Corona Mereda, 10 Negara Ini Mulai Longgarkan Lockdown
LINTAS PUBLIK, Bersamaan dengan laporan kasus Corona yang menurun, setidaknya sepuluh negara mulai longgarkan kebijakan lockdown dalam menghadapi pandemi Corona. Bahkan di antaranya ada yang sudah mencabut kebijakan lockdown dan menjalani aktivitas seperti semula.
Dari bisnis yang kembali berjalan, hingga pembukaan sekolah-sekolah yang perlahan kembali normal. Berikut daftar 10 negara yang melonggarkan lockdown.
Italia mengizinkan perusahaan dan beberapa sektor kembali beraktivitas 4 Mei mendatang. Ini adalah bagian dari pembukaan penerapan lockdown secara bertahap. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengaku persiapan akhir tengah dilakukan. Italia melakukan lockdown sejak awal Maret lalu karena pademi corona (COVID-19).
"Kami menghadapi tantangan yang sangat kompleks," ujarnya saat menguraikan kebijakan ini, Minggu (26/4/2020) waktu setempat, sebagaimana dikutip Reuters.
Denmark
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, mempercepat keputusan untuk mencabut keputusan pembatasan di negaranya. Kebijakan ini diambil setelah jumlah kasus positif virus Corona dilaporkan semakin rendah.
Pada konferensi pers hari Selasa (14/4/2020) Mette mengatakan secara perlahan kembali membuka pembatasan. Salah satunya dengan mengizinkan anak untuk sekolah. Sedangkan tempat umum seperti gereja, bioskop, hingga pusat perbelanjaan masih tetap ditutup.
Republik Ceko
Pada 6 April lalu, pemerintah Ceko mengatakan beberapa toko akan kembali dibuka. Fasilitas olahraga luar ruangan pun telah dibuka. Nantinya pemerintah akan secara bertahap melonggarkan pembatasan dengan membuka sekolah, pasar, dealer mobil bahkan mengizinkan pernikahan meski hanya bisa dihadiri 10 orang.
Jerman
Mulai Senin (20/4/2020) pemerintah Jerman akan kembali membuka kios-kios penjualannya. Sedangkan sekolah akan mulai dibuka kembali pada 4 Mei mendatang secara bertahap. Negara ini memprioritaskan pembukaan sekolah dasar dan sekolah menengah. Meskipun begitu Jerman tetap melarang warganya untuk berkumpul di area publik dan tetap mengedepankan social distancing.
China
Pemerintah China pada 8 April lalu telah mencabut lockdown di Wuhan. Warga dapat meninggalkan rumah meskipun dengan syarat yang terdapat pada aplikasi ponsel. Dalam aplikasi tersebut warga yang mendapat QR hijau yang diperbolehkan keluar rumah.
"Dengan upaya bersama Wuhan dan bantuan medis nasional yang diberikan kepada provinsi Hubei, semua kasus COVID-19 di Wuhan diselesaikan pada 26 April," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Minggu sore.
Vietnam
Mengutip CNN, Vietnam merupakan salah satu negara yang telah melonggarkan kebijakan social distancing atau jaga jarak guna menekan penyebaran virus Corona COVID-19 pada pekan ini. Keputusan tersebut diambil setelah tak ada kasus baru COVID-19 selama enam hari berturut-turut dan tidak ada kasus meninggal.
Vietnam menjadi salah satu negara yang paling tanggap menghadapi COVID-19. Negara dengan penduduk sekitar 95 juta orang ini sudah mendeklarasikan perlawanan terhadap COVID-19 sejak Januari meski saat itu kasus masih terjadi di kawasan China.
Australia
Pemerintah negara bagian Australia Barat pada Minggu (26/4/2020) mengumumkan adanya kelonggaran aturan lockdown karena angka COVID-19 yang semakin turun dan tidak adanya kasus baru. Meski begitu, Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan mengatakan masyarakat harus tetap mematuhi dan menerapkan jaga jarak selama periode masa longgar yang akan di mulai pada Senin (27/4/2020).
