Driver Ojol Bisa Kantongi Rp 10 Juta/Bulan Lagi Kalau Tarif Naik?
LINTAS PUBLIK, Tarif ojek online diusulkan untuk naik hingga menjadi Rp 2.500 per kilometer. Nantinya kenaikan ini akan terjadi di zona Jabodetabek.
Dengan kenaikan tarif ini apakah para driver bisa mengantongi lagi pendapatan hingga Rp 10 juta setiap bulannya?
Mengutip pemberitaan pekan lalu, Direktur Angkutan Jalan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengungkapkan, driver ojol mengusulkan tarif batas bawah menjadi Rp 2.500 per km dari sebelumnya Rp 2.000 per km.
Beberapa tahun lalu, merupakan masa kejayaan para driver ojol. Para driver ini sempat menjadikan ojol sebagai pekerjaan utama dan bukan sampingan.
Hal ini karena menjadi ojol 4 tahun lalu bisa mengantongi Rp 500 ribu per hari atau Rp 10 juta per bulan keuntungan bersih.
Salah seorang driver, Maryanto mengungkapkan saat itu pendapatan memang sangat besar, sehingga uang yang ia bawa pulang bisa mencukupi.
"Dipukul rata saja sehari Rp 300 bersih. Dipotong buat bensin, makan, minum, anggaplah sehari Rp 300 bersih. Sebulan tuh Rp 9-10 juta dapat," kata Maryanto, dikutip dari berita akhir Januari lalu.
Selain ojol, tarif taksi online juga disebut akan mengalami kenaikan. Hal ini karena tarif taksi online tidak pernah berubah sejak 3 tahun lalu.
Kemudian, iuran BPJS Kesehatan juga jadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan. Saat ini persoalan tarif masih dalam proses pembahasan awal. Pemerintah meminta pandangan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebagai wakil masyarakat.
sumber : det
Dengan kenaikan tarif ini apakah para driver bisa mengantongi lagi pendapatan hingga Rp 10 juta setiap bulannya?
ilustrasi |
Beberapa tahun lalu, merupakan masa kejayaan para driver ojol. Para driver ini sempat menjadikan ojol sebagai pekerjaan utama dan bukan sampingan.
Hal ini karena menjadi ojol 4 tahun lalu bisa mengantongi Rp 500 ribu per hari atau Rp 10 juta per bulan keuntungan bersih.
Salah seorang driver, Maryanto mengungkapkan saat itu pendapatan memang sangat besar, sehingga uang yang ia bawa pulang bisa mencukupi.
"Dipukul rata saja sehari Rp 300 bersih. Dipotong buat bensin, makan, minum, anggaplah sehari Rp 300 bersih. Sebulan tuh Rp 9-10 juta dapat," kata Maryanto, dikutip dari berita akhir Januari lalu.
Selain ojol, tarif taksi online juga disebut akan mengalami kenaikan. Hal ini karena tarif taksi online tidak pernah berubah sejak 3 tahun lalu.
Kemudian, iuran BPJS Kesehatan juga jadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan. Saat ini persoalan tarif masih dalam proses pembahasan awal. Pemerintah meminta pandangan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebagai wakil masyarakat.
sumber : det
Tidak ada komentar