Menkeu Era Orba JB Sumarlin Meninggal Dunia
LINTAS PUBLIK, Indonesia kembali kehilangan tokoh besar di bidang ekonomi dan keuangan. Kamis (6/2/2020), pukul 14.55 WIB, mantan Menteri Keuangan Era Orde Baru (Orba) JB Sumarlin meninggal dunia, dalam usia 88 tahun.
"Selamat jalan Menteri Keuangan 1988-1993, JB. Sumarlin. Terima kasih telah menjadi sosok panutan yang berperan besar bagi perbaikan perekonomian Indonesia," begitu cuitan di akun intagram kemenkeuri, satu jam lalu.
Disebutkan juga, JB. Sumarlin pernah dinobatkan menjadi Finance Minister of the Year tahun 1989 oleh Euromoney dan Menteri Terbaik tahun 1990 oleh majalah Asia.
Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi, lantai 36, pada pukul 18.00 WIB. Rencana akan dimakamkan di San Diego Hills pada Senin, 10 Feb 2020. Sebelumnya mendapat perawatan di RS Carolus, Jakarta.
Johannes Baptista Sumarlin merupakan tokoh ekonomi nasional yang tak hanya banyak berperan dalam perekonomian RI tapi juga sering dipercaya mengemban sejumlah jabatan penting di pemerintahan.
Dia lahir 7 Desember 1932 di Nglegok, Blitar, Sumarlin adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958. Gelar sarjananya diraih tahun 1958.
Menempuh pendidikan S2 di Universitas California Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Arts (M.A) pada tahun 1960. Pendidikan S3 nya ditempuh di Universitas Pittsburg Amerika Serikat dan gelar doktor Ph.D didapat pada tahun 1968.
Perjalanan karir di Kementerian Keuangan dirintis sejak melakukan Gebrakan Sumarlin I pada tahun 1987. Pada saat itu menjabat sebagai Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan ad Interim. Gebrakan Sumarlin I adalah pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan.
Sejak 1970 hingga 1998, JB. Sumarlin banyak berperan dalam pusat kebijakan ekonomi dan keuangan. Penghargaan yang diraih atas pengabdiannya yaitu Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh majalah Asia.
Lantas, Bintang mahaputra Adiprana III (1973), dan pernah pula meraih Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia tahun 1975.
Dia merupakan tokoh kepercayaan penguasa Orde Baru, Presiden Soeharto, sehingga kabinet ganti kabinet masih terus diberi kepercayaan.
sumber : posk
"Selamat jalan Menteri Keuangan 1988-1993, JB. Sumarlin. Terima kasih telah menjadi sosok panutan yang berperan besar bagi perbaikan perekonomian Indonesia," begitu cuitan di akun intagram kemenkeuri, satu jam lalu.
Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi, lantai 36, pada pukul 18.00 WIB. Rencana akan dimakamkan di San Diego Hills pada Senin, 10 Feb 2020. Sebelumnya mendapat perawatan di RS Carolus, Jakarta.
Johannes Baptista Sumarlin merupakan tokoh ekonomi nasional yang tak hanya banyak berperan dalam perekonomian RI tapi juga sering dipercaya mengemban sejumlah jabatan penting di pemerintahan.
Dia lahir 7 Desember 1932 di Nglegok, Blitar, Sumarlin adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958. Gelar sarjananya diraih tahun 1958.
Menempuh pendidikan S2 di Universitas California Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Arts (M.A) pada tahun 1960. Pendidikan S3 nya ditempuh di Universitas Pittsburg Amerika Serikat dan gelar doktor Ph.D didapat pada tahun 1968.
Perjalanan karir di Kementerian Keuangan dirintis sejak melakukan Gebrakan Sumarlin I pada tahun 1987. Pada saat itu menjabat sebagai Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan ad Interim. Gebrakan Sumarlin I adalah pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan.
Sejak 1970 hingga 1998, JB. Sumarlin banyak berperan dalam pusat kebijakan ekonomi dan keuangan. Penghargaan yang diraih atas pengabdiannya yaitu Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh majalah Asia.
Lantas, Bintang mahaputra Adiprana III (1973), dan pernah pula meraih Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia tahun 1975.
Dia merupakan tokoh kepercayaan penguasa Orde Baru, Presiden Soeharto, sehingga kabinet ganti kabinet masih terus diberi kepercayaan.
sumber : posk
Tidak ada komentar