Selama Pandemi Covid-19, Pengguna Narkoba Meningkat 60 Persen
LINTAS PUBLIK, Selama pandemi Covid-19 terhitung sejak Maret 2020 hingga saat ini penyalahgunaan obat terlarang jenis shabu dan ganja mengalami peningkatan hingga 60 persen. Peningkatan penggunaan narkoba jenis sabu dan ganja itu meningkat karena digunakan di apartemen dan rumah
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta Brigjen Pol Tagam Sinaga mengakui selama pademi Covid-19 ini jumlah pengguna narkoba meningkat. Hal ini ungkapkanya saat bertemu dengan Waka Polda Metro Jaya Hendro Pandowo membahas Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, ketika membahas peringatan, pada Jumat (26/6/2020).
“Memang narkoba jenis sabu dan ganja itu meningkat karena digunakan di apartemen dan rumah. Sementara untuk narkoba jenis ekstasi itu menurun karena tempat-tempat hiburan juga tutup. Dalam hal ini, BNNP DKI selama pandemi COVID-19 banyak mengungkap penyebaran narkoba lewat ekspedisi pengiriman barang,”kata Tagam Sinaga, Jumat (26/6/2020).
Diungkapkan oleh Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta, mengakui selama pandemi COVID-19 kita banyak mengungkap pengiriman narkoba lewat ekspedisi. Hingga saat ini saja tercatat ada empat jaringan narkoba besar melalui ekspedisi berhasil digagalkan.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyidikan BNNP DKI Jakarta Kompol Amir Nawawi menambahkan, narkoba jenis ganja dan sabu itu banyak dikirim lewat ekspedisi barang dengan pengirim berasal dari luar negeri. Seperti ganja cair misalnya itu dari Belanda dan Amerika,
"Salah satu kasus yang diungkapkan oleh BNNP DKI adalah pengiriman ganja cair yang diterima oleh mahasiswa yang sebelumnya berkuliah di Amerika Serikat. Mahasiswa itu dia ngirim lewat ekspedisi dan di dapat oleh kami," ucap Amir.
Menurutnya, saat ini BNN Provinsi DKI Jakarta juga sudah mengetatkan kerjasama dengan pihak-pihak ekspedisi pengiriman barang hingga pihak sekuriti di apartemen ataupum perumahan.
Hal ini dimaksudnya untuk memutus mata rantai pemakai dan pengedar barang harap tersebut. “Kami juga berharap peran serta masyarakat dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah,”terangnya.
sumber : posk
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta Brigjen Pol Tagam Sinaga mengakui selama pademi Covid-19 ini jumlah pengguna narkoba meningkat. Hal ini ungkapkanya saat bertemu dengan Waka Polda Metro Jaya Hendro Pandowo membahas Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, ketika membahas peringatan, pada Jumat (26/6/2020).
Waka Polda Brigjen Hendro Pandowo saat basah HANI di Kantor BNN DKI Jakarta. |
Diungkapkan oleh Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta, mengakui selama pandemi COVID-19 kita banyak mengungkap pengiriman narkoba lewat ekspedisi. Hingga saat ini saja tercatat ada empat jaringan narkoba besar melalui ekspedisi berhasil digagalkan.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyidikan BNNP DKI Jakarta Kompol Amir Nawawi menambahkan, narkoba jenis ganja dan sabu itu banyak dikirim lewat ekspedisi barang dengan pengirim berasal dari luar negeri. Seperti ganja cair misalnya itu dari Belanda dan Amerika,
"Salah satu kasus yang diungkapkan oleh BNNP DKI adalah pengiriman ganja cair yang diterima oleh mahasiswa yang sebelumnya berkuliah di Amerika Serikat. Mahasiswa itu dia ngirim lewat ekspedisi dan di dapat oleh kami," ucap Amir.
Menurutnya, saat ini BNN Provinsi DKI Jakarta juga sudah mengetatkan kerjasama dengan pihak-pihak ekspedisi pengiriman barang hingga pihak sekuriti di apartemen ataupum perumahan.
Hal ini dimaksudnya untuk memutus mata rantai pemakai dan pengedar barang harap tersebut. “Kami juga berharap peran serta masyarakat dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah,”terangnya.
sumber : posk
Tidak ada komentar