"Kita harus ingat bahwa kita tetap berada di dalam keadaan darurat," kata McGowan, dikutip dari laman News.com.au.
"Saya sangat menganjurkan agar semua orang harus terus melakukan physical distancing sesuai aturan," lanjutnya.
Selandia Baru
Selandia Baru melonggarkan aturan lockdown yang ketat pada Senin (27/4/2020). Bisnis dan beberapa sekolah mulai kembali dibuka. Dalam laporan terakhir, pemerintah setempat hanya melaporkan adanya penambahan lima kasus. PM Jacinda Ardern mengatakan pihak berwenang akan terus menangani penularan baru.
Berdasarkan data worldometers pada Selasa (28/4/2020), tidak ada laporan penambahan kasus baru. Sementara kasus meninggal bertambah satu sehingga total menjadi 19 orang dan kasus sembuh dilaporkan sebanyak 1.180 kasus.
"Tidak ada penularan di tengah masyarakat yang meluas dan tidak terdeteksi di Selandia Baru, kita telah memenangkan pertempuran itu," kata Ardern, dikutip dari BBC.
Israel
Israel mulai bertahap longgarkan lockdown terhitung sejak Minggu (19/4/2020). Beberapa sektor bisnis boleh beroperasi dan pengetatan aktivitas masyarakat sedikit dikendurkan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan ini diambil pihaknya setelah angka infeksi virus Corona di sana melambat. Israel memberlakukan lockdown sejak 14 Maret 2020.
Namun beberapa wilayah di Israel masih akan diberlakukan lockdown dengan meliburkan sekolah-sekolah dan meminta masyarakat agar tidak keluar rumah.
Austria
Ribuan toko di Austria dilaporkan dibuka kembali pada Selasa (14/4/2020). Austria sebelumnya bertindak cepat dalam menghadapi pandemi Corona dengan menutup sekolah, bar, teater, restoran, sejak empat pekan lalu. Mereka telah meminta masyarakat untuk tinggal di rumah.
Sejauh ini dilaporkan ada 549 kematian akibat virus Corona COVID-19 di Austria. Angka ini lebih kecil dibanding kasus sembuh di sana yaitu sebanyak 12.362 dari total 15.274 yang terinfeksi Corona.
sumber : det
Dari bisnis yang kembali berjalan, hingga pembukaan sekolah-sekolah yang perlahan kembali normal. Berikut daftar 10 negara yang melonggarkan lockdown.
Italia mengizinkan perusahaan dan beberapa sektor kembali beraktivitas 4 Mei mendatang. Ini adalah bagian dari pembukaan penerapan lockdown secara bertahap. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengaku persiapan akhir tengah dilakukan. Italia melakukan lockdown sejak awal Maret lalu karena pademi corona (COVID-19).
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di jalanan setelah pemerintah melonggarkan aturan lockdown di tengah pandemi COVID-19 di Ho Chi Minh, Vietnam, 25 April 2020. REUTERS/Yen Duong. |
Denmark
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, mempercepat keputusan untuk mencabut keputusan pembatasan di negaranya. Kebijakan ini diambil setelah jumlah kasus positif virus Corona dilaporkan semakin rendah.
Pada konferensi pers hari Selasa (14/4/2020) Mette mengatakan secara perlahan kembali membuka pembatasan. Salah satunya dengan mengizinkan anak untuk sekolah. Sedangkan tempat umum seperti gereja, bioskop, hingga pusat perbelanjaan masih tetap ditutup.
Republik Ceko
Pada 6 April lalu, pemerintah Ceko mengatakan beberapa toko akan kembali dibuka. Fasilitas olahraga luar ruangan pun telah dibuka. Nantinya pemerintah akan secara bertahap melonggarkan pembatasan dengan membuka sekolah, pasar, dealer mobil bahkan mengizinkan pernikahan meski hanya bisa dihadiri 10 orang.
Jerman
Mulai Senin (20/4/2020) pemerintah Jerman akan kembali membuka kios-kios penjualannya. Sedangkan sekolah akan mulai dibuka kembali pada 4 Mei mendatang secara bertahap. Negara ini memprioritaskan pembukaan sekolah dasar dan sekolah menengah. Meskipun begitu Jerman tetap melarang warganya untuk berkumpul di area publik dan tetap mengedepankan social distancing.
