Guru Besar UIN: Sulit Turunkan Jokowi dari Kursi Kepresidenan
LINTAS PUBLIK, Sampai kini Presiden Jokowi masih memiliki dukungan politik yang kuat dari partai politik (parpol) koalisinya di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 lalu, termasuk dukungan dari Partai Gerindra yang bukan anggota koalisinya.
"Sehingga siapapun akan sulit untuk menurunkan Jokowi dari kursi kepresidenan," kata Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Prof Yusron Razak di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Namun demikian, Ia menambahkan Presiden Jokowi memang memiliki tantangan dalam kondisi sekarang ini, di tengah pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Selain itu, lanjut Yusron, kondisi ekonomi Indonesia yang banyak memprediksi akan terjadi minus di kuartal II ini, tentu ini akan berdampak kepada kehidupan masyarakat, seperti dengan menurunnya daya beli masyarakat.
Sebab itu, menurut dia, dengan masih adanya dukungan politik yang kuat yang dipunyai Jokowi, seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja pemerintahnya.
Yusron tidak menampik ada saja upaya untuk menjatuhkan Jokowi dari kursi kepresidenan dengan kondisi sekarang ini. Tetapi itu sulit untuk dilakukan karena risiko politiknya cukup besar.
Namun, Yusron berpendapat, bahwa Jokowi tidak perlu khawatir karena itu tadi dukungan dari parpol koalisinya masih kuat. "Kekuatan oposisi sekarang ini hanya di PKS saja," tandasnya.
Tentang gerakan sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Rocky Gerung yang deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Yusron menilai itu gerakan biasa yang sifatnya mungkin hanya untuk mengingatkan tentang kondisi Indonesia saat ini.
sumber : posk
"Sehingga siapapun akan sulit untuk menurunkan Jokowi dari kursi kepresidenan," kata Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Prof Yusron Razak di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Presiden Jokowi. |
Selain itu, lanjut Yusron, kondisi ekonomi Indonesia yang banyak memprediksi akan terjadi minus di kuartal II ini, tentu ini akan berdampak kepada kehidupan masyarakat, seperti dengan menurunnya daya beli masyarakat.
Sebab itu, menurut dia, dengan masih adanya dukungan politik yang kuat yang dipunyai Jokowi, seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja pemerintahnya.
Yusron tidak menampik ada saja upaya untuk menjatuhkan Jokowi dari kursi kepresidenan dengan kondisi sekarang ini. Tetapi itu sulit untuk dilakukan karena risiko politiknya cukup besar.
Namun, Yusron berpendapat, bahwa Jokowi tidak perlu khawatir karena itu tadi dukungan dari parpol koalisinya masih kuat. "Kekuatan oposisi sekarang ini hanya di PKS saja," tandasnya.
Tentang gerakan sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Rocky Gerung yang deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Yusron menilai itu gerakan biasa yang sifatnya mungkin hanya untuk mengingatkan tentang kondisi Indonesia saat ini.
sumber : posk
Tidak ada komentar