Nginap di Wisma, Seorang ASN Tapteng Meninggal Dunia
LINTAS PUBLIK - TAPTENG, Seorang ASN Pemkab Tapanuli Tengah (Tapteng) bernisial KT (51), meninggal dunia setelah menginap di Wisma Pandan, di Jalan Sibolga-Padangsidimpuan, Km 10, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Rabu (4/12/2019).
Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat melalui Kasubbag Humas, Iptu Rensa Sipahutar, dalam keterangan tertulis kepada wartawan mengatakan, korban merupakan Kepala Bidang (Kabid) Perbendaharaan Pemkab Tapteng.
Menurut Rensa, korban berada di dalam kamar nomor 1, di penginapan Wisma Pandan sekitar pukul 11.30 WIB. Sepuluh menit kemudian, karyawan Wisma Pandan, Masnawati boru Sigalingging melihat pintu kamar korban terbuka, lalu Masnawati melihat korban di dalam kamar sudah kondisi mengorok.
“Masnawati saat itu hendak menghidupkan mesin pompa air yang berada di samping kamar korban,” jelas Rensa.
Masnawati kemudian memanggil Darwis Pasaribu yang juga karyawan Wisma Pandan, dan secara bersama-sama melihat kondisi korban ke dalam kamar.
Masnawati sempat mengambil bawang putih dan meletakkannya ke hidung korban, namun tidak ada perubahan terhadap korban.
“Sekitar pukul 12.30 WIB, Masnawati dan Darwis Pasaribu memanggil becak dan menemani korban ke RSUD Pandan. Sesampainya di rumah sakit, ternyata korban telah meninggal dunia,” sebut Rensa.
Menurut Rensa, pihak keluarga menolak jasad korban untuk diotopsi dan sudah membuat surat pernyataan. Polisi juga sudah memintai keterangan dari pihak rumah sakit.
“Menurut keterangan Dr Rikki selaku Direktur RSUD Pandan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata Rensa.
sumber : MB
Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat melalui Kasubbag Humas, Iptu Rensa Sipahutar, dalam keterangan tertulis kepada wartawan mengatakan, korban merupakan Kepala Bidang (Kabid) Perbendaharaan Pemkab Tapteng.
 |
| ilustrasi |
“Masnawati saat itu hendak menghidupkan mesin pompa air yang berada di samping kamar korban,” jelas Rensa.
Masnawati kemudian memanggil Darwis Pasaribu yang juga karyawan Wisma Pandan, dan secara bersama-sama melihat kondisi korban ke dalam kamar.
Masnawati sempat mengambil bawang putih dan meletakkannya ke hidung korban, namun tidak ada perubahan terhadap korban.
“Sekitar pukul 12.30 WIB, Masnawati dan Darwis Pasaribu memanggil becak dan menemani korban ke RSUD Pandan. Sesampainya di rumah sakit, ternyata korban telah meninggal dunia,” sebut Rensa.
Menurut Rensa, pihak keluarga menolak jasad korban untuk diotopsi dan sudah membuat surat pernyataan. Polisi juga sudah memintai keterangan dari pihak rumah sakit.
“Menurut keterangan Dr Rikki selaku Direktur RSUD Pandan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata Rensa.
sumber : MB
Tidak ada komentar