Positif Corona Juga, Istri Pendeta Meninggal di RSHS Bandung
LINTAS PUBLIK, Seorang warga Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, meninggal karena terpapar virus Corona (Covid-19). Pasien berusia 61 tahun itu merupakan istri dari pendeta positif Corona yang meninggal pada Sabtu (21/3) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
BACA JUGA
Berdasarkan informasi, istri pendeta tersebut juga meninggal di RSHS Bandung, pada Jumat (27/3/2020) sore.
"Iya betul hari ini meninggal positif Coronavirus. Istri dari pendeta yang meninggal minggu lalu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Hernawan Widjajanto saat dihubungi.
Suami-istri itu dipastikan positif Corona dan termasuk ke klaster penyebaran virus tersebut dari seminar keagamaan di Hotel Lembang Asri, pada 3-5 Maret 2020.
"Iya mereka ikut acara keagamaan di Lembang itu," kata Hernawan.
Seluruh jemaat yang menghadiri kegiatan keagamaan itu dikategorikan sebagai Orang dalam Pemantauan (ODP). Sementara jumlah jemaat yang hadir saat ini masih dalam proses identifikasi.
"Mereka (jemaat) yang hadir di acara Lembang sudah diinstruksikan untuk melakukan karantina sendiri. Kami juga masih lakukan identifikasi jumlah jemaatnya," tutur Hernawan.
sumber : det
BACA JUGA
Berdasarkan informasi, istri pendeta tersebut juga meninggal di RSHS Bandung, pada Jumat (27/3/2020) sore.
"Iya betul hari ini meninggal positif Coronavirus. Istri dari pendeta yang meninggal minggu lalu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Hernawan Widjajanto saat dihubungi.
Suami-istri itu dipastikan positif Corona dan termasuk ke klaster penyebaran virus tersebut dari seminar keagamaan di Hotel Lembang Asri, pada 3-5 Maret 2020.
"Iya mereka ikut acara keagamaan di Lembang itu," kata Hernawan.
Seluruh jemaat yang menghadiri kegiatan keagamaan itu dikategorikan sebagai Orang dalam Pemantauan (ODP). Sementara jumlah jemaat yang hadir saat ini masih dalam proses identifikasi.
"Mereka (jemaat) yang hadir di acara Lembang sudah diinstruksikan untuk melakukan karantina sendiri. Kami juga masih lakukan identifikasi jumlah jemaatnya," tutur Hernawan.
sumber : det
Tidak ada komentar