Dinas Pendidikan Siantar Peduli Korban Kebakaran, Peserta Didik Dapat Biaya Transport
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar melakukan aksi peduli terhadap korban kebakaran yang menimpa rumah penduduk di Jalan Tanah Jawa Gang Sewu.
Sasaran dinas pendidikan terutama peserta didik yang terkena dampak seperti hangusnya perlengkapan sekolah, pakaian seragam sekolah, dan terganggu mengikuti proses belajar mengajar.
Penyerahan aksi peduli ini diserahkan Walikota Pematangsiantar Hefriansyah didampingi kepala dinas pendidikan, Eddy Nuah Saragih, sekretaris Rosmayana Marpaung, kabid PAUD dan Dikdas Lusamti Simamora, Jumat (14/2/2020) di posko kebakaran.
Kepala dinas pendidikan Eddy Nuah Saragih menjelaskan aksi peduli kebakaran ini khusus kepada peserta didik yang menjadi korban. Dimana peserta didik berjumlah 26 orang diantaranya PAUD 2 orang, SD 9 orang, SMP 6 orang dan SMA 9 orang.
Dinas pendidikan sambung Eddy Nuah, melaksanakan kegiatan belajar di posko kebakaran sejak Senin 10 Februari 2020 lalu. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendekatan pendidikan kepada peserta didik yang belum dapat hadir di sekolah. Kegiatan terlaksana setiap hari, pagi dan sore masing-masing selama 2 jam, sedangkan tenaga pengajar yang ditugaskan berasal dari guru-guru yang tergabung dalam Fasilitator daerah program Pintar Tanoto Foundation.
"Kegiatan ini akan berakhir pada Sabtu 15 Februari 2020,"katanya.
Selain itu, kegiatan pendampingan Taruma Healing oleh Psikolog, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik kembali ke bangku sekolah dan mengurangi trauma kejadian kebakaran serta mengembalikan kepercayaan diri peserta didik. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar dengan LPMP Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Medan Area dan STKIP Budidaya Binjai. Pendampingan direncanakan dilaksanakan sebanyak dua kali.
Eddy Nuah menambahkan layanan administrasi pendidikan, bertujuan untuk menanggulangi dokumen-dokumen administrasi pendidikan yang ikut musnah dalam kejadian kebakaran. Dinas Pendidikan berupaya membantu menerbitkan pengganti ijazah dengan terlebih dahulu melengkapi berkas-berkas sesuai peraturan diantaranya surat keterangan dari pihak kepolisian dan administasi pelengkap lainnya.
Walikota Pematangsiantar, Hefriasnyah mengatakan kiranya bantuan ini dapat meringankan korban kebakaran. Dia juga berpesan kepada korban untuk kuat dan berserah kepada Tuhan.
Sementara kabid PAUD dan Dikdas, Lusamti Simamora ketika dikonfirmasi menjelaskan aksi peduli ini melibatkan seluruh satuan pendidikan SD dan SMP se-Kota Pematangsiantar. Turut juga Dharma Wanita Dinas Pendidikan yang melakukan penggalangan bantuan baik berupa dana maupun dalam bentuk barang lainnya.
Kata Lusamti, hal ini dilakukan sebagai upaya menumbuhkan sifat gotong royong dan menanamkan nilai-nilai sosial bagi anak didik. Hasil dari kegiatan dihimpun oleh Dinas Pendidikan yang dikemudian diserahkan kepada korban berupa perlengkapan pendidikan terdiri dari pakaian seragam sekolah masing-masing 3 pasang, tas, sepatu dan peralatan belajar lainnya masing-masing 1 set.
Sembako sebanyak 16 paket terdiri dari beras 30 kg, minyak goreng 2 kg, gula 2 kg, telur 1 papan, sikat gigi 6 buah, odol 2 buah, sabun 6 buah, mie instan 1 kotak.
"Disamping itu peserta didik juga dibekali untuk biaya transport masing-masing Rp 750.000,"kata Lusamti.
Penulis. : franky
Editor. : tagor
Hefriansyah didampingi kepala dinas pendidikan, Eddy Nuah Saragih, sekretaris Rosmayana Marpaung, kabid PAUD dan Dikdas Lusamti Simamora menyerahkan bantuan ke korban kebakaran |
Kepala dinas pendidikan Eddy Nuah Saragih menjelaskan aksi peduli kebakaran ini khusus kepada peserta didik yang menjadi korban. Dimana peserta didik berjumlah 26 orang diantaranya PAUD 2 orang, SD 9 orang, SMP 6 orang dan SMA 9 orang.
Kabid PAUD dan Dikdas, Lusamti Simamora (baju merah) saat menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah berupa sepatu kepada orang tua peserta didik. |
"Kegiatan ini akan berakhir pada Sabtu 15 Februari 2020,"katanya.
Selain itu, kegiatan pendampingan Taruma Healing oleh Psikolog, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik kembali ke bangku sekolah dan mengurangi trauma kejadian kebakaran serta mengembalikan kepercayaan diri peserta didik. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar dengan LPMP Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Medan Area dan STKIP Budidaya Binjai. Pendampingan direncanakan dilaksanakan sebanyak dua kali.
Eddy Nuah menambahkan layanan administrasi pendidikan, bertujuan untuk menanggulangi dokumen-dokumen administrasi pendidikan yang ikut musnah dalam kejadian kebakaran. Dinas Pendidikan berupaya membantu menerbitkan pengganti ijazah dengan terlebih dahulu melengkapi berkas-berkas sesuai peraturan diantaranya surat keterangan dari pihak kepolisian dan administasi pelengkap lainnya.
Walikota Pematangsiantar, Hefriasnyah mengatakan kiranya bantuan ini dapat meringankan korban kebakaran. Dia juga berpesan kepada korban untuk kuat dan berserah kepada Tuhan.
Sementara kabid PAUD dan Dikdas, Lusamti Simamora ketika dikonfirmasi menjelaskan aksi peduli ini melibatkan seluruh satuan pendidikan SD dan SMP se-Kota Pematangsiantar. Turut juga Dharma Wanita Dinas Pendidikan yang melakukan penggalangan bantuan baik berupa dana maupun dalam bentuk barang lainnya.
Kata Lusamti, hal ini dilakukan sebagai upaya menumbuhkan sifat gotong royong dan menanamkan nilai-nilai sosial bagi anak didik. Hasil dari kegiatan dihimpun oleh Dinas Pendidikan yang dikemudian diserahkan kepada korban berupa perlengkapan pendidikan terdiri dari pakaian seragam sekolah masing-masing 3 pasang, tas, sepatu dan peralatan belajar lainnya masing-masing 1 set.
Sembako sebanyak 16 paket terdiri dari beras 30 kg, minyak goreng 2 kg, gula 2 kg, telur 1 papan, sikat gigi 6 buah, odol 2 buah, sabun 6 buah, mie instan 1 kotak.
"Disamping itu peserta didik juga dibekali untuk biaya transport masing-masing Rp 750.000,"kata Lusamti.
Penulis. : franky
Editor. : tagor
Tidak ada komentar