Sangat Disesalkan Pohon Natal di Jalan Gereja Belum Menyala
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pohon terang yang tidak menyala meski telah memasuki minggu kedua bulan Desember sangat disesalkan.
Sejatinya, pohon terang yang diklaim tertinggi se-Asia Tenggara sudah menyala saat memasuki bulan Desember. Yang mana, pada bulan tersebut umat Kristiani menyambut perayaan Natal.
Hal ini disampaikan sekretaris PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia) Kota Pematangsiantar, Pdt. Horas Sianturi.
Dia menyebut Pemko Siantar seharusnya sudah mempersiapkan pohon terang itu menyala awal Desember. Apalagi, pohon terang itu sudah dijadikan destinasi wisata terkhusus menjelang dan sesudah perayaan Natal.
"Kita herankan mengapa hal ini terjadi. Pemko Siantar seharusnya peka dengan kondisi ini. Hendaknya Walikota Pematangsiantar memelihara toleransi yang sudah terjaga dengan baik,"ucap Pdt.Horas.
Hal yang sama dikatakan anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Alex Wijaya Panjaitan, ST. Menurutnya, pohon terang yang tidak kunjung menyala tersebut cukup menyita perhatian masyarakat khususnya beragama Nasrani.
Hal ini sebagai bukti dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) tidak mempersiapkan jauh-jauh hari.
"Seharusnya jauh-jauh hari dinas PRKP sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk pohon Natal itu. Jadi tepat tanggal 1 Desember atau minggu pertama Desember lampu pohon Natal itu sudah menyala. Tetapi sampai hari ini tanggal 10 Desember 2019, ternyata lampu pohon Natal jalan gereja tak kunjung menyala. Jadi ini merupakan pelajaran untuk dinas terkait, yaitu dinas PRKP selaku yang bertanggung jawab,"tulisnya melalui WA, Selasa (10/12/2019).
Alex mengatakan ari hasil konfirmasinya dengan PRKP, belum menyalanya pohon terang itu karena perlengkapan atau komponen untuk lampu pohon Natal baru sampai hari ini (Selasa, 10 Desember 2019) pukul 17.00 Wib.
Sambungnya, PRKP berjanji langsung melakukan perakitan dan minggu ini langsung dilakukan pemasangan sekaligus pohon Natal menyala.
"Kita tunggu PRKP memenuhi janjinya. Kalau bisa kedepannya PRKP sebagai dinas terkait lebih siap lagi melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan masyarakat hususnya kegiatan hari-hari besar keagamaan naik agama nasrani, muslim agama yang lainnya. Agar tercipta rasa toleransi antar umat beragama di kota Pematangsiantar,"kata Alex.
Sementara sekretaris PRKP, Kurnia saat dihubungi berjanji dalam waktu dekat pohon Natal tersebut menyala.
"Lampunya sudah banyak yang rusak atau mati, janji lah kita minggu ini hidup,"kata Kurnia.
Penulis : franki
Editor : tagor
Sejatinya, pohon terang yang diklaim tertinggi se-Asia Tenggara sudah menyala saat memasuki bulan Desember. Yang mana, pada bulan tersebut umat Kristiani menyambut perayaan Natal.
Hal ini disampaikan sekretaris PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia) Kota Pematangsiantar, Pdt. Horas Sianturi.
Alex Wijaya Panjaitan, ST (Anggota DPRD Kota Pematangsiantar). |
"Kita herankan mengapa hal ini terjadi. Pemko Siantar seharusnya peka dengan kondisi ini. Hendaknya Walikota Pematangsiantar memelihara toleransi yang sudah terjaga dengan baik,"ucap Pdt.Horas.
Hal yang sama dikatakan anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Alex Wijaya Panjaitan, ST. Menurutnya, pohon terang yang tidak kunjung menyala tersebut cukup menyita perhatian masyarakat khususnya beragama Nasrani.
Hal ini sebagai bukti dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) tidak mempersiapkan jauh-jauh hari.
"Seharusnya jauh-jauh hari dinas PRKP sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk pohon Natal itu. Jadi tepat tanggal 1 Desember atau minggu pertama Desember lampu pohon Natal itu sudah menyala. Tetapi sampai hari ini tanggal 10 Desember 2019, ternyata lampu pohon Natal jalan gereja tak kunjung menyala. Jadi ini merupakan pelajaran untuk dinas terkait, yaitu dinas PRKP selaku yang bertanggung jawab,"tulisnya melalui WA, Selasa (10/12/2019).
Alex mengatakan ari hasil konfirmasinya dengan PRKP, belum menyalanya pohon terang itu karena perlengkapan atau komponen untuk lampu pohon Natal baru sampai hari ini (Selasa, 10 Desember 2019) pukul 17.00 Wib.
Sambungnya, PRKP berjanji langsung melakukan perakitan dan minggu ini langsung dilakukan pemasangan sekaligus pohon Natal menyala.
"Kita tunggu PRKP memenuhi janjinya. Kalau bisa kedepannya PRKP sebagai dinas terkait lebih siap lagi melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan masyarakat hususnya kegiatan hari-hari besar keagamaan naik agama nasrani, muslim agama yang lainnya. Agar tercipta rasa toleransi antar umat beragama di kota Pematangsiantar,"kata Alex.
Sementara sekretaris PRKP, Kurnia saat dihubungi berjanji dalam waktu dekat pohon Natal tersebut menyala.
"Lampunya sudah banyak yang rusak atau mati, janji lah kita minggu ini hidup,"kata Kurnia.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar