Diplomat Muda RI, Silvany Austin Pasaribu. (ist)
LINTAS PUBLIK, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan kajian singkat secara internal terkait kebijakan penyederhanaan Kurikulum 2013 oleh Pusat Kurikulum Kemdikbud RI. Pihaknya menyarankan 6 syarat untuk menyederhanakan Kurikulum 2013.
Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti. (ist) |
FSGI mendukung rencana penyederhanaan Kurikulum oleh Kemdikbud, karena memang sudah saatnya kurikulum disederhanakan terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini dengan adanya kebijakan PJJ.
Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan, FSGI berposisi mendukung rencana pemerintah melakukan penyederhanaan kurikulum dengan enam catatan.
- Pertama, penyederhanaan adalah untuk mengurangi muatan kurikulum 2013 yang selama ini sarat beban dan sulit dituntaskan
- Kedua, penyederhanaan kurikulum berfokus pada pengurangan muatan, terutama materi yang tumpang tindih antar mata pelajaran terkait, bukan menghilangkan mata pelajaran tertentu.
- Ketiga penyederhaan juga diperlukan di saat pandemi Covid-19 karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) menghadapi sejumlah kendala.
- Keempat, juga harus dilakukan selama pandemic covid 19, karena jam belajar setiap mata pelajaran sudah banyak dikurangi," ucapnya.
- Kelima, untuk Matpel Sejarah, penyederhanaan dilakukan untuk penguatan muatan sejarah local dalam konteks sejarah nasional Indonesia.
- Kenam, penguatan pembelajaran sastra untuk Matpel Bahasa dan Sastra Indonesia," ucapnya.
Retno Listyarti mengatakan, ini menjadi momentum bagi FSGI untuk memberikan sejumlah masukan kepada Kemdikbud, diantaranya untuk mata pelajaran Sejarah serta Bahasa dan Sastra Indonesia.
"Penguatan pendidikan kesusastraan penting, sebab, generasi muda dapat belajar budaya lewat sastra. Karena selama ini, pembelajaran sastra lemah. Sastra yang berkembang justru penguasaan teori-teori," katanya.
sumber : posk
Tidak ada komentar