Hasil Survey Balon Mendaftar di Nasdem, Asner Silalahi Tertinggi
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Kurang dari tujuh bulan ke depan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 akan dilaksanakan di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Salah satu kota akan menggelar perhelatan pilkada pada 23 September 2020 mendatang adalah kota Pematangsiantar.
Sejumlah nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota telah berlomba-lomba
memperkenalkan diri untuk menuai simpati para calon pemilih. Untuk melihat perilaku pemilih dan peluang elektoral terkini dari masing-masing bakal calon wali kota Pematangsiantar, Indo Riset Konsultan telah melakukan survei opini publik di kota Pematangsiantar pada 6 - 12 Februari 2020. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh para enumerator terlatih dengan menggunakan kuesioner dan melibatkan 400 responden tersebar secara proporsional di delapan kecamatan di kota Pematangsiantar.
Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 4,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Proses penarikan sampel dilakukan secara acak menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Penarikan sampel mempertimbangkan jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap kecamatan dan mempertimbangkan keterwakilan laki-laki dan perempuan.
Survei Indo Riset Konsultan menemukan rendahnya tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah kota Pematangsiantar. Responden mengaku puas terhadap kinerja pemerintahan kota Pematangsiantar 54,0% saja. Sedangkan 46,0% responden mengaku tidak puas. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Wali Kota Hefriansyah juga tidak tinggi. Responden mengaku puas terhadap kinerja wali kota 50,1% dan 48,4% responden mengaku tidak puas serta 1,6% menjawab tidak tahu / tidak jawab.
Selain itu, survei juga melihat tingkat evaluasi publik terhadap delapan bidang utama. Delapan bidang utama tersebut adalah ketersediaan lapangan kerja baru, pengentasan kemiskinan, pelayanan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit umum daerah, komitmen pemerintahan menekan angka korupsi di pemerintahan dan sektor perizinan, pengendalian harga kebutuhan pokok, pemberian bantuan pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan
pengelolaan sektor pariwisata. Dari delapan bidang utama tersebut, tingkat ketidakberhasilan tertinggi di mata publik adalah di bidang pembukaan lapangan kerja baru. 85,8% responden menilai pemerintah kota Pematangsiantar saat ini tidak berhasil membuka lapangan kerja baru dan 14,2% responden lain menilai berhasil.
Indo Riset Konsultan juga menguji tingkat popularitas para bakal calon wali kota dan wakil wali kota Pematangsiantar. Hasil survei menunjukkan tingkat popularitas bakal calon wali kota dan wakil wali kota sebagai berikut: Hefriansyah (67,1%), Togar Sitorus (51,8%), Asner Silalahi (46,7%), Alpeda Sinaga (31,5%), Susanti Dewayani (28,3%), Binsar Situmorang (27,4%), Rajamin Sirait (25,7%), Ida Halanita Damanik (7,3%), Jekson Simanjuntak (6,9%), Donver Panggabean (5,8%), Mulia Rinda Purba (5,4%), dan Raul Diaz Damanik (5,3%).
Kemudian hasil survei juga menunjukkan dari tingkat elektabilitas diperkirakan dua nama bakal calon wali kota akan bersaing ketat. Yaitu Hefriansyah dan Asner Silalahi. Simulasi sembilan nama bakal calon wali kota menunjukkan tingkat elektabilitas Hefriansyah 21,9% dan Asner Silalahi 16,9%. Lalu disusul secara berturut-turut oleh Binsar Situmorang (5,6%), Togar Sitorus (4,1%), Alpeda Sinaga (2,9%), Rajamin Sirait (2,4%), Mulia Rinda Purba (1,1%), Ida Halanita Damanik (1,0%), dan Donver Panggabean (0,8%). Sedangkan responden
menjawab tidak tahu / tidak jawab sebesar 43,4%.
Kemudian ketika dilakukan simulasi head to head dua nama antara Hefriansyah dan Asner Silalahi diketahui jarak elektabilitas antara kedua bakal calon wali kota tersebut juga cukup tipis. Dalam simulasi head to head tersebut tingkat elektabilitas Hefriansyah 32,6% dan Asner
Silalahi 27,2%. Kemudian 40,2% responden menjawab tidak tahu / tidak jawab.
Menurut Direktur Program Indo Riset Konsultan, Bowo Kumoro, temuan hasil survei tersebut menunjukkan bahwa petahana berada dalam posisi kurang menguntungkan dari segi
elektabilitas.
"Sebagai petahana dapat dikatakan Hefriansyah memiliki tingkat elektabilitas sangat rendah.
Bahkan, tingkat elektabilitas petahana berselisih tipis dengan Asner Silalahi berdasarkan temuan survei kami lakukan pada 6 - 12 Februari lalu tersebut. " ujar Bowo Kumoro.
Lebih lanjut, Bowo Kumoro sampaikan dalam sisa waktu tujuh bulan ke depan menjelang pelaksanaan pelaksanaan pilkada pada 23 September mendatang akan menjadi masa-masa tidak mudah bagi petahana untuk mempertahankan kursi wali kota Pematangsiantar.
