Statement Menpora Menyakiti Prestasi Atlet Wing Chun Indonesia, Ini Masalahnya
LINTAS PUBLIK, Prestasi-prestasi atlet Wing Chun tak dapat diragukan lagi, beberapa kali atlet Wing Chun bisa menorehkan prestasi tingkat dunia, dan yang terakhir kontingen Wing Chun Indonesia menyumbankang piala terbanyak dengan total 18 piala, yang terdiri atas 5 piala emas, 7 piala perak, dan 6 piala perunggu di tahun 2017
Sebelumnya di tahun 2016 lalu, Wing Chun Indonesia juga meraih gelar juara umum dengan perolehan 9 piala emas, 8 piala perak, dan 6 piala perunggu.
Tapi prestasi prestasi itu dicederai oleh statemen menteri pemuda dan olahraga (Menpora), dan menyakiti atlet-atlet yang telah membawa nama harum bangsa Indonesia.
BACA JUGA Letjen Besar Harto Karyawan, SH Buka Turnamen Wing Chun Indonesia 2019
Adapun pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali dimedia, bahwa Wing Chun berada di bawah naungan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI).
Pernyataan itupun diprotes keluarga besar Wing Chun Indoensia yang telah tersebar di 22 propinsi di Sumatera Utara.
Ketua dan Sekretaris Federasi Wing Chun Indonesia Sumatera Utara (FWCI Sumut) Yeyen F Sitohang dan Heru F Sitepu langsung protes pernyataan Menpora itu.
"Nampaknya Pak Menpora, tidak mengenal sejarah Federasi Wing Chun di Indonesia dengan baik. Pernyataan bapak Menpora menyakiti kami keluarga besar Wing Chun Indonesia, dimana kami terus berjuang mengharumkan Merah Putih, atas nama bangsa dan negara Indonesia. Seharusnya pak menteri yang terhormat lebih bijaksana,"kata Yeyen Sitohang, Sabtu (5/9/2020).
Kata Yeyen lagi, bukti-bukti autentik, keluarga besar Wing Chun atau FWCI belum pernah bergabung dan menjadi bagian dari PB WI.
"Jelas sudah, bahwa Wing Chun bernaung di olahraga beladiri Ving Tsun Athletic Association (VTAA) yang sudah berdiri sejak 1967. Jadi kami harapkan Menpora menarik pernyataannya" tegas Yeyen.
Tetap Mengawal Kasus
Dihubugi terpisah, Maulana Zaenal Sekretaris Jenderal Federasi Wing Chun Indonesia menjelaskan, keluarga besar Wing Chun tetap mendukung kinerja KONI Pusat .
"Perlu saya sampaikan, KONI Pusat sudah melaksanakan tugas dan pekerjaannya secara profesional dan terbuka. Kami dari PB FWCI sangat mengapresiasi kinerja KONI Pusat di bawah pimpinan bapak Marciano Norman."kata Maulana kepada redaksi lintaspublik.com.
Walau keorganisasian Wing Chun masih dalam proses masuk ke KONI, Wing Chun mengharapkan mekanisme, demokrasi dan profesional untuk masuk KONI harus dikedepankan.
"Tentu, sekarang ini kami akan terus mengawal kasus ini sampai nanti titik permasalahan terselesaikan. Yang kami harap adalah masalah Wing Chun dapat dikembalikan pada mekanisme yang seharusnya sesuai dengan tataran negara demokrasi kita."jelasnya.
BACA JUGA Harumkan Merah Putih, Atlet Wingchun Indonesia di Zolimi, Ini Surat Terbuka untuk Jokowi
Kembali Maulana meminta, agar Menpora lebih bijak dan tidak menyakiti atlet-atlet Wing Chun yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara di kejuaran Internasional.
"Dan kami minta kepada Bapak Menpora untuk lebih bijak dalam menyoal tentang Wing Chun. Jangan gegabah mengeluarkan statement yang justru menyakiti seluruh atlit dan jajaran pengurus Wing Chun di 22 Provinsi di Indonesia."ujarnya.
Untuk terus meningkatkan prestasi atlet-atlet Wing Chun di kancah Internasional, Sekjen Wing Chun yang ramah ini juga menyampaikan agar atlet-atlet tetap fokus latihan.
