Banjir, Ratusan Warga Cipinang Melayu Mulai Ngungsi
LINTAS PUBLIK, Pemukiman warga Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, kembali diterjang luapan air kali Sunter. Kali ini, air setinggi 2 meter membuat ratusan rumah warga terendam dan mereka pun akhirnya mengungsi ke posko yang sudah disiapkan.
Budianto (43), warga RW 04, mengatakan air mulai masuk ke rumahnya sejak subuh dan hingga siang terus meninggi. Tercatat, air dengan ketinggian 2 meter menggenangi rumahnya. "Ya biasa deh, kalau di Bogor hujan pasti kita terendam. Makanya begitu semalam dapat kabar air akan naik, kita sudah siap-siap," katanya, Minggu (23/2/2020).
Menurut Budi, meski sudah menggenangi pemukimannya setinggi dua meter, namun masih ada warga yang mencoba bertahan. Karena menurutnya, air yang datang masih terbilang normal dan jauh berbeda saat banjir awal tahun kemarin.
"Kalau yang kemarin mencapai 4 meter, makanya semuanya langsung ngungsi," ujarnya.
Saat itu, kata Budi, ada sebagian yang memilih mengungsi ke posko yang sudah disediakan di masjid Universitas Borobudur. kebanyakan dari mereka khawatir air semakin tinggi dan nantinya akan terjebak didalam rumah.
"Yang lansia dan punya anak sudah dipindahkan semua, biar tenang tidurnya di pengungsian," sambungnya.
Sementara itu, di posko pengungsian Masjid Universitas Borobudur tercatat ada 83 kepala keluarga (KK) dengan total jiwa 275 orang. Mereka sudah masuk ke posko pengungsian sejak Minggu(23/2) pagi hingga siang. Untuk bantuan, mereka masih mengandalkan tikar dan keperluan bayi dari stok yang sebelumnya dimiliki kelurahan.
sumber : posk
Warga Cipinang Melayu yang mengungsi di masjid Universitas Borobudur. |
Menurut Budi, meski sudah menggenangi pemukimannya setinggi dua meter, namun masih ada warga yang mencoba bertahan. Karena menurutnya, air yang datang masih terbilang normal dan jauh berbeda saat banjir awal tahun kemarin.
"Kalau yang kemarin mencapai 4 meter, makanya semuanya langsung ngungsi," ujarnya.
Saat itu, kata Budi, ada sebagian yang memilih mengungsi ke posko yang sudah disediakan di masjid Universitas Borobudur. kebanyakan dari mereka khawatir air semakin tinggi dan nantinya akan terjebak didalam rumah.
"Yang lansia dan punya anak sudah dipindahkan semua, biar tenang tidurnya di pengungsian," sambungnya.
Sementara itu, di posko pengungsian Masjid Universitas Borobudur tercatat ada 83 kepala keluarga (KK) dengan total jiwa 275 orang. Mereka sudah masuk ke posko pengungsian sejak Minggu(23/2) pagi hingga siang. Untuk bantuan, mereka masih mengandalkan tikar dan keperluan bayi dari stok yang sebelumnya dimiliki kelurahan.
sumber : posk
Tidak ada komentar