Header Ads

Jatah Bantuan Simalungun Dikurangi?, Anggota DPRD Sumut Marah-marah

LINTAS PUBLIK, Rony Reynaldo Situmorang anggota DPRD asal Partai Nasdem Sumatera Utara bersama Hj. Hidayah Herlina Gusti (DPRD Sumut - Fraksi PKS) terlihat berdebat dan marah-marah kepada supplier pengadaan barang bantuan Covid-19 untuk masyarakat  kabupaten Simalungun dari pemerintah propinsi Sumatera Utara, Senin (18/5/2020).

Kemarahan Rony Situmorang terlihat di akun facebooknya Rony Reynaldo Situmorang dan beraduh argumen dengan penyedia barang bantuan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara untuk masyarakat Simalungun.


"Apa, Bagaimana, ini uang rakyat ini, Anda mengancam saya yah!. masyarakat ini susah pak,'ungkap Rony Situmorang dengan nada tinggi, dan langsung dilerai orang yang berkumpul saat itu.

Postingan Rony reynaldo langsung diserbu nitizen, dan mendukung kinerja ) pengawasan) DPRD yang pernah jadi pengacara itu.

Parson Situmorang "Luar biasa.seyogianya ini gambaran buat Dongan Pangu Rupi yg laen.Jangan jadi penjilat uang rakyat melalui program pemerintah.👍"

Wilken Situmorang "Salut, sbg wakil rakyat tetaplah berpihak kpd kepentingan dan hak rakyat, jabatan dan harta tidak dibawa mati, maju terus membela kebenaran."

wan Sitorus Pane "Mantap ketua ,kawal terus jangan kasih kendor,..."

Sulung Purba "Mantap pak Rony..harus diawasi .tindak oknum yg memainkan kiloannya ko bisa berkurang."

Inilah postingan Rony Reynaldo Situmorang yang berhasil dihimpun redaksi lintaspublik.com yang sudah dibagikan 57 kali, 119 dikomentari, dan 214 kali ditandai, menjelaskan permasalahan mengapa dirinya melakukan tindakan atau  mencegah potensi pelanggaran terjadi.

"Horas Sahabat Sehati Sepikir.

Melaksanakan fungsi pengawasan sebagai anggota DPRD Sumut.

Kami bersama Ibu Hj. Hidayah Herlina Gusti (DPRD Sumut - Fraksi PKS), hari ini jam 10 di Pematang Raya, ikut menyaksikan serah terima 78.659 paket sembako bantuan Pemprov Sumut kepada Pemkab Simalungun.
Dari rencana di atas, tadi baru sampai 8 truck yang rata-rata berisi 600-800 paket sembako.
Kami minta agar salah satu truck dicek ulang kesesuaian item produk, kualitas barang & kesesuaian jumlah & beratnya.
Paket sembako tersebut seharusnya berisikan beras 10kg, gula 2kg, minyak 2ltr & mie instan 20bks.
Kami turunkan 20 kardus sebagai sample dari salah satu truck.
Paket yang dibuka baru sebanyak 5 kardus.
Setelah ditimbang dengan 2 timbangan yang ada, hasilnya beras berisi (variatif) 8,5 - 9,5 kg & gula 1,75 kg.

Setelah perdebatan & dinamika yang terjadi di lapangan, Bp. Zonni Waldi setelah berdiskusi dengan 4 supplier pengadaan yang hadir di situ memutuskan menarik kembali truck ke medan u/ menghitung ulang.

Fungsi pengawasan tidak hanya untuk menerapkan sanksi, tapi juga dapat mencegah potensi pelanggaran terjadi.

Kami tidak dalam posisi ingin menyalahkan ataupun mengambil keuntungan dalam kegiatan tadi pagi.
Kami hanya ingin masyarakat yang saat ini tidak dapat berkerja & kesulitan hidupnya, dapat menerima bantuan yang menjadi hak mereka sesuai peruntukannya.
Kami juga ingin uang yang berasal dari rakyat itu, betul-betul digunakan & dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.

Mohon maaf kepada Pemkab Simalungun, Pemerintahan Desa & Masyarakat Simalungun, bantuan yang seharusnya dapat diserah terimakan hari ini & selanjutnya disalurkan ke masyarakat melalui pemerintah desa; akhirnya harus tertunda dulu.

Salam restorasi.
Diatei tupa."tulis Rony Situmorang menjelaskan permasalahan dan memutuskan menarik kembali truck ke Medan untuk menghitung ulang.

Sampai berita ini diturunkan, redaksi masih berusaha menghubungi tindak lanjut bantuan 78.659 paket sembako dari Pemprov Sumut kepada Pemkab Simalungun.




Penulis   ; tagor
Editor    : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.