Pulang Kerja Berdesakan di KRL, Penumpang: Gimana Mau Jaga Jarak?
LINTAS PUBLIK, Penumpang Commuter Line tetap berdesakan di jam pulang kerja. Padahal PT Kereta Commuter Line telah mengembalikan jam operasional kereta seperti biasanya.
Yanti, penumpang dari Stasiun Sawah Besar, mengaku sampai membiarkan dua kereta melintas karena ingin bisa mendapat kereta yang tak penuh sesak. "Kan katanya penumang dalam gerbong dibatasi supaya kita bisa jaga jarak. Tapi kalau berdesakan begini, bagaimana bisa jaga jarak?" ujarnya.
Menurutnya, hanya beberapa petugas mengingatkan agar penumpang tak memaksakan diri naik sambil mengingatkan social distancing agar penyebaran virus Corona atau Covid-19 bisa ditahan. "Selebihnya petugas diam saja," ujarnya. "Saya jadi tetap naik di gerbong yang penuh. Terpaksa karena ngak ada gerbong yg lebih longgar supaya bisa megatur jarak."
Ria, penumpang dari Stasiun Kota menyampaikan hal nyaris sama. "Mestinya semua sadar diri, terutama petugas, supaya bisa menahan penumpang agar bisa tetap duduk atau berdiri dengan tetap menjaga jarak," kata wanita pekerja di Jalan Mangga Besar ini. "Kalau sudah begini ya pantes saja jumlah korban banyak terus."
Satria, penumang tujuan Depok, minta perusahaan yang tak meliburkan karyawannya untuk membuat aturan baru. "Jam kerja karyawan dibuat lebih longgar karena kami sebenarnya juga ngga mau berdesakan, kami juga pingin sehat nggak kena Corona," ujarnya.
Sejauh ini, Corona kian menggila di Indonesia. Selain kebiajakan meliburkan anak sekolah, meminta pegawai bekerja dari rumah juga pengaturan transportasi massal agar bisa menjaga jarak antarpenumpang.
Sebelumnya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menetapkan kereta hanya beroperasi sampai pukul 20:00. Namun saat jam berangkat terjadi, penumpang berdesakan tanpa jarak.
Namun sejak siang, commuter line siap dioperasikan seperti semula. Yakni hingga pukul 00:00.
sumber : posk
Yanti, penumpang dari Stasiun Sawah Besar, mengaku sampai membiarkan dua kereta melintas karena ingin bisa mendapat kereta yang tak penuh sesak. "Kan katanya penumang dalam gerbong dibatasi supaya kita bisa jaga jarak. Tapi kalau berdesakan begini, bagaimana bisa jaga jarak?" ujarnya.
Menurutnya, hanya beberapa petugas mengingatkan agar penumpang tak memaksakan diri naik sambil mengingatkan social distancing agar penyebaran virus Corona atau Covid-19 bisa ditahan. "Selebihnya petugas diam saja," ujarnya. "Saya jadi tetap naik di gerbong yang penuh. Terpaksa karena ngak ada gerbong yg lebih longgar supaya bisa megatur jarak."
Ria, penumpang dari Stasiun Kota menyampaikan hal nyaris sama. "Mestinya semua sadar diri, terutama petugas, supaya bisa menahan penumpang agar bisa tetap duduk atau berdiri dengan tetap menjaga jarak," kata wanita pekerja di Jalan Mangga Besar ini. "Kalau sudah begini ya pantes saja jumlah korban banyak terus."
Satria, penumang tujuan Depok, minta perusahaan yang tak meliburkan karyawannya untuk membuat aturan baru. "Jam kerja karyawan dibuat lebih longgar karena kami sebenarnya juga ngga mau berdesakan, kami juga pingin sehat nggak kena Corona," ujarnya.
Sejauh ini, Corona kian menggila di Indonesia. Selain kebiajakan meliburkan anak sekolah, meminta pegawai bekerja dari rumah juga pengaturan transportasi massal agar bisa menjaga jarak antarpenumpang.
Sebelumnya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menetapkan kereta hanya beroperasi sampai pukul 20:00. Namun saat jam berangkat terjadi, penumpang berdesakan tanpa jarak.
Namun sejak siang, commuter line siap dioperasikan seperti semula. Yakni hingga pukul 00:00.
sumber : posk
Tidak ada komentar