Corona Bikin Mal Sepi, Omzet Harian Toko Ambles 50%
LINTAS PUBLIK, Pengusaha penyewa toko di mal alias tenant mengaku merugi karena wabah virus corona di Indonesia. Pasalnya, aktivitas publik mulai dibatasi dalam rangka mencegah penyebaran virus yang telah menjadi pandemi.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia ( Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengaku toko-toko di mal mengalami penurunan pengunjung dan pendapatan yang sangat besar. Utamanya, mal-mal di DKI Jakarta. Pasalnya, jumlah kasus penularan virus corona cukup tinggi di ibu kota.
"Iya yang di DKI (Jakarta) terutama, memang mengalami penurunan sangat besar. Baik penurunan pengunjung dan pendapatan," ungkap Budihardjo, Rabu (18/3/2020).
Dia mengaku rata-rata omzet harian toko di mall turun drastis hingga 50%. Bahkan, dia mendapatkan laporan dari anggotanya ada salon di salah satu mall besar di Jakarta mengalami penurunan pendapatan hingga 80%. Salon itu hanya mendapatkan satu pengunjung selama sehari penuh.
"Omzet aja ya bisa turun 50%, bahkan salon itu cuma 80%. Ada yang cuma sehari cuma satu orang potong rambut di salah satu mal yang besar," kata Budihardjo.
Menurutnya, saat ini pengusaha yang menyewa toko di mal banyak yang berharap pada bisnis di cabang-cabang daerah. Pasalnya, menurut Budihardjo mal di daerah masih stabil pengunjungnya.
"Pantauan kami sih di daerah belum (sepi), tidak terlalu ada penurunan, masih bisa dibilang stabil lah. Justru yang menolong kami ini yang di luar kota," tutur Budihardjo.
Namun, pihaknya tetap merasa pesimis dengan angka penularan virus corona yang tinggi, bisa saja daerah lain masyarakatnya ikut menahan diri ke mal.
"Nah yang kita takutkan kalau di luar daerah tahu-tahu kayak di Jakarta juga," ungkapnya.
sumber : det
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia ( Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengaku toko-toko di mal mengalami penurunan pengunjung dan pendapatan yang sangat besar. Utamanya, mal-mal di DKI Jakarta. Pasalnya, jumlah kasus penularan virus corona cukup tinggi di ibu kota.
ilustrasi |
Dia mengaku rata-rata omzet harian toko di mall turun drastis hingga 50%. Bahkan, dia mendapatkan laporan dari anggotanya ada salon di salah satu mall besar di Jakarta mengalami penurunan pendapatan hingga 80%. Salon itu hanya mendapatkan satu pengunjung selama sehari penuh.
"Omzet aja ya bisa turun 50%, bahkan salon itu cuma 80%. Ada yang cuma sehari cuma satu orang potong rambut di salah satu mal yang besar," kata Budihardjo.
Menurutnya, saat ini pengusaha yang menyewa toko di mal banyak yang berharap pada bisnis di cabang-cabang daerah. Pasalnya, menurut Budihardjo mal di daerah masih stabil pengunjungnya.
"Pantauan kami sih di daerah belum (sepi), tidak terlalu ada penurunan, masih bisa dibilang stabil lah. Justru yang menolong kami ini yang di luar kota," tutur Budihardjo.
Namun, pihaknya tetap merasa pesimis dengan angka penularan virus corona yang tinggi, bisa saja daerah lain masyarakatnya ikut menahan diri ke mal.
"Nah yang kita takutkan kalau di luar daerah tahu-tahu kayak di Jakarta juga," ungkapnya.
sumber : det
Tidak ada komentar