Header Ads

Harga Emas Tembus Rekor, Warga Ramai-ramai Jual Perhiasan

LINTAS PUBLIK, Naiknya harga emas saat pandemi COVID-19 dimanfaatkan warga untuk mencari keuntungan dengan menjual perhiasan. Selain mendapat untung karena harga sedang naik, aksi jual emas ini juga untuk menopang kebutuhan harian keluarga selama masa isolasi.

"Mumpung lagi naik harganya, saya jual saja emasnya. Saat beli enam tahun lalu, sebesar Rp 385 ribu per gramnya. Karena lagi butuh saya jual perhiasan seberat 3 gram dihargai Rp 610 ribu per gramnya," ungkap Rohyani (38) warga Tegal, usai menjual perhiasan, Kamis (9/4/2020).

ilustrasi

Dengan menjual 3 gram perhiasan yang dibei enam tahun silam, Rohyani mengaku membawa pulang uang sebanyak Rp 1.830.000. Ibu ini menjelaskan, uang hasil jual emas ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga.

"Selama isolasi ini kan usaha sedang turun. Pendapatan juga kurang, jadi saya jual untuk makan harian. Mumpung harga mahal," sambung Rohyani.

Saat pandemi Covid-19, harga perhiasan emas naik. Di Toko Emas Kresno Jalan A Yani Kota Tegal, pantauan Media untuk hari ini harga emas dipatok Rp 625 ribu per gram. Sedangkan untuk warga yang hendak menjual dihargai Rp 610 ribu per gram.

Seorang karyawan toko emas di Kota Tegal, Angelia (23) menuturkan, harga emas ini naik drastis sejak heboh wabah corona.

"Semenjak wabah Corona banyak warga yang jual perhiasannya. Harga emas juga terus naik, memang kenaikan tidak tiap hari sih. Warga yang beli dan yang jual perhiasan lebih banyak warga yang jual," terang Angelia.

Ditemui terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Cabang Tegal, Hilal AR menjelaskan pasar emas untuk pembelian saat ini sedang lesu. Kondisi ini mulai terjadi sejak awal awal terjadinya wabah Corona.

"Untuk animo pembeli di Kota Tegal dan Karesidenan Pekalongan hilang sekitar 40%. Kelesuan pembeli akibat memang perekonomian sedang lesu ditambah dengan akibat pengaruh dari wabah COVID-19," kata Hilal.

APEPI Kota Tegal meminta agar pajak emas dikurangi selama masa masa pandemi. Mereka beralasan volume penjualan emas sedang mengalami penurunan.

"Dalam situasi seperti ini sikap asosiasi tetap men-support anggotanya. Terutama dari perpajakan mohon dikurangi karena memang jual beli sedang berkurang," pungkas Hilal.

sumber   : det 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.