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah kota Pematangsiantar dan juga kinerja petahana tidak cukup memuaskan sehingga pemilih berpotensi untuk menjatuhkan pilihan terhadap bakal calon wali kota yang dinilai akan dapat membawa perubahan bagi kota Pematangsiantar ke arah lebih baik di masa depan.
Penulis : franki
Editor : tagor
Sejumlah nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota telah berlomba-lomba
memperkenalkan diri untuk menuai simpati para calon pemilih. Untuk melihat perilaku pemilih dan peluang elektoral terkini dari masing-masing bakal calon wali kota Pematangsiantar, Indo Riset Konsultan telah melakukan survei opini publik di kota Pematangsiantar pada 6 - 12 Februari 2020. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh para enumerator terlatih dengan menggunakan kuesioner dan melibatkan 400 responden tersebar secara proporsional di delapan kecamatan di kota Pematangsiantar.
Indo Riset Konsultan ini merupakan salah satu survey yang direkomendasikan dari Partai NasDem. |
Survei Indo Riset Konsultan menemukan rendahnya tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah kota Pematangsiantar. Responden mengaku puas terhadap kinerja pemerintahan kota Pematangsiantar 54,0% saja. Sedangkan 46,0% responden mengaku tidak puas. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Wali Kota Hefriansyah juga tidak tinggi. Responden mengaku puas terhadap kinerja wali kota 50,1% dan 48,4% responden mengaku tidak puas serta 1,6% menjawab tidak tahu / tidak jawab.
Selain itu, survei juga melihat tingkat evaluasi publik terhadap delapan bidang utama. Delapan bidang utama tersebut adalah ketersediaan lapangan kerja baru, pengentasan kemiskinan, pelayanan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit umum daerah, komitmen pemerintahan menekan angka korupsi di pemerintahan dan sektor perizinan, pengendalian harga kebutuhan pokok, pemberian bantuan pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan
pengelolaan sektor pariwisata. Dari delapan bidang utama tersebut, tingkat ketidakberhasilan tertinggi di mata publik adalah di bidang pembukaan lapangan kerja baru. 85,8% responden menilai pemerintah kota Pematangsiantar saat ini tidak berhasil membuka lapangan kerja baru dan 14,2% responden lain menilai berhasil.
Indo Riset Konsultan juga menguji tingkat popularitas para bakal calon wali kota dan wakil wali kota Pematangsiantar. Hasil survei menunjukkan tingkat popularitas bakal calon wali kota dan wakil wali kota sebagai berikut: Hefriansyah (67,1%), Togar Sitorus (51,8%), Asner Silalahi (46,7%), Alpeda Sinaga (31,5%), Susanti Dewayani (28,3%), Binsar Situmorang (27,4%), Rajamin Sirait (25,7%), Ida Halanita Damanik (7,3%), Jekson Simanjuntak (6,9%), Donver Panggabean (5,8%), Mulia Rinda Purba (5,4%), dan Raul Diaz Damanik (5,3%).
Kemudian hasil survei juga menunjukkan dari tingkat elektabilitas diperkirakan dua nama bakal calon wali kota akan bersaing ketat. Yaitu Hefriansyah dan Asner Silalahi. Simulasi sembilan nama bakal calon wali kota menunjukkan tingkat elektabilitas Hefriansyah 21,9% dan Asner Silalahi 16,9%. Lalu disusul secara berturut-turut oleh Binsar Situmorang (5,6%), Togar Sitorus (4,1%), Alpeda Sinaga (2,9%), Rajamin Sirait (2,4%), Mulia Rinda Purba (1,1%), Ida Halanita Damanik (1,0%), dan Donver Panggabean (0,8%). Sedangkan responden
menjawab tidak tahu / tidak jawab sebesar 43,4%.
Kemudian ketika dilakukan simulasi head to head dua nama antara Hefriansyah dan Asner Silalahi diketahui jarak elektabilitas antara kedua bakal calon wali kota tersebut juga cukup tipis. Dalam simulasi head to head tersebut tingkat elektabilitas Hefriansyah 32,6% dan Asner
Silalahi 27,2%. Kemudian 40,2% responden menjawab tidak tahu / tidak jawab.
Menurut Direktur Program Indo Riset Konsultan, Bowo Kumoro, temuan hasil survei tersebut menunjukkan bahwa petahana berada dalam posisi kurang menguntungkan dari segi
elektabilitas.
"Sebagai petahana dapat dikatakan Hefriansyah memiliki tingkat elektabilitas sangat rendah.
Bahkan, tingkat elektabilitas petahana berselisih tipis dengan Asner Silalahi berdasarkan temuan survei kami lakukan pada 6 - 12 Februari lalu tersebut. " ujar Bowo Kumoro.
Lebih lanjut, Bowo Kumoro sampaikan dalam sisa waktu tujuh bulan ke depan menjelang pelaksanaan pelaksanaan pilkada pada 23 September mendatang akan menjadi masa-masa tidak mudah bagi petahana untuk mempertahankan kursi wali kota Pematangsiantar.
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah kota Pematangsiantar dan juga kinerja petahana tidak cukup memuaskan sehingga pemilih berpotensi untuk menjatuhkan pilihan terhadap bakal calon wali kota yang dinilai akan dapat membawa perubahan bagi kota Pematangsiantar ke arah lebih baik di masa depan.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar