Sering Kemalingan, Pedagang Pasar Horas Ngadu ke DPRD Siantar
LINTAS PUBLIK, Para pedagang melalui DPD P4B mendatangi kantor DPRD Siantar untuk melayangkan surat terkait keberatan para pedagang kepada Direksi Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PDPHJ) yang lepas tangan terhadap keluhan pedagang yang kemalingan.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (DPD P4B), Nobel beserta tim juga beberapa pedagang yang kiosnya sering kemalingan mendatangi kantor DPRD, Rabu (12/2/2020).
Kedatangan mereka untuk memberikan surat ke DPRD karena merasa keberatan atas kinerja PDPHJ khususnya Direksi SDM PDPHJ Imran Simanjuntak.
Sebab, mereka sudah berapa kali kemalingan tetapi tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan.
“Kami sudah sering kebongkaran di Pasar Horas, dan sudah melaporkan kejadian ini. Kami meminta supaya bapak Imran Simanjuntak selaku Direksi SDM PDPHJ dipecat,” ujarnya.
Nobel menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan pertemuan untuk membahas agar petugas berkomitmen menjaga keamanan wilayah jaganya secara tim. Petugas juga siap dipecat jika ada kemalingan. Rapat itu dihadiri Gonggom Tambunan selaku Kepala Trantib PDPHJ.
“Surat komitmen itu sudah kami layangkan untuk dibahas bersama pada tanggal 15 Januari 2020. Akan tetapi Imran Simanjuntak tidak menghiraukan. Selanjutnya kami surati kembali 1 Februari 2020 tetapi tidak digubris juga. Pada tanggal 7 Februari 2020 terjadi lagi kemalingan pada pedagang dan kami langsung sampaikan kepada dia (Imran Simanjuntak), namun tidak ada ditanggapi,” ujarnya sembari mengatakan sudah melakukan pelaporan kepada pihak kepolisian.
Terpisah, Linawati Situmorang, salah seorang pedagang yang kiosnya terletak di gedung dua lantai 1 yang juga pedagang pakaian mengatakan, Desember 2019 dan 7 Februari 2020 lalu, kiosnya kemalingan dan telah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
“Saya juga sudah melakukan pelaporan kepada pihak PDPHJ dan tidak ada tanggapan dari mereka. Kemalingan pertama saya mengalami kerugian sekitar Rp10 juta dan yang kedua ini berkisar Rp7 juta. Dan sampai hari ini tidak ada tanggapan dari pihak PDPHJ,” ujarnya kesal.
Seriati Purba yang juga pedagang di PDPHJ gedung 2 lantai 1 juga mengalami kemalingan pada tanggal 30 November 2019 juga mengalami kerugian sebesar Rp 4 juta. Dan juga sudah melakukan pelaporan ke PDPHJ dan juga ke pihak kepolisian.
Hendra Maulana Purba juga mengalami hal yang sama dan kemalingan pada tanggal 6 Desember 2019 pedagang HP juga mengalami kerugian Rp5 juta dan sudah melakukan pelaporan.
Terpisah Wakil Ketua Komisi II DPRD Siantar Ferry Sinamo mengatakan pihaknya akan membicarakan masalah ini dulu dengan ketua.
“Itukan sudah tindakan kriminal. Silahkan lapor ke polisi. Pihak PDPHJ juga harus serius menangani ini dan harus diusutlah. Harusnya pedagang itu diayomi. Jangan tinggal diam, apalagi pedagang itu sudah mengalaminya berkali-kali,” tegasnya sembari mengatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada pihak PDPHJ.
Imran Simanjuntak, selaku direksi SDM PDPHJ saat dikonfirmasi media mengatakan kalau pihak mereka sedang melakukan penyelidikan dan pihak PDPHJ juga sudah melakukan beberapa pencegahan dalam kasus pencurian tersebut.
