Harumkan Merah Putih, Atlet Wingchun Indonesia di Zolimi, Ini Surat Terbuka untuk Jokowi
LINTAS PUBLIK, Prestasi Olahraga beladiri Wingchun Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Prestasi-prestasi itu terus ditorehkan utntuk mengharumkan nama bangsa Indonesia dan menaiki sang Merah Putih di dunia internasional.
Sebut saja Ika Sir'Ana salah seorang putra terbaik bangsa yang mengharumkan bangsa Indonesia di kejuaraan Internasional beladiri Wingchun, bahkan Indonesia mampu menjadi juara umum pada Kejuaraan Wing Chun Dunia tahun 2016.
BACA JUGA Letjen Besar Harto Karyawan, SH Buka Turnamen Wing Chun Indonesia 2019
Tapi Tunggu dulu, bukan prestasi yang dipermasalahkan Ika, tapi penzoliman yang dilakukan pemerintah dengan ini Menteri olahraga.
Ika yang telah mengikuti kejuaraan dunia beladiri Wingchun sejak 2014, menurutnya tak ada hubungan Wushu derngan Wingchun, tapi kenapa Menpora "memaksakan" Wingchun harus dibawa organisasi Wushu.
"Sejak belajar beladiri Wing Chun, saya tidak pernah mendapat pembinaan dari Wushu, tapi murni dari pelatih Winchun. Sejak mengikuti kejuaraan Internasional Wing Chun pun saya tidak pernah melihat logo Wushu, semua murni Wingchun,"tulis Ika di halaman Facebook Federasi Wingchun Indonesia kecewa kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Kamis (3/9/2020).
BACA JUGA Inilah Juara Turnamen Wing Chun Indonesia 2019, “Bangkitlah Juara Indonesia”
Inilah tulisan lengkap Ika Sir'Ana kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memberi keadilan bagi atlet-atlet-atlet Wingchun di Indonesia, tentunya Wing Chun dapat diterima sebagai wadah organisasi KONI untuk mengharumkan nama Republik Indonesia.
"SURAT TERBUKA DARI ATLET WING CHUN INDONESIA UNTUK BAPAK JOKOWI
Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo
Saya Ika Sir'Ana, Asal Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah.
Atlet Beladiri Wing Chun dari Federasi Wing Chun Indonesia.
Meski tidak banyak yang mengetahui, saya dan teman-teman atlet Wing Chun dari Federasi Wing Chun Indonesia telah konsisten menyumbangkan Medali Emas sebagai perwakilan Indonesia pada Kejuaraan Wing Chun Dunia sejak tahun 2014.
Saya sendiri mulai ikut serta pada Kejuaraan Wing Chun Dunia pada tahun 2014. Saat itu, kami hanya berjumlah 3 orang atlet yang berhasil lolos seleksi untuk mewakili Indonesia pada ajang Kejuaraan Dunia ini. Kami bersama-sama rutin berlatih dalam Program Pelatnas setiap hari, saling mengevaluasi dan berkembang bersama-sama, seluruhnya diselenggarakan oleh Federasi Wing Chun Indonesia.
Pada akhirnya atas hasil kerja keras kami, kami atas nama Wing Chun Indonesia untuk pertama kalinya berhasil meraih 2 Medali Emas dan 1 Medali Perak. Alhamdullilah, saya berhasil menyumbang 2 Medali Emas pada kategori Form Wing Chun, Wanita Dewasa.
Atas keberhasilan kami, banyak sekali praktisi Wing Chun di Indonesia yang semangat berlatih agar dapat menyumbangkan prestasi pada Kejuaraan Wing Chun Dunia. Kejuaraan Wing Chun Nasional, sebagai ajang seleksi atlet, dibanjiri oleh banyak peminat.
Pada Kejuaraan Wing Chun Dunia tahun 2016, Wing Chun Indonesia berhasil meraih gelar menjadi JUARA UMUM, dengan perolehan 9 medali Emas, 8 medali Perak dan 6 medali Perunggu.
Gelar JUARA UMUM pun kami pertahankan pada Kejuaraan Wing Chun Dunia 2017, dengan perolehan 6 medali Emas, 8 medali Perak dan 6 medali Perunggu.
