Terdampak Covid-19, Pelaku Seni Siantar Tetap Bermazmur Bagi Tuhan
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Pelaku seni di kota Pematangsiantar terdampak Covid-19, dan saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena para pelaku yang kebanyakan manggung di pesta-pesta di kota Siantar belum mendapat bantuan dari Pemerintah, dan pekerjaan bermain musik, bernyanyi dipesta-pesta terhenti akibat Covid-19 .
Karena prihatin dengan para pelaku seni, "Relawan Kemanusiaan Dalam Seni (Kemass)" pun terbentuk, dan membuat gebrakan utntuk membantu para pelaku Seni di kota Siantar.
"Kami bergerak untuk membantu saudara-saudara kita para pelaku seni di Siantar, dan mereka kami buatkan panggung namanya Bermazmur bersama Kemass, tanpa membedakan suku, agama maupun ras,'kata Jonri Tampubolon ketua Kemass kepada lintaspublik.com, Kamis (21/5/2020) di SOPO Napitupulu (Katering Napitupulu) jalan Ricardo Siahaan no. 70 Pematangsiantar.
Jonri Tampubolon didampingi Poltak Siahaan ketua Covid Brass 19 Bermazmur menambahkan, dalam kegiatannya Kemass membuat beberapa kegiatan kemanusiaan, untuk mendorong donatur membantu para pelaku seni, mulai pemain keyboard, musik tiup, penyanyi, sampai teknisi dan pekerja Soundsystem.
"Sudah 400 kepala keluarga yang kita data pelaku seni, dan kami berupaya membantu kondisi terdampak covid ini, baik penyediakan lapangan kerja baru, maupun subsidi sembako dan dana,"jelas Jonri tampubolon, gerakan mereka didukung pelaku seni lainnya Dinton Siagian, Arifin Purba dan Yusri Nasution.
Poltak Siahaan menambahkan, semoga kegiatannya Covid Brass 19 Bermazmur dapat terus berlanjut dan memotivasi para pelaku seni untuk terus berkarya.
"Kita harapkan dengan adanya kegiatan ini, Covid Brass 19 Bermazmur dapat lebih bersemangat dalam menjalani kesulitan dengan adanya terdampak Covid19,"ungkap Poltak Siahaan berharap dukungan para donatur untuk membuat aksi bermazmur untuk membantu para pelaku seni yang sampai saat ini belum mendapat perhatian pemerintah.
Dalam acara Covid Brass 19 Bermazmur Pdt. Jaya F. Sihombing, Sth menyampaikan pesan kotbahnya, bahwa dalam kondisi Covid-19 kita harus kuat dan terus bersyukur.
"Covid-19 ini membuat kita menderita, tapi kita jangan menyerah, dan terus kuat dan bersyukur, bukankah kita telah merasakan "manisnya" hidup sebelum covid datang. Dan Covid inilah menjadikan kita lebih kuat, sehingga kita akan menang nantinya, dan semua akan manis karena semua indah pada waktunya,'ujar Pdt.Jaya Sihombing diartikan dalam bahasa batak, mengambil nats alkitab Mazmur 117:2, serta menguatkan pelaku seni, dan menghimbau agar terus bermazmur sehingga Tuhan beri kekuatan dan hikmat, serta kegembiraan.
"Orang yang bermazmur, pasti orang yang berbahagia, teruslah bermazmur bagi Tuhan,"tutupnya.
Kegiatan KEMASS dan Donateur
Informasi yang diterima lintaspublik.com, Kemass saat ini sudah mendata para pelaku seni, baik pelaku seni yang janda maupun yang duda yang terdampak covid-19. Adapun kegiatan Kemass adalah Bermazmur (bernyanyi/bermain musik), Tausyiah, Hiburan (stan up Comedy), Motivasi, dan kreatifitas lainnya dalam bentuk online, maupun online (live streaming).
Dan kebanyakan yang menjadi donatur inti dalam kegiatan Kemass adalah pemilik gedung (Sopo), pemilik Katering, dan donateur yang tidak mengikat, serta simpatisan pelaku seni di Siantar, maupun perantau asal Siantar.
Sarifuddin Napitupulu penasehat Kemass menyampaikan, bahwa Kemass sudah tiga kali melaksanakan pembagian sembako kepada pelaku seni.
