Mundur dari Stafsus Jokowi, Ini Penjelasan Belva Devara
LINTAS PUBLIK, Adamas Belva Syah Devara menjelaskan soal alasan pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi). Devara mengaku tidak ingin berpolemik soal Ruang Guru, yang terlibat dalam program Kartu Prakerja.
"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," tulis Devara dalam surat terbukanya, Selasa (21/4/2020).
Namun Devara berkeyakinan tidak ada masalah dengan keterlibatan Ruang Guru, yang dia pimpin, dalam program Kartu Prakerja. Menurutnya, kebijakan itu sudah sesuai dengan aturan.
"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja," kata Devara.
Devara mengaku surat pengunduran diri dibuat pada 15 April 2020. Kemudian langsung diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya," katanya.
"Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden. Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan pemerintah untuk memajukan NKRI," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Seskab Pramono Anung menyampaikan Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Devara. "Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, Saudara Adamas Belva Syah Devara," kata Pramono.
Pramono mengatakan Jokowi memahami alasan pengunduran diri yang disampaikan Belva. Sejak awal, kata Pramono, Jokowi ingin anak muda berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
"Dari awal Bapak Presiden menginginkan anak-anak muda yang berpotensi seperti Belva untuk bergabung dalam pemerintahan sehingga bisa berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif, kreatif, sekaligus memberikan ruang belajar bagi anak-anak muda terkait tata kelola pemerintahan," ujar dia.
sumber : det
"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," tulis Devara dalam surat terbukanya, Selasa (21/4/2020).
Belva Devara (Screenshot Instagram @belvadevara) |
"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja," kata Devara.
Devara mengaku surat pengunduran diri dibuat pada 15 April 2020. Kemudian langsung diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya," katanya.
"Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden. Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan pemerintah untuk memajukan NKRI," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Seskab Pramono Anung menyampaikan Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Devara. "Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, Saudara Adamas Belva Syah Devara," kata Pramono.
Pramono mengatakan Jokowi memahami alasan pengunduran diri yang disampaikan Belva. Sejak awal, kata Pramono, Jokowi ingin anak muda berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
"Dari awal Bapak Presiden menginginkan anak-anak muda yang berpotensi seperti Belva untuk bergabung dalam pemerintahan sehingga bisa berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif, kreatif, sekaligus memberikan ruang belajar bagi anak-anak muda terkait tata kelola pemerintahan," ujar dia.
sumber : det
Tidak ada komentar