Sudah 106 Orang Tewas Akibat Virus Corona, 4 Ribu Pasien Dirawat di China
LINTAS PUBLIK, Wabah virus corona di China masih jauh dari akhir, dengan jumlah korban tewas dilaporkan semakin bertambah. Sedikitnya 106 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 4 ribu kasus virus corona sedang ditangani di berbagai wilayah China.
Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (28/1/2020), Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona, menyatakan 24 pasien lainnya meninggal akibat virus yang memiliki nama resmi 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV tersebut. Data ini disampaikan per Selasa (28/1) waktu setempat.
Ditambahkan juga bahwa 1.291 kasus baru tercatat di wilayah China, sehingga jumlah kasus virus corona melonjak di atas angka 4 ribu kasus saat ini. Televisi nasional China, China Global Television Network (CGTN), melaporkan total ada 4.275 kasus virus corona yang terkonfirmasi di berbagai wilayah China.
CGTN melaporkan total 106 orang tewas akibat virus corona di China saat ini. Dua korban tewas di antaranya ada di kota Beijing dan Shanghai.
Virus yang pertama muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada akhir tahun lalu ini telah menyebar hingga ke luar China. Sedikitnya 15 negara dikonfirmasi juga tengah menangani puluhan kasus virus corona.
Pekan lalu, China melakukan karantina massal terhadap kota Wuhan dan belasan kota lainnya di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus corona. Hal ini dilakukan demi mengendalikan penyebaran virus yang bisa menular antarmanusia ini.
Otoritas China juga tengah melakukan pembangunan secara kilat dua rumah sakit khusus untuk pasien virus corona. Presiden China, Xi Jinping, telah membentuk komisi khusus untuk menangkal wabah virus corona ini.
Pada Senin (27/1) waktu setempat, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masih belum diketahui secara jelas apakah virus corona bisa menular saat masa inkubasi, atau sebelum gejala-gejalanya muncul. Gejala virus corona antara lain demam, kesulitan bernapas dan batuk-batuk.
WHO belum juga mengonfirmasi pernyataan otoritas China yang menyebut bahwa orang-orang yang terinfeksi bisa menularkan virus corona sebelum mereka menunjukkan gejala-gejalanya.
Virus 2019-nCoV diyakini berasal dari sebuah pasar hewan di kota Wuhan, di mana hewan-hewan eksotik dan daging hewan liar diperdagangkan secara ilegal. Virus yang juga disebut sebagai virus corona Wuhan ini diketahui bisa menyebabkan pneumonia, yang dalam beberapa kasus berdampak mematikan bagi penderitanya.
Meskipun telah banyak memakan korban, para peneliti belum mengetahui seberapa mematikan virus ini dan bagaimana virus ini bisa menyebar dengan sangat mudah.
sumber : det
Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (28/1/2020), Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona, menyatakan 24 pasien lainnya meninggal akibat virus yang memiliki nama resmi 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV tersebut. Data ini disampaikan per Selasa (28/1) waktu setempat.
Tim medis yang menangani pasien virus corona di Wuhan, China (Chinatopix via AP Photo) |
CGTN melaporkan total 106 orang tewas akibat virus corona di China saat ini. Dua korban tewas di antaranya ada di kota Beijing dan Shanghai.
Virus yang pertama muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada akhir tahun lalu ini telah menyebar hingga ke luar China. Sedikitnya 15 negara dikonfirmasi juga tengah menangani puluhan kasus virus corona.
Pekan lalu, China melakukan karantina massal terhadap kota Wuhan dan belasan kota lainnya di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus corona. Hal ini dilakukan demi mengendalikan penyebaran virus yang bisa menular antarmanusia ini.
Otoritas China juga tengah melakukan pembangunan secara kilat dua rumah sakit khusus untuk pasien virus corona. Presiden China, Xi Jinping, telah membentuk komisi khusus untuk menangkal wabah virus corona ini.
Pada Senin (27/1) waktu setempat, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masih belum diketahui secara jelas apakah virus corona bisa menular saat masa inkubasi, atau sebelum gejala-gejalanya muncul. Gejala virus corona antara lain demam, kesulitan bernapas dan batuk-batuk.
WHO belum juga mengonfirmasi pernyataan otoritas China yang menyebut bahwa orang-orang yang terinfeksi bisa menularkan virus corona sebelum mereka menunjukkan gejala-gejalanya.
Virus 2019-nCoV diyakini berasal dari sebuah pasar hewan di kota Wuhan, di mana hewan-hewan eksotik dan daging hewan liar diperdagangkan secara ilegal. Virus yang juga disebut sebagai virus corona Wuhan ini diketahui bisa menyebabkan pneumonia, yang dalam beberapa kasus berdampak mematikan bagi penderitanya.
Meskipun telah banyak memakan korban, para peneliti belum mengetahui seberapa mematikan virus ini dan bagaimana virus ini bisa menyebar dengan sangat mudah.
sumber : det
Tidak ada komentar