Atas rekor ini, kami para Atlet Wing Chun Indonesia sangat disegani oleh kalangan praktisi Wing Chun internasional. Pada Konferensi Wing Chun Dunia tahun 2017, 3 orang kawan atlet Wing Chun Indonesia diberi kesempatan untuk tampil dan memperagakan beladiri Wing Chun kami dihadapan seluruh hadirin internasional. Sangat bangga saya melihat kawan saya mewakili Wing Chun Indonesia diatas panggung internasional !
Selama perjalanan saya dalam menekuni beladiri Wing Chun, kami selalu dibantu oleh Federasi Wing Chun Indonesia, dalam segi finansial, maupun segi administrasi. Memang, bantuan finansial tersebut tidaklah penuh dan hanya berupa subsidi saja, karena selama ini Federasi Wing Chun Indonesia bersifat mandiri dan non-profit.
Sebagai seorang atlet, saya mendukung penuh Federasi Wing Chun Indonesia untuk diterima menjadi anggota KONI. Saya bisa membayangkan Federasi Wing Chun Indonesia dengan dukungan pemerintah, dapat menyelenggarakan pembinaan untuk atlet yang berkesinambungan.
Tentu saja Federasi Wing Chun Indonesia juga dapat membantu atlet-atlet Wing Chun yang berpotensi namun tidak dapat mengikuti Kejuaraan Wing Chun Dunia karena keterbatasan dana. Dengan menjadi anggota KONI, maka beladiri Wing Chun pun dapat dipertandingkan di PON. Wah, inilah salah satu impian atlet Wing Chun, yaitu berlaga di kejuaraan multieven paling bergengsi di Indonesia.
Namun, betapa kecewanya saya ketika mendengar berita beberapa hari ini, bahwa Bapak Menpora, Bapak Zainudin Amali menyatakan bahwa Wing Chun harus berada dibawah naungan PB Wushu Indonesia (PBWI).
Selama perjalanan kami mengikuti Kejuaraan Wing Chun Dunia, tidak pernah sekalipun kami mendapatkan pembinaan atau bantuan apapun dari PB WI.
Kejuaraan Wing Chun Internasional diselenggarakan oleh Ving Tsun Athletic Association, induk organisasi Wing Chun dunia yang didirikan pada tahun 1967. Begitu pula dengan Konferensi Wing Chun Dunia, yang diselenggarakan pada tahun 2017, bertepatan dengan ulang tahun Ving Tsun Athletic Assiciation yang ke-50.
Pada kehadiran saya pada setiap event internasional ini, saya tidak pernah bertemu dengan pengurus PBWI. Saya tidak pernah berkoordinasi dengan PBWI. Saya juga tidak pernah melihat logo Wushu / IWUF pada event internasional ini.
Sebagai seorang atlet, saya tau bahwa Wushu tidak sama dengan Wing Chun. Saya sendiri seorang penggemar Lindswell Kwok. Lindswell menginspirasi saya untuk dapat mengharumkan nama bangsa melalui prestasi beladiri. Namun saya bukan Lindswell, saya tidak bisa Wushu, saya hanya bisa Wing Chun. Dan saya percaya bahwa selama ini Federasi Wing Chun Indonesia adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang serius dan berhasil membina atlet Wing Chun.
Besar harapan saya agar Bapak Presiden dapat menegakkan keadilan dan menghentikan kezoliman terhadap Federasi Wing Chun Indonesia. Federasi Wing Chun Indonesia telah berhasil lolos pada Sidang Komisi A KONI Pusat.
Namun, pada Sidang Pleno, nama Federasi Wing Chun Indonesia hilang dari daftar anggota KONI. Saya memohon agar Bapak dapat membantu menginvestigasi masalah ini. Saya memohon agar Bapak dapat mendukung Federasi Wing Chun Indonesia untuk menjadi anggota KONI secara mandiri dan menghentikan kezoliman terhadap Federasi Wing Chun Indonesia yang telah dilakukan oleh Bapak Menpora.
Kami para atlet Wing Chun Indonesia hanya memiliki 1 keinginan, yaitu ingin terus meningkatkan kemampuan dan prestasi kami. Kami bangga membawa Merah Putih pada tingkat Kejuaraan Wing Chun Dunia.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden RI.