China
Pemerintah China pada 8 April lalu telah mencabut lockdown di Wuhan. Warga dapat meninggalkan rumah meskipun dengan syarat yang terdapat pada aplikasi ponsel. Dalam aplikasi tersebut warga yang mendapat QR hijau yang diperbolehkan keluar rumah.
"Dengan upaya bersama Wuhan dan bantuan medis nasional yang diberikan kepada provinsi Hubei, semua kasus COVID-19 di Wuhan diselesaikan pada 26 April," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Minggu sore.
Vietnam
Mengutip CNN, Vietnam merupakan salah satu negara yang telah melonggarkan kebijakan social distancing atau jaga jarak guna menekan penyebaran virus Corona COVID-19 pada pekan ini. Keputusan tersebut diambil setelah tak ada kasus baru COVID-19 selama enam hari berturut-turut dan tidak ada kasus meninggal.
Vietnam menjadi salah satu negara yang paling tanggap menghadapi COVID-19. Negara dengan penduduk sekitar 95 juta orang ini sudah mendeklarasikan perlawanan terhadap COVID-19 sejak Januari meski saat itu kasus masih terjadi di kawasan China.
Australia
Pemerintah negara bagian Australia Barat pada Minggu (26/4/2020) mengumumkan adanya kelonggaran aturan lockdown karena angka COVID-19 yang semakin turun dan tidak adanya kasus baru. Meski begitu, Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan mengatakan masyarakat harus tetap mematuhi dan menerapkan jaga jarak selama periode masa longgar yang akan di mulai pada Senin (27/4/2020).
"Kita harus ingat bahwa kita tetap berada di dalam keadaan darurat," kata McGowan, dikutip dari laman News.com.au.
"Saya sangat menganjurkan agar semua orang harus terus melakukan physical distancing sesuai aturan," lanjutnya.
Selandia Baru
Selandia Baru melonggarkan aturan lockdown yang ketat pada Senin (27/4/2020). Bisnis dan beberapa sekolah mulai kembali dibuka. Dalam laporan terakhir, pemerintah setempat hanya melaporkan adanya penambahan lima kasus. PM Jacinda Ardern mengatakan pihak berwenang akan terus menangani penularan baru.
Berdasarkan data worldometers pada Selasa (28/4/2020), tidak ada laporan penambahan kasus baru. Sementara kasus meninggal bertambah satu sehingga total menjadi 19 orang dan kasus sembuh dilaporkan sebanyak 1.180 kasus.
"Tidak ada penularan di tengah masyarakat yang meluas dan tidak terdeteksi di Selandia Baru, kita telah memenangkan pertempuran itu," kata Ardern, dikutip dari BBC.
Israel
Israel mulai bertahap longgarkan lockdown terhitung sejak Minggu (19/4/2020). Beberapa sektor bisnis boleh beroperasi dan pengetatan aktivitas masyarakat sedikit dikendurkan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan ini diambil pihaknya setelah angka infeksi virus Corona di sana melambat. Israel memberlakukan lockdown sejak 14 Maret 2020.
Namun beberapa wilayah di Israel masih akan diberlakukan lockdown dengan meliburkan sekolah-sekolah dan meminta masyarakat agar tidak keluar rumah.
Austria
Ribuan toko di Austria dilaporkan dibuka kembali pada Selasa (14/4/2020). Austria sebelumnya bertindak cepat dalam menghadapi pandemi Corona dengan menutup sekolah, bar, teater, restoran, sejak empat pekan lalu. Mereka telah meminta masyarakat untuk tinggal di rumah.
Sejauh ini dilaporkan ada 549 kematian akibat virus Corona COVID-19 di Austria. Angka ini lebih kecil dibanding kasus sembuh di sana yaitu sebanyak 12.362 dari total 15.274 yang terinfeksi Corona.
sumber : det
Tidak ada komentar