hilang diembat maling. Pasalnya, menurut cerita Mutiara, di daerah Jalan Raya sudah sering terjadi kasus pencurian. Bahkan, aksi pencurian itu sering terjadi dan hampir setiap hari ada warga yang mengaku kehilangan. Seperti kehilangan pupuk tanaman, helm, pakaian yang dijemur juga sering hilang.
“Tetanggaku juga mengaku sering kehilangan. Jadi bukan kami saja. Bulan lalu, pupuk tanaman diletak depan rumah saja hilang. Kemudian pakaian dari jemuran juga diambil. Kami sudah berang sama maling itu. Apa nggak takut dia. Padahal depan-depan-nannya rumah kami sama rumah dinas Kapolres Simalungun,” terangnya.
Kejadian tersebut rencananya akan dilaporkan korban ke Polsek Siantar Barat. Korban mengaku mengalami kerugian hingga tiga jutaan rupiah.
“Masalah ini akan saya laporkan setelah 24 jam. Karena kalau kami melapor, kata pak polisinya tunggu dulu 24 jam,” sebutnyanya.
sumber : fase
Tidak ada komentar