Modus Pengedar Heroin Asal Pakistan Gunakan Kardus Susu
LINTAS PUBLIK, Pengedar heroin jaringan Pakistan – Indonesia, SH, ditembak mati polisi akibat mencoba melarikan diri dan melawan polisi.
Tersangka SH ditangkap lantaran kedapatan menyimpan lima kg heroin dan akan mengedarkannya ke Indonesia. Adapun cara SH mengelabui petugas yakni dengan cara mengemas heroin menggunakan kardus susu dan gula.
“Jadi (modusnya) disamarkan dalam beberapa bungkus susu Dancow dan Tropical Slim ini. Saat tersangka ditangkap, (barang bukti) ada di dalam ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2019).
Namun terkait proses penyelundupan heroin tersebut, ia masih belum menjelaskan. Pasalnya, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih dalam.
“(Asal heroin) ini masih kita dalami. Kalau dari bentuknya ini ya rekan-rekan tau sediri lah (asal heroinnya),” sambungnya.
Sementara itu, Kasubdit 1 Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya AKBP Ahmad Fanani mengatakan, aksi tersangka SH dalam peredaran heroin ini bukan pertama kalinya. Pasalnya, tersangka sudah sering mengedarkan barang haram tersebut di Indonesia.
“Orang ini bukan satu kali membawa dari suatu tempat ke Jakarta, ini sudah beberapa kali. Pengakuannya itu tga kali seingat dia,” ungkap Fanani.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengguna heroin di Indonesia mayoritas berasal dari kalangan menengah ke atas. Alasannya, harga heroin disebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan narkoba jenis lainnya.
“Segmen yang disasar heroin ini menengah ke atas. Harganya sangat fantastis sekali. Kalau kalangan menengah ke bawah engga bisa beli ini,” seru Fanani.
Ia juga nenyebut, penggunaan heroin di pasar Indonesia oleh kalangan menengah atas bukan lah hal baru.
“Ini bukan tren baru, tapi ini permintaan pasar menengah ke atas. Yang sabu sudah banyak ke tangkap, orang-orang atas nggak mau gunakan itu dan mereka gunakan heroin,” pungkasnya.
Diketahui, Polda Metro Jaya menangkap dan menembak mati WN Pakistan berinisial SH. SH merupakan pengedar heroin jaringan Pakistan-Jakarta.
Tersangka ditangkap di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Rabu (12/12/2019). Dari tangan SH, polisi menyita lima kg heroin.
sumber : posk
Tersangka SH ditangkap lantaran kedapatan menyimpan lima kg heroin dan akan mengedarkannya ke Indonesia. Adapun cara SH mengelabui petugas yakni dengan cara mengemas heroin menggunakan kardus susu dan gula.
Kardus susu yang dimanfaatkan pelaku untuk menyelundupkan heroin. |
Namun terkait proses penyelundupan heroin tersebut, ia masih belum menjelaskan. Pasalnya, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih dalam.
“(Asal heroin) ini masih kita dalami. Kalau dari bentuknya ini ya rekan-rekan tau sediri lah (asal heroinnya),” sambungnya.
Sementara itu, Kasubdit 1 Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya AKBP Ahmad Fanani mengatakan, aksi tersangka SH dalam peredaran heroin ini bukan pertama kalinya. Pasalnya, tersangka sudah sering mengedarkan barang haram tersebut di Indonesia.
“Orang ini bukan satu kali membawa dari suatu tempat ke Jakarta, ini sudah beberapa kali. Pengakuannya itu tga kali seingat dia,” ungkap Fanani.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengguna heroin di Indonesia mayoritas berasal dari kalangan menengah ke atas. Alasannya, harga heroin disebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan narkoba jenis lainnya.
“Segmen yang disasar heroin ini menengah ke atas. Harganya sangat fantastis sekali. Kalau kalangan menengah ke bawah engga bisa beli ini,” seru Fanani.
Ia juga nenyebut, penggunaan heroin di pasar Indonesia oleh kalangan menengah atas bukan lah hal baru.
“Ini bukan tren baru, tapi ini permintaan pasar menengah ke atas. Yang sabu sudah banyak ke tangkap, orang-orang atas nggak mau gunakan itu dan mereka gunakan heroin,” pungkasnya.
Diketahui, Polda Metro Jaya menangkap dan menembak mati WN Pakistan berinisial SH. SH merupakan pengedar heroin jaringan Pakistan-Jakarta.
Tersangka ditangkap di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Rabu (12/12/2019). Dari tangan SH, polisi menyita lima kg heroin.
sumber : posk
Tidak ada komentar