Header Ads

Nara Sitorus Berikan Dua Jempol terhadap Program JKN-KIS

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak tahun 2014 lalu, sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu peserta yang telah merasakan manfaat besar tersebut adalah Sarmuda Nara Sitorus (49) atau disapa Nara.

Kepada wartawan Senin (27/7/2020) di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar, Nara mengatakan dirinya dan keluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2015 lalu.

Nara juga mengaku sejak mendaftar belum pernah sekalipun terlambat membayar iuran JKN-KIS karena tidak ingin ada kendala jika nanti berobat menggunakan Program JKN-KIS.

Nara Sitorus Berikan Dua Jempol terhadap Program JKN-KIS
“Saya menganggap membayar iuran JKN-KIS ini sudah sama pentingnya dengan membayar uang sekolah anak, tagihan pemakaian listrik dan tagihan pemakaian air. Karena kesehatan itu saya anggap bagian penting untuk menjalani kehidupan yang indah,” kata warga Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar ini.

Ia juga berandai-andai jika sakit tentu dirinya tidak dapat bekerja dengan maksimal.

“Seandainya saya sakit tentu saya tidak dapat menikmati hidup dan juga tidak dapat bekerja. Jika tidak bekerja tentunya keuangan rumah tangga akan terancam. Intinya lebih baik saya membayar iuran untuk membantu sesama yang membutuhkan tapi penyakit selalu menjauh dari saya dan keluarga ataupun semakin sehat,” ujar pria yang kesehariannya berprofesi sebagai pedagang sepatu ini.

Nara mengungkapkan bahwa ia dan keluarga juga telah merasakan manfaat yang mengesankan dari Program JKN-KIS. Karena beberapa bulan yang lalu, putri sulungnya jatuh dari sepeda motor yang berakibat tangan kiri putrinya patah tulang sehingga harus menjalani operasi patah tulang di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar.

Namun pada saat itu, ia mengaku hanya khawatir dengan kondisi putrinya saja, untuk biaya berobat tidak terlalu merasa khawatir karena yakin seluruh biayanya akan ditanggung BPJS Kesehatan.

“Selama operasi dan pasca operasi pemulihan patah tulang tangan putri saya, tentunya dua jempol untuk pelayanan yang diberikan rumah sakit dan BPJS Kesehatan. Karena tenaga medis di rumah sakit saya nilai mereka bekerja dengan profesional, tidak ada membeda-bedakan peserta JKN-KIS atau pasien umum,” ungkap pria yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS kelas 3 selama 6 tahun ini.

Dengan rasa gembira, Nara juga mengatakan bahwa dua tahun yang lalu mertuanya juga pernah menderita penyakit komplikasi dan dirawat di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar kurang lebih selama dua minggu. Seluruh biaya rawat inap selama dua minggu tidak ada dipungut biaya sepeserpun karena berobat menggunakan Program JKN-KIS.

“Saya sangat beruntung menjadi peserta BPJS (Kesehatan) ini, karena sangat membantu keuangan keluarga saya. Jika harus membayar mungkin belasan atau puluhan juta biaya yang saya keluarkan untuk operasi putri saya, apalagi disaat pandemi Covid-19 ini, tentunya pendapatan saya banyak berkurang,”tutup Nara.




Penulis   : franki/rel
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.