PAD Parkir Tak Maksimal Diduga Banyak Bocor
LINTAS PUBLIK, Kurang maksimalnya pengelolaan managemen dan pengawasan di lapangan menjadi salah satu faktor rendahnya capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) retribusi parkir di Dinas Perhubungan Labuhanbatu.
Hal tersebut dikatakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Labuhanbatu H Sudin Satia Raja Harahap SP di Rantauprapat, Senin (29/6). Menurutnya, jika dilihat dari luasnya Kabupaten Labuhanbatu yang memiliki 9 Kecamatan, harusnya pihak Dinas Perhubungan Labuhanbatu dapat meningkatkan capaian PAD dari retribusi parkir tersebut.
“Rendahnya capaian PAD dari retribusi parkir di Dinas Perhubungan Labuhanbatu yang masih 25 persen, karena sistem pengelolaannya di lapangan kurang maksimal,” ujarnya.
Selain itu, kata Sudin, indikasi kebocoran PAD dari retribusi parkir tersebut sering terjadi, dari petugas parkir yang tidak memberikan karcis kepada masyarakat yang memarkirkan kendaraannya di lokasi parkir.
“Tidak diberikannya karcis parkir oleh petugas parkir di lapangan ini sering terjadi. Bahkan saya sendiri mengalaminya. Baik karcis parkir untuk roda empat maupun roda dua,” sebutnya.
Sementara, salah seorang mantan koordinator parkir di Kota Rantauprapat IF mengatakan bahwa setoran satu titik parkir per harinya hingga mencapai Rp 50 ribu sekitar 5 tahun yang lalu.
“Lima tahun yang lalu itu setoran per hari mencapai Rp 50 ribu. Ada juga yang Rp 35 ribu. Kalau sekarang kita tidak tahu,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Sarana dan prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu Iskandar mengakui minimnya capaian PAD dari retribusi parkir di Dinas Perhubungan Labuhanbatu di karenakan pandemi Covid-19.
“Dari 103 titik parkir yang terdata di Dinas Perhubungan tersebut, banyak yang tidak aktif karena pandemi Covid-19. Bahkan sekarang, ada yang hanya menyetor Rp 10 ribu per hari,” paparnya saat dihubungi melalui seluler.
Saat ditanya, letak 103 titik lokasi parkir yang dikelola Dishub Labuhanbatu di 9 kecamatan, Iskandar tidak mengingatnya secara detail. “Silahkan datang saja besok ke kantor ya, saya tidak ingat di mana saja titiknya dan setoran yang telah dipatokan dari semua titik tersebut,” tandas Iskandar.
sumber : posk
Hal tersebut dikatakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Labuhanbatu H Sudin Satia Raja Harahap SP di Rantauprapat, Senin (29/6). Menurutnya, jika dilihat dari luasnya Kabupaten Labuhanbatu yang memiliki 9 Kecamatan, harusnya pihak Dinas Perhubungan Labuhanbatu dapat meningkatkan capaian PAD dari retribusi parkir tersebut.
ilustrasi |
Selain itu, kata Sudin, indikasi kebocoran PAD dari retribusi parkir tersebut sering terjadi, dari petugas parkir yang tidak memberikan karcis kepada masyarakat yang memarkirkan kendaraannya di lokasi parkir.
“Tidak diberikannya karcis parkir oleh petugas parkir di lapangan ini sering terjadi. Bahkan saya sendiri mengalaminya. Baik karcis parkir untuk roda empat maupun roda dua,” sebutnya.
Sementara, salah seorang mantan koordinator parkir di Kota Rantauprapat IF mengatakan bahwa setoran satu titik parkir per harinya hingga mencapai Rp 50 ribu sekitar 5 tahun yang lalu.
“Lima tahun yang lalu itu setoran per hari mencapai Rp 50 ribu. Ada juga yang Rp 35 ribu. Kalau sekarang kita tidak tahu,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Sarana dan prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu Iskandar mengakui minimnya capaian PAD dari retribusi parkir di Dinas Perhubungan Labuhanbatu di karenakan pandemi Covid-19.
“Dari 103 titik parkir yang terdata di Dinas Perhubungan tersebut, banyak yang tidak aktif karena pandemi Covid-19. Bahkan sekarang, ada yang hanya menyetor Rp 10 ribu per hari,” paparnya saat dihubungi melalui seluler.
Saat ditanya, letak 103 titik lokasi parkir yang dikelola Dishub Labuhanbatu di 9 kecamatan, Iskandar tidak mengingatnya secara detail. “Silahkan datang saja besok ke kantor ya, saya tidak ingat di mana saja titiknya dan setoran yang telah dipatokan dari semua titik tersebut,” tandas Iskandar.
sumber : posk
Tidak ada komentar