Hormat saya,
Ika Sir'Ana."
BACA JUGA Belajar Kungfu Wing Chun, Anak Siantar Ini Jiarah Kemakam Guru Besar IP MAN dan Bruce Lee
Penulis : tagor
sumber : Federasi Wingchun Indonesia
Editor : tagor
Sebut saja Ika Sir'Ana salah seorang putra terbaik bangsa yang mengharumkan bangsa Indonesia di kejuaraan Internasional beladiri Wingchun, bahkan Indonesia mampu menjadi juara umum pada Kejuaraan Wing Chun Dunia tahun 2016.
BACA JUGA Letjen Besar Harto Karyawan, SH Buka Turnamen Wing Chun Indonesia 2019
Atlet Wing Chun bersama pembina Wing Chun Indonesia Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr. (Han) |
Ika yang telah mengikuti kejuaraan dunia beladiri Wingchun sejak 2014, menurutnya tak ada hubungan Wushu derngan Wingchun, tapi kenapa Menpora "memaksakan" Wingchun harus dibawa organisasi Wushu.
"Sejak belajar beladiri Wing Chun, saya tidak pernah mendapat pembinaan dari Wushu, tapi murni dari pelatih Winchun. Sejak mengikuti kejuaraan Internasional Wing Chun pun saya tidak pernah melihat logo Wushu, semua murni Wingchun,"tulis Ika di halaman Facebook Federasi Wingchun Indonesia kecewa kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Kamis (3/9/2020).
BACA JUGA Inilah Juara Turnamen Wing Chun Indonesia 2019, “Bangkitlah Juara Indonesia”
Ika Sir'Ana menunjukan piala Kejuaraan Internasional Wingchun. |
"SURAT TERBUKA DARI ATLET WING CHUN INDONESIA UNTUK BAPAK JOKOWI
Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo
Saya Ika Sir'Ana, Asal Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah.
Atlet Beladiri Wing Chun dari Federasi Wing Chun Indonesia.
Meski tidak banyak yang mengetahui, saya dan teman-teman atlet Wing Chun dari Federasi Wing Chun Indonesia telah konsisten menyumbangkan Medali Emas sebagai perwakilan Indonesia pada Kejuaraan Wing Chun Dunia sejak tahun 2014.
Saya sendiri mulai ikut serta pada Kejuaraan Wing Chun Dunia pada tahun 2014. Saat itu, kami hanya berjumlah 3 orang atlet yang berhasil lolos seleksi untuk mewakili Indonesia pada ajang Kejuaraan Dunia ini. Kami bersama-sama rutin berlatih dalam Program Pelatnas setiap hari, saling mengevaluasi dan berkembang bersama-sama, seluruhnya diselenggarakan oleh Federasi Wing Chun Indonesia.
Pada akhirnya atas hasil kerja keras kami, kami atas nama Wing Chun Indonesia untuk pertama kalinya berhasil meraih 2 Medali Emas dan 1 Medali Perak. Alhamdullilah, saya berhasil menyumbang 2 Medali Emas pada kategori Form Wing Chun, Wanita Dewasa.
Atas keberhasilan kami, banyak sekali praktisi Wing Chun di Indonesia yang semangat berlatih agar dapat menyumbangkan prestasi pada Kejuaraan Wing Chun Dunia. Kejuaraan Wing Chun Nasional, sebagai ajang seleksi atlet, dibanjiri oleh banyak peminat.
Pada Kejuaraan Wing Chun Dunia tahun 2016, Wing Chun Indonesia berhasil meraih gelar menjadi JUARA UMUM, dengan perolehan 9 medali Emas, 8 medali Perak dan 6 medali Perunggu.
Gelar JUARA UMUM pun kami pertahankan pada Kejuaraan Wing Chun Dunia 2017, dengan perolehan 6 medali Emas, 8 medali Perak dan 6 medali Perunggu.
Atas rekor ini, kami para Atlet Wing Chun Indonesia sangat disegani oleh kalangan praktisi Wing Chun internasional. Pada Konferensi Wing Chun Dunia tahun 2017, 3 orang kawan atlet Wing Chun Indonesia diberi kesempatan untuk tampil dan memperagakan beladiri Wing Chun kami dihadapan seluruh hadirin internasional. Sangat bangga saya melihat kawan saya mewakili Wing Chun Indonesia diatas panggung internasional !