"Dua hari lagi kita akan bagikan sembako untuk yang ke empat kalinya, dari 400 kepala keluarga yang sudah terdata, banyak yang mendukung kegiatan Kemass, semoga kegiatan Kemass terus berlanjut membantu saudara-saudara kita para pelaku seni," kata Sarifudin pemilik Napitupulu Katering.
Penulis ; tagor
Editor : tagor
Karena prihatin dengan para pelaku seni, "Relawan Kemanusiaan Dalam Seni (Kemass)" pun terbentuk, dan membuat gebrakan utntuk membantu para pelaku Seni di kota Siantar.
Jonri Tampubolon didampingi Poltak Siahaan ketua Covid Brass 19 Bermazmur menambahkan, dalam kegiatannya Kemass membuat beberapa kegiatan kemanusiaan, untuk mendorong donatur membantu para pelaku seni, mulai pemain keyboard, musik tiup, penyanyi, sampai teknisi dan pekerja Soundsystem.
"Sudah 400 kepala keluarga yang kita data pelaku seni, dan kami berupaya membantu kondisi terdampak covid ini, baik penyediakan lapangan kerja baru, maupun subsidi sembako dan dana,"jelas Jonri tampubolon, gerakan mereka didukung pelaku seni lainnya Dinton Siagian, Arifin Purba dan Yusri Nasution.
Poltak Siahaan menambahkan, semoga kegiatannya Covid Brass 19 Bermazmur dapat terus berlanjut dan memotivasi para pelaku seni untuk terus berkarya.
"Kita harapkan dengan adanya kegiatan ini, Covid Brass 19 Bermazmur dapat lebih bersemangat dalam menjalani kesulitan dengan adanya terdampak Covid19,"ungkap Poltak Siahaan berharap dukungan para donatur untuk membuat aksi bermazmur untuk membantu para pelaku seni yang sampai saat ini belum mendapat perhatian pemerintah.
Dalam acara Covid Brass 19 Bermazmur Pdt. Jaya F. Sihombing, Sth menyampaikan pesan kotbahnya, bahwa dalam kondisi Covid-19 kita harus kuat dan terus bersyukur.
"Covid-19 ini membuat kita menderita, tapi kita jangan menyerah, dan terus kuat dan bersyukur, bukankah kita telah merasakan "manisnya" hidup sebelum covid datang. Dan Covid inilah menjadikan kita lebih kuat, sehingga kita akan menang nantinya, dan semua akan manis karena semua indah pada waktunya,'ujar Pdt.Jaya Sihombing diartikan dalam bahasa batak, mengambil nats alkitab Mazmur 117:2, serta menguatkan pelaku seni, dan menghimbau agar terus bermazmur sehingga Tuhan beri kekuatan dan hikmat, serta kegembiraan.
"Orang yang bermazmur, pasti orang yang berbahagia, teruslah bermazmur bagi Tuhan,"tutupnya.
Kegiatan KEMASS dan Donateur
Informasi yang diterima lintaspublik.com, Kemass saat ini sudah mendata para pelaku seni, baik pelaku seni yang janda maupun yang duda yang terdampak covid-19. Adapun kegiatan Kemass adalah Bermazmur (bernyanyi/bermain musik), Tausyiah, Hiburan (stan up Comedy), Motivasi, dan kreatifitas lainnya dalam bentuk online, maupun online (live streaming).
Dan kebanyakan yang menjadi donatur inti dalam kegiatan Kemass adalah pemilik gedung (Sopo), pemilik Katering, dan donateur yang tidak mengikat, serta simpatisan pelaku seni di Siantar, maupun perantau asal Siantar.
Sarifuddin Napitupulu penasehat Kemass menyampaikan, bahwa Kemass sudah tiga kali melaksanakan pembagian sembako kepada pelaku seni.
"Dua hari lagi kita akan bagikan sembako untuk yang ke empat kalinya, dari 400 kepala keluarga yang sudah terdata, banyak yang mendukung kegiatan Kemass, semoga kegiatan Kemass terus berlanjut membantu saudara-saudara kita para pelaku seni," kata Sarifudin pemilik Napitupulu Katering.
Penulis ; tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar