Nyawa Bocah Hampir Melayang Leher Tertancap Ikan Marlin Berpedang
LINTAS PUBLIK, Leher Muhammad Idul tertembus ikan marlin. Bocah asal Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), itu hampir saja melayang bila penanganan tak tepat.
Kecelakaan itu terjadi saat Idul memancing di perairan Buton, Sabtu (18/1). Ikan berpedang itu menancap di leher belakangnya.
Nyawa Idul masih terselamatkan meski ikan yang ukurannya cukup besar itu menancap selama dua hari di lehernya. Bisa saja Idul kehabisan darah bila ikan itu dicabut.
"Syukurnya moncong ikan tetap dipertahankan di lehernya, karena moncong ikan bisa menahan pendarahan, kalau dilepas di sana (Buton), bisa tidak selamat karena pasien kehabisan darah," ujar Dr Syafri Kamsul Arif, Sp.An, saat dimintai konfirmasi, Senin (20/1/2020).
Hari ini Idul menjalani operasi di RS Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Syafri, yang juga Dirut RS Unhas, mengatakan moncong ikan yang terkenal agresif itu tidak mengenai pembuluh darah besar di leher korban.
Jika pembuluh darah besar yang tertusuk, korban akan mengeluarkan banyak darah. Operasi pembedahan Idul melibatkan dua dokter spesialis bedah dan tiga dokter spesialis anestesi.
Operasi berjalan dua jam. Moncong ikan berhasil dilepaskan dari leher Idul.
"Setelah dilakukan operasi tadi, moncong ikan bisa dilepaskan dari lehernya, alasannya tetap dipertahankan nempel di lehernya saat dirujuk dan baru dilepas di kamar operasi, agar kita bisa mengontrol pendarahannya," pungkas Syafri.
Ikan marlin juga dikenal masyarakat Buton dengan sebutan ikan sori. Bagi nelayan Buton, kejadian tertusuk ikan sori sudah sering terjadi. Ikan ini bisa tiba-tiba melompat saat melihat cahaya.
Peristiwa Idul tertusuk ikan sori terjadi saat memancing di perairan Pulau Siompu, Buton Selatan, Sultra. Sekjen Kerukunan Masyarakat Indonesia Buton (KMIB) Makassar, Muliadi Mau, mengatakan Idul memancing menggunakan sampan.
Ikan marlin yang ditangkapnya melompat mengarah ke Idul, lalu moncongnya menusuk leher bocah kelas 2 SMP itu. Ikan itu kemudian dipotong, disisakan moncongnya yang masih tertancap di leheri Idul.
"Jarak lokasi pancingannya itu sekitar 4 kilometer dari daratan Pulau Siompu, setelah dibawa rekannya ke daratan dalam kondisi runcing ikan masih tertancap di lehernya, korban kemudian dibawa ke rumah sakit Siloam Kota Bau-bau, menggunakan perahu motor," ujar Muliadi.
Muliadi yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini menyebutkan, setelah sempat dirawat di RS Siloam, korban langsung diterbangkan ke Makassar, Minggu malam (19/1), untuk dioperasi di rumah sakit rujukan, RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Saat dibawa menggunakan pesawat, potongan runcing ikan masih tertancap di leher korban.
"Korban didampingi dokter RS Siloam Bau-bau tiba di Bandara Makassar, langsung dijemput pengurus KMIB yang ada di Makassar dan dibantu pengurusan rumah sakitnya," tutur Muliadi.
Saat ini bocah kelas II SMP di Kabupaten Buton Selatan, itu masih dirawat di RS Wahidin, Makassar, untuk perawatan luka bekas jahitan di lehernya. Bila kondisinya membaik, Idul akan kembali ke Buton.
sumber : det
Kecelakaan itu terjadi saat Idul memancing di perairan Buton, Sabtu (18/1). Ikan berpedang itu menancap di leher belakangnya.
Nyawa Idul masih terselamatkan meski ikan yang ukurannya cukup besar itu menancap selama dua hari di lehernya. Bisa saja Idul kehabisan darah bila ikan itu dicabut.
Bocah asal Buton dioperasi karena leher tertusuk ikan marlin |
Hari ini Idul menjalani operasi di RS Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Syafri, yang juga Dirut RS Unhas, mengatakan moncong ikan yang terkenal agresif itu tidak mengenai pembuluh darah besar di leher korban.
Jika pembuluh darah besar yang tertusuk, korban akan mengeluarkan banyak darah. Operasi pembedahan Idul melibatkan dua dokter spesialis bedah dan tiga dokter spesialis anestesi.
Operasi berjalan dua jam. Moncong ikan berhasil dilepaskan dari leher Idul.
"Setelah dilakukan operasi tadi, moncong ikan bisa dilepaskan dari lehernya, alasannya tetap dipertahankan nempel di lehernya saat dirujuk dan baru dilepas di kamar operasi, agar kita bisa mengontrol pendarahannya," pungkas Syafri.
Ikan marlin juga dikenal masyarakat Buton dengan sebutan ikan sori. Bagi nelayan Buton, kejadian tertusuk ikan sori sudah sering terjadi. Ikan ini bisa tiba-tiba melompat saat melihat cahaya.
Peristiwa Idul tertusuk ikan sori terjadi saat memancing di perairan Pulau Siompu, Buton Selatan, Sultra. Sekjen Kerukunan Masyarakat Indonesia Buton (KMIB) Makassar, Muliadi Mau, mengatakan Idul memancing menggunakan sampan.
Ikan marlin yang ditangkapnya melompat mengarah ke Idul, lalu moncongnya menusuk leher bocah kelas 2 SMP itu. Ikan itu kemudian dipotong, disisakan moncongnya yang masih tertancap di leheri Idul.
"Jarak lokasi pancingannya itu sekitar 4 kilometer dari daratan Pulau Siompu, setelah dibawa rekannya ke daratan dalam kondisi runcing ikan masih tertancap di lehernya, korban kemudian dibawa ke rumah sakit Siloam Kota Bau-bau, menggunakan perahu motor," ujar Muliadi.
Muliadi yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini menyebutkan, setelah sempat dirawat di RS Siloam, korban langsung diterbangkan ke Makassar, Minggu malam (19/1), untuk dioperasi di rumah sakit rujukan, RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Saat dibawa menggunakan pesawat, potongan runcing ikan masih tertancap di leher korban.
"Korban didampingi dokter RS Siloam Bau-bau tiba di Bandara Makassar, langsung dijemput pengurus KMIB yang ada di Makassar dan dibantu pengurusan rumah sakitnya," tutur Muliadi.
Saat ini bocah kelas II SMP di Kabupaten Buton Selatan, itu masih dirawat di RS Wahidin, Makassar, untuk perawatan luka bekas jahitan di lehernya. Bila kondisinya membaik, Idul akan kembali ke Buton.
sumber : det
Tidak ada komentar