“Kita sudah melakukan penyelidikan dan kita juga sudah menindak lanjuti pengaduan pada pedagang. Pencurian itukan kita tidak bisa mengetahui nya kapan dan di mana akan tetapi kita sudah melakukan pencegahan dan sudah meningkat kan penjagaan yang lebih lagi. Serta kusus untuk jaga malam ada 40 orang yang jaga malamnya,” ujarnya.
sumber : fase
Ketua Dewan Pengurus Daerah Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (DPD P4B), Nobel beserta tim juga beberapa pedagang yang kiosnya sering kemalingan mendatangi kantor DPRD, Rabu (12/2/2020).
Kedatangan mereka untuk memberikan surat ke DPRD karena merasa keberatan atas kinerja PDPHJ khususnya Direksi SDM PDPHJ Imran Simanjuntak.
Sebab, mereka sudah berapa kali kemalingan tetapi tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan.
“Kami sudah sering kebongkaran di Pasar Horas, dan sudah melaporkan kejadian ini. Kami meminta supaya bapak Imran Simanjuntak selaku Direksi SDM PDPHJ dipecat,” ujarnya.
Nobel menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan pertemuan untuk membahas agar petugas berkomitmen menjaga keamanan wilayah jaganya secara tim. Petugas juga siap dipecat jika ada kemalingan. Rapat itu dihadiri Gonggom Tambunan selaku Kepala Trantib PDPHJ.
“Surat komitmen itu sudah kami layangkan untuk dibahas bersama pada tanggal 15 Januari 2020. Akan tetapi Imran Simanjuntak tidak menghiraukan. Selanjutnya kami surati kembali 1 Februari 2020 tetapi tidak digubris juga. Pada tanggal 7 Februari 2020 terjadi lagi kemalingan pada pedagang dan kami langsung sampaikan kepada dia (Imran Simanjuntak), namun tidak ada ditanggapi,” ujarnya sembari mengatakan sudah melakukan pelaporan kepada pihak kepolisian.
Terpisah, Linawati Situmorang, salah seorang pedagang yang kiosnya terletak di gedung dua lantai 1 yang juga pedagang pakaian mengatakan, Desember 2019 dan 7 Februari 2020 lalu, kiosnya kemalingan dan telah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
“Saya juga sudah melakukan pelaporan kepada pihak PDPHJ dan tidak ada tanggapan dari mereka. Kemalingan pertama saya mengalami kerugian sekitar Rp10 juta dan yang kedua ini berkisar Rp7 juta. Dan sampai hari ini tidak ada tanggapan dari pihak PDPHJ,” ujarnya kesal.
Seriati Purba yang juga pedagang di PDPHJ gedung 2 lantai 1 juga mengalami kemalingan pada tanggal 30 November 2019 juga mengalami kerugian sebesar Rp 4 juta. Dan juga sudah melakukan pelaporan ke PDPHJ dan juga ke pihak kepolisian.
Hendra Maulana Purba juga mengalami hal yang sama dan kemalingan pada tanggal 6 Desember 2019 pedagang HP juga mengalami kerugian Rp5 juta dan sudah melakukan pelaporan.
Terpisah Wakil Ketua Komisi II DPRD Siantar Ferry Sinamo mengatakan pihaknya akan membicarakan masalah ini dulu dengan ketua.
“Itukan sudah tindakan kriminal. Silahkan lapor ke polisi. Pihak PDPHJ juga harus serius menangani ini dan harus diusutlah. Harusnya pedagang itu diayomi. Jangan tinggal diam, apalagi pedagang itu sudah mengalaminya berkali-kali,” tegasnya sembari mengatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada pihak PDPHJ.
Imran Simanjuntak, selaku direksi SDM PDPHJ saat dikonfirmasi media mengatakan kalau pihak mereka sedang melakukan penyelidikan dan pihak PDPHJ juga sudah melakukan beberapa pencegahan dalam kasus pencurian tersebut.
“Kita sudah melakukan penyelidikan dan kita juga sudah menindak lanjuti pengaduan pada pedagang. Pencurian itukan kita tidak bisa mengetahui nya kapan dan di mana akan tetapi kita sudah melakukan pencegahan dan sudah meningkat kan penjagaan yang lebih lagi. Serta kusus untuk jaga malam ada 40 orang yang jaga malamnya,” ujarnya.
sumber : fase
Tidak ada komentar