Header Ads

Pengantin Baru Diintip, Tetangga Digebuk Pipa

LINTAS PUBLIK, Sebagai pengantin baru ternyata Jumono, 30, galak kuadrat. Ya galak pada istri di ranjang, ya galak pada tetangga yang mengintipnya. Nasib sial ini dialami oleh Widodo, 35, tetangga sendiri. Kepergok mengintip dirinya sedang menjalankan “sunah rosul”, lelaki pulang ronda itu digebuk pipa, sampai kemudian jadi urusan polisi.

Banyak kisah tentang aksi mengintip pengantin baru. Ada yang dindingnya roboh karena pengintipnya bererotan, ada pula yang sampai dikencingi pengantin lelaki saat sembunyi, ada pula yang sengaja jendela dibuka lebar-lebar agar diintip teman-teman sendiri. Ini semua kisah-kisah lucu masa lalu, ketika manusia Indonesia masih banyak rasa maafnya.

ilustrasi
Beda dengan orang sekarang yang gampang jadi manusia sumbu pendek. Seperti Jumono dadi Gaji, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ini contohnya. Marah karena aktivitasnya sebagai pengantin baru diintip oleh Widodo tetangga sendiri, tanpa ampun lelaki pengintip itu digebuk pipa besi Sanyo sebanyak 3 kali. Tentu saja Widodo tak terima dan kini Jumono diadili di PN Tuban.

Ceritanya beberapa bulan lalu Jumono baru saja menjadi pengantin baru. Seperti lazimnya pengantin baru, tiap malam mengadakan “serangan umum” non 1 Maret 1949. Peluru dua belas koma tujuh berdesing membelah kesunyian malam, tetangga tak peduli. Karena hal itu sudah jamaknya pengantin baru, dan mereka semua juga pernah muda.

Beda dengan Widodo tetangga Jumono. Melihat video mesum di situs porno, sudah biasa ditontonnya. Tapi itu tanpa sensasi, karena hanya rekaman belaka. Tapi ketika tetangganya jadi pengantin, dia penasaran praktek semacam itu yang seasli-aslinya tanpa editing dan dubbing.

Maka ketika tahu Jumono baru saja jadi pengantin baru, dia penasaran sekali untuk melihatnya di TKP, bagaimana siaran live itu berlangsung. Di kala dapat giliran ronda di kampungnya, pas giliran kontrol perkampungan dia menyelinap ke rumah Jumono. Siapa tahu ada “rejeki” untuk matanya, penambah vitamin A agar mata semakin rabun karena sering meliahat hal-hal yang jorok.

Kata orang, kalau sedang milik rejeki ratkkan ke mana-mana. Dan ini benar di alami Widodo. Pas melintas di samping rumah Jumono, terdengar ada “kesibukan” sendiri di kamar suami istri itu. Maka dengan kaki dengkelen (gematar) dia mencari lobang pengintipan untuk menyaksikan siaran langsung dari kamar Jumono.

Sedang seru-serunya mengintip, tahu-tahu kaki Widodo menendang kaleng bekas, klontang... Sebagai “aktor” yang tak pernah dapat Piala Citra, Jumono tahu bahwa kegiatannya diintip orang. Dia bergegas keluar sambil bawa pentung. Nah, yang ada dekat kamarnya si Widodo ini. Maka tanpa ba bi bu langsung saja pipa besi 1,25 inc itu dipukulkan ke kepala sang pengintip sebanyak tiga kali.

Benjol-benjol kepalanya segeda bakpao isi kacang ijo, itu sudah pasti. Meski itu salah sendiri, Widodo tak terima Jumono main hakim sendiri. Memangnya ada hakim menggelar sidang tengah malam? Ini bukan sidang Mahmilub tahun 1967-an Bung. Ah bodo amat. Maka laporan pun dibuat ke Polres Tuban, dan pengantin baru itu pun ditangkap. Otomatis terhentilah kegiatan malam pertamanya secara otomatis.

Beberapa hari lalu PN Tuban sedang membacakan vonis untuk terdakwa Jumono. Dengan pasal penganiayaan terencana, pengantin baru itu divonis 4 bulan penjara, dipotong selama dalam tahanan. Jumono pun menerimanya, tanpa ada pikiran untuk naik banding dan kasasi ke MA.

Yang penting selesai menjalani hukuman, melanjutkan lagi serangan umum.

sumber   : posk 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.