Danau Toba Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark
LINTAS PUBLIK, Kaldera Toba atau yang lebih dikenal sebagai Danau Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, Selasa 2 Juli 2020. Pemerintah Indonesia berhasil meyakinkan Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan itu bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal, khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.
Dalam konteks itulah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark. “Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal,” kata Duta Besar RI untuk UNESCO, Arrmanatha Nasir, melalui keterangan tertulisnya, Rabu(8/7/2020).
Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, Arrmanatha menerangkan, memberikan kesempatan dan sekaligus juga tanggung jawab bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat setempat. Penetapan itu dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Melalui pengembangan geo-pariwisata yang berkelanjutan, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk promosi budaya, produk lokal serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Tapi pada saat yang sama, Arrmanatha menambahkan, adanya pengakuan dan perhatian dunia terhadap Kaldera Toba, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari Kawasan Kaldera Toba.
Menurutnya, penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark merupakan proses panjang dari upaya bersama berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah Pusat dan daerah maupun masyarakat setempat yang tinggal di kawasan danau Toba. Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.
Danau Toba terbentuk dari ledakan gunung api super atau supervolcano 74 ribu tahun lalu. Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia. Keindahan danau kaldera itu kini menjadi salah satu tujuan wisata andalan Indonesia yang masuk dalam daftar "10 Bali Baru".
Selain Kaldera Toba, Indonesia telah memiliki empat situs UNESCO Global Geopark lainnya, yakni, Danau Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Gunung Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO antara lain 10 warisan budaya tak benda, 9 situs warisan budaya dan alam, serta 16 cagar biosfer yang telah tercatat di UNESCO.
sumber : temp
Dalam konteks itulah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark. “Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal,” kata Duta Besar RI untuk UNESCO, Arrmanatha Nasir, melalui keterangan tertulisnya, Rabu(8/7/2020).
Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, Arrmanatha menerangkan, memberikan kesempatan dan sekaligus juga tanggung jawab bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat setempat. Penetapan itu dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Danau Toba/dok.danautobacenter.com |
Menurutnya, penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark merupakan proses panjang dari upaya bersama berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah Pusat dan daerah maupun masyarakat setempat yang tinggal di kawasan danau Toba. Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.
Danau Toba terbentuk dari ledakan gunung api super atau supervolcano 74 ribu tahun lalu. Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia. Keindahan danau kaldera itu kini menjadi salah satu tujuan wisata andalan Indonesia yang masuk dalam daftar "10 Bali Baru".
Selain Kaldera Toba, Indonesia telah memiliki empat situs UNESCO Global Geopark lainnya, yakni, Danau Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Gunung Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO antara lain 10 warisan budaya tak benda, 9 situs warisan budaya dan alam, serta 16 cagar biosfer yang telah tercatat di UNESCO.
sumber : temp
Tidak ada komentar