Selama perjalanan saya dalam menekuni beladiri Wing Chun, kami selalu dibantu oleh Federasi Wing Chun Indonesia, dalam segi finansial, maupun segi administrasi. Memang, bantuan finansial tersebut tidaklah penuh dan hanya berupa subsidi saja, karena selama ini Federasi Wing Chun Indonesia bersifat mandiri dan non-profit.
Sebagai seorang atlet, saya mendukung penuh Federasi Wing Chun Indonesia untuk diterima menjadi anggota KONI. Saya bisa membayangkan Federasi Wing Chun Indonesia dengan dukungan pemerintah, dapat menyelenggarakan pembinaan untuk atlet yang berkesinambungan.
Tentu saja Federasi Wing Chun Indonesia juga dapat membantu atlet-atlet Wing Chun yang berpotensi namun tidak dapat mengikuti Kejuaraan Wing Chun Dunia karena keterbatasan dana. Dengan menjadi anggota KONI, maka beladiri Wing Chun pun dapat dipertandingkan di PON. Wah, inilah salah satu impian atlet Wing Chun, yaitu berlaga di kejuaraan multieven paling bergengsi di Indonesia.
Namun, betapa kecewanya saya ketika mendengar berita beberapa hari ini, bahwa Bapak Menpora, Bapak Zainudin Amali menyatakan bahwa Wing Chun harus berada dibawah naungan PB Wushu Indonesia (PBWI).
Selama perjalanan kami mengikuti Kejuaraan Wing Chun Dunia, tidak pernah sekalipun kami mendapatkan pembinaan atau bantuan apapun dari PB WI.
Kejuaraan Wing Chun Internasional diselenggarakan oleh Ving Tsun Athletic Association, induk organisasi Wing Chun dunia yang didirikan pada tahun 1967. Begitu pula dengan Konferensi Wing Chun Dunia, yang diselenggarakan pada tahun 2017, bertepatan dengan ulang tahun Ving Tsun Athletic Assiciation yang ke-50.
Pada kehadiran saya pada setiap event internasional ini, saya tidak pernah bertemu dengan pengurus PBWI. Saya tidak pernah berkoordinasi dengan PBWI. Saya juga tidak pernah melihat logo Wushu / IWUF pada event internasional ini.
Sebagai seorang atlet, saya tau bahwa Wushu tidak sama dengan Wing Chun. Saya sendiri seorang penggemar Lindswell Kwok. Lindswell menginspirasi saya untuk dapat mengharumkan nama bangsa melalui prestasi beladiri. Namun saya bukan Lindswell, saya tidak bisa Wushu, saya hanya bisa Wing Chun. Dan saya percaya bahwa selama ini Federasi Wing Chun Indonesia adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang serius dan berhasil membina atlet Wing Chun.
Besar harapan saya agar Bapak Presiden dapat menegakkan keadilan dan menghentikan kezoliman terhadap Federasi Wing Chun Indonesia. Federasi Wing Chun Indonesia telah berhasil lolos pada Sidang Komisi A KONI Pusat.
Namun, pada Sidang Pleno, nama Federasi Wing Chun Indonesia hilang dari daftar anggota KONI. Saya memohon agar Bapak dapat membantu menginvestigasi masalah ini. Saya memohon agar Bapak dapat mendukung Federasi Wing Chun Indonesia untuk menjadi anggota KONI secara mandiri dan menghentikan kezoliman terhadap Federasi Wing Chun Indonesia yang telah dilakukan oleh Bapak Menpora.
Kami para atlet Wing Chun Indonesia hanya memiliki 1 keinginan, yaitu ingin terus meningkatkan kemampuan dan prestasi kami. Kami bangga membawa Merah Putih pada tingkat Kejuaraan Wing Chun Dunia.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden RI.
Hormat saya,
Ika Sir'Ana."
BACA JUGA Belajar Kungfu Wing Chun, Anak Siantar Ini Jiarah Kemakam Guru Besar IP MAN dan Bruce Lee
Penulis : tagor
sumber : Federasi Wingchun Indonesia
Editor : tagor
Tidak ada komentar