Oknum Guru Ngaji di Makassar Diduga Cabuli Sejumlah Murid, Polisi Turun Tangan
LINTAS PUBLIK, Seorang oknum guru mengaji di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga telah melakukan aksi pencabulan terhadap sejumlah muridnya. Polisi turun tangan setelah menerima laporan orang tua korban.
"Laporan orang tua korban sementara kita lidik (selidiki)," kata Kanit PPA Polrestabes Makassar AKP Ismail kepada wartawan, Sabtu (8/8/2020).
Ismail belum menyebutkan berapa jumlah murid yang diduga telah menjadi korban pencabulan. Informasi sementara yang diterima polisi, oknum guru mengaji diduga melakukan aksinya saat mengajari muridnya di Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Orang tua mengambil langkah hukum setelah tahu kejadian ini.
"Jadi pada saat dia (korban) itu mengaji, itu guru ngajinya dia masukkan tangannya di balik sarungnya korban baru dia pegang-pegang alat vitalnya," terang Ismail.
Ismail mengatakan pihaknya telah memeriksa keterangan korban. Kini penyidik masih perlu mencari bukti lebih lanjut.
"Kalau tadi baru sebatas keterangan korban yang saya sampaikan, artinya harus diperkuat lagi. Karena cabul kan terkadang tidak ada bekas. Tapi meski begitu kami tetap upayakan visum korban," katanya.
Selain mengupayakan visum, polisi mendorong apabila ada korban selain pelapor segera menemui penyidik.
"Dan mungkin kalau setelah banyak saksi saksi yang diperiksa bisa lebih detil lagi faktanya," beber Ismail.
sumber : det
"Laporan orang tua korban sementara kita lidik (selidiki)," kata Kanit PPA Polrestabes Makassar AKP Ismail kepada wartawan, Sabtu (8/8/2020).
ilustrasi |
"Jadi pada saat dia (korban) itu mengaji, itu guru ngajinya dia masukkan tangannya di balik sarungnya korban baru dia pegang-pegang alat vitalnya," terang Ismail.
Ismail mengatakan pihaknya telah memeriksa keterangan korban. Kini penyidik masih perlu mencari bukti lebih lanjut.
"Kalau tadi baru sebatas keterangan korban yang saya sampaikan, artinya harus diperkuat lagi. Karena cabul kan terkadang tidak ada bekas. Tapi meski begitu kami tetap upayakan visum korban," katanya.
Selain mengupayakan visum, polisi mendorong apabila ada korban selain pelapor segera menemui penyidik.
"Dan mungkin kalau setelah banyak saksi saksi yang diperiksa bisa lebih detil lagi faktanya," beber Ismail.
sumber : det
Tidak ada komentar