Pemko Lambat, Dinkes Siantar Turun dengan APD Lengkap di Jalan Farel Pasaribu
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar lengkap dengan menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) memeriksa warga Jalan Farel Pasaribu Jumat (3/4/2020).
Kejadian ini membuat heboh, lantaran adanya informasi yang menyebutkan jika salah satu Pasien yang katanya positif Covid - 19 "lari" dari Kota Medan.
Kepala dinas Kota Pematangsiantar yang juga juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19, dr Ronald membenarkan jika mereka turun ke Jalan Farel Pasaribu bawah, namun Ronald enggan memberikan komentar lebih jauh.
"Iya benar, sudah kita periksa tadi. Kondisi yang bersangkutan sedang menjalani isolasi di rumahnya. Lebih lanjut nanti malam dijelaskan Walikota Pematangsiantar," katanya.
Kendati didesak agar segera diumumkan sehingga masyarakat bisa mengantisipasi, dr.Ronald tidak bisa berbuat banyak.
"Nanti pak Walikota yang menjelaskan,"ucap dr.Ronald singkat.
Pemko Siantar Lambat
Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Mangatas Silalahi menyebutkan pemerintah kota Pematangsiantar dalam hal ini Dinas Perhubungan lambat menangani pemutusan mata rantai penyebaran virus Covid 19 di pintu masuk kota Pematangsiantar.
"Saya dari DPRD kota Pematangsiantar sudah beberapa kali mengatakan agar secepatnya melakukan pengawasan bagi masyarakat yang keluar masuk kota Pematangsiantar. Akan tetapi nyatanya tidak ada di laksanakan dinas perhubungan," ujarnya.
Mangatas juga meminta kepada tim gugus agar segeralah langsung memeriksa riwayat perjalanannya dan juga segera langsung menangani. Dan dia juga mengatakan sudah berkomunikasi melalui telepon kepada sekda kota Pematangsiantar.
"Dari kemarin saya sudah meminta agar setiap pintu masuk itu di bikin posko yang bekerja sama dengan pihak kepolisian dinas perhubungan dan juga di as kesehatan. Jadi setiap yang masuk ke Siantar itu di periksa dan sudah steril. Tapi nyatanya kita sekarang sudah kebobolan. Jadi kita berharap lah kepada pemerintah agar segera cepat tangkap," ujarnya.
"Kalau masalah anggaran nya tidak usah takutlah kita sudah ok kalau perjalanan dinas itu dan juga reses di geser aja ke sini. Jangan Anggaran yang 46 miliar itu bisah di geser sedangkan belanja pegawai tidak bisa di geser," tegasnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Kejadian ini membuat heboh, lantaran adanya informasi yang menyebutkan jika salah satu Pasien yang katanya positif Covid - 19 "lari" dari Kota Medan.
Dinkes Siantar Turun dengan APD Lengkap |
"Iya benar, sudah kita periksa tadi. Kondisi yang bersangkutan sedang menjalani isolasi di rumahnya. Lebih lanjut nanti malam dijelaskan Walikota Pematangsiantar," katanya.
Kendati didesak agar segera diumumkan sehingga masyarakat bisa mengantisipasi, dr.Ronald tidak bisa berbuat banyak.
"Nanti pak Walikota yang menjelaskan,"ucap dr.Ronald singkat.
Pemko Siantar Lambat
Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Mangatas Silalahi menyebutkan pemerintah kota Pematangsiantar dalam hal ini Dinas Perhubungan lambat menangani pemutusan mata rantai penyebaran virus Covid 19 di pintu masuk kota Pematangsiantar.
"Saya dari DPRD kota Pematangsiantar sudah beberapa kali mengatakan agar secepatnya melakukan pengawasan bagi masyarakat yang keluar masuk kota Pematangsiantar. Akan tetapi nyatanya tidak ada di laksanakan dinas perhubungan," ujarnya.
Mangatas juga meminta kepada tim gugus agar segeralah langsung memeriksa riwayat perjalanannya dan juga segera langsung menangani. Dan dia juga mengatakan sudah berkomunikasi melalui telepon kepada sekda kota Pematangsiantar.
"Dari kemarin saya sudah meminta agar setiap pintu masuk itu di bikin posko yang bekerja sama dengan pihak kepolisian dinas perhubungan dan juga di as kesehatan. Jadi setiap yang masuk ke Siantar itu di periksa dan sudah steril. Tapi nyatanya kita sekarang sudah kebobolan. Jadi kita berharap lah kepada pemerintah agar segera cepat tangkap," ujarnya.
"Kalau masalah anggaran nya tidak usah takutlah kita sudah ok kalau perjalanan dinas itu dan juga reses di geser aja ke sini. Jangan Anggaran yang 46 miliar itu bisah di geser sedangkan belanja pegawai tidak bisa di geser," tegasnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar