Jokowi Ingatkan di Pilkada Jangan Gunakan Politik Identitas dan SARA
LINTAS PUBLIK, Presiden Jokowi meminta ketegasan pengawas dan penyelenggara Pilkada untuk tidak membiarkan adanya narasi yang membahayakan persatuan bangsa. Jangan ada politik identitas dan SARA yang membahayakan persatuan dan kesatuan.
"Harus ada ketegasan, jangan sampai menggunakan politik-politik identitas atau sara karena itu akan membahayakan persatuan dan kesatuan. Ini yang harus dicegah," tutur Jokowi.
Itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas soal Lanjutan Pembahasan Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak yang digelar melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (8//2020).
Menurut Jokowi, di tengah kedewasaan berdemokrasi, para kontestan pemilu atau Pilkada sudah selayaknya untuk mengedepankan kontestasi gagasan, dan beradu program kerja untuk menjadi kepala daerah. Masyarakat juga disebutnya harus mempelajari rekam jejak masing-masing kontestan sebelum menentukan pemimpin yang terbaik.
Pesiden juga berharap kepada penyelenggara Pilkada untuk bekerja keras dan memastikan bahwa Pilkada serentak mendatang dapat berlangsung dengan aman dan berkualitas.
"Netralitas, profesionalitas, dan transparansi penyelenggara Pilkada berperan besar untuk menjaga kualitas demokrasi kita sekaligus menjaga stabilitas politik di daerah serta penerimaan masyarakat terhadap hasil-hasil Pilkada yang kita lakukan," tuturnya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa aparat birokrasi serta TNI dan Polri harus bersikap netral dalam penyelenggaraan Pilkada sebagaimana telah diatur dalam sejumlah aturan perundang-undangan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta dukungan dari para tokoh adat dan agama serta masyarakat luas untuk mendukung upaya-upaya mewujudkan Pilkada yang berkualitas serta aman dari pandemi Covid-19.
sumber : posk
"Harus ada ketegasan, jangan sampai menggunakan politik-politik identitas atau sara karena itu akan membahayakan persatuan dan kesatuan. Ini yang harus dicegah," tutur Jokowi.
Itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas soal Lanjutan Pembahasan Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak yang digelar melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (8//2020).
Menurut Jokowi, di tengah kedewasaan berdemokrasi, para kontestan pemilu atau Pilkada sudah selayaknya untuk mengedepankan kontestasi gagasan, dan beradu program kerja untuk menjadi kepala daerah. Masyarakat juga disebutnya harus mempelajari rekam jejak masing-masing kontestan sebelum menentukan pemimpin yang terbaik.
Pesiden juga berharap kepada penyelenggara Pilkada untuk bekerja keras dan memastikan bahwa Pilkada serentak mendatang dapat berlangsung dengan aman dan berkualitas.
"Netralitas, profesionalitas, dan transparansi penyelenggara Pilkada berperan besar untuk menjaga kualitas demokrasi kita sekaligus menjaga stabilitas politik di daerah serta penerimaan masyarakat terhadap hasil-hasil Pilkada yang kita lakukan," tuturnya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa aparat birokrasi serta TNI dan Polri harus bersikap netral dalam penyelenggaraan Pilkada sebagaimana telah diatur dalam sejumlah aturan perundang-undangan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta dukungan dari para tokoh adat dan agama serta masyarakat luas untuk mendukung upaya-upaya mewujudkan Pilkada yang berkualitas serta aman dari pandemi Covid-19.
sumber : posk
Tidak ada komentar