"Tanpa bergantung pada Pemerintah, Wing Chun Indonesia akan tetap terus fokus dan konsisten untuk meraih prestasi-prestasi dunia dan melaksanakan agenda-agenda tahunan seperti biasa: pelatihan atlit, kejurnas Wing Chun, persiapan pertandingan dunia. Kami minta juga atlet-atlet Wing Chun tetap fokus,"pesannya, memberitahukan agenda pelatihan-pelatihan dan pengembangan profesionalisme juri, wasit, hakim garis tetap sesuai program dan agenda Wing Chun Indonesia.
Target Tetap Juara Umum
PB. Federasi Wing Chun Indonesia (PB FWCI) mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KONI Pusat yang telah mengundang Federasi Wing Chun Indonesia untuk mengikuti sidang anggota Koni Pusat (RAKERNAS 2020) pada tanggal 25, 26 dan 27 Agustus 2020.
Pada sidang anggota KONI kali ini, PB FWCI telah lolos menjadi anggota KONI pada rapat pleno komisi A di tanggal 26 Agustus 2020. Akan tetapi pada rapat pleno terakhir, keanggotaan PB FWCI menjadi anggota resmi KONI ditunda karena masih ada kekurangan pada data pendukung. PB FWCI akan segera melakukan koordinasi dengan KONI Pusat untuk melengkapi kekurangan data pendukung tersebut.
Sebagai induk organisasi beladiri wing chun di Indonesia, PB FWCI akan fokus pada program-program yang telah diagendakan dan merupakan kegiatan rutin PB FWCI dalam rangka pengembangan & peningkatan prestasi atlit untuk mengikuti kejurda & kejurnas.
Khusus untuk kejuaraan dunia yang diselenggarakan oleh induk organisasi wing chun dunia Ving Tsun Athletic Association (VTAA), PB FWCI akan tetap fokus untuk mempertahankan prestasi wing chun Indonesia yaitu tetap sebagai Juara Umum.
Kami, PB FWCI akan terus melakukan yang terbaik, dan berprestasi di kancah Internasional demi merah putih, untuk mengharumkan bangsa dan negara Indonesia, demikian tulis keluarga besar Federasi Wing Chun Indonesia pada Jumat, 28 Agustus 2020.
BACA JUGA Wing Chun Lahir dari Kekaisaran Jiaqing 1796, Kini Menyebar di 22 Propinsi di Indonesia
Penulis : tagor
Editor : tagor
Sebelumnya di tahun 2016 lalu, Wing Chun Indonesia juga meraih gelar juara umum dengan perolehan 9 piala emas, 8 piala perak, dan 6 piala perunggu.
Tapi prestasi prestasi itu dicederai oleh statemen menteri pemuda dan olahraga (Menpora), dan menyakiti atlet-atlet yang telah membawa nama harum bangsa Indonesia.
BACA JUGA Letjen Besar Harto Karyawan, SH Buka Turnamen Wing Chun Indonesia 2019
Letjen Besar Harto Karyawan, SH Buka Turnamen Wing Chun Indonesia 2019/ist |
Adapun pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali dimedia, bahwa Wing Chun berada di bawah naungan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI).
Pernyataan itupun diprotes keluarga besar Wing Chun Indoensia yang telah tersebar di 22 propinsi di Sumatera Utara.
Ketua dan Sekretaris Federasi Wing Chun Indonesia Sumatera Utara (FWCI Sumut) Yeyen F Sitohang dan Heru F Sitepu langsung protes pernyataan Menpora itu.
"Nampaknya Pak Menpora, tidak mengenal sejarah Federasi Wing Chun di Indonesia dengan baik. Pernyataan bapak Menpora menyakiti kami keluarga besar Wing Chun Indonesia, dimana kami terus berjuang mengharumkan Merah Putih, atas nama bangsa dan negara Indonesia. Seharusnya pak menteri yang terhormat lebih bijaksana,"kata Yeyen Sitohang, Sabtu (5/9/2020).
Kata Yeyen lagi, bukti-bukti autentik, keluarga besar Wing Chun atau FWCI belum pernah bergabung dan menjadi bagian dari PB WI.
"Jelas sudah, bahwa Wing Chun bernaung di olahraga beladiri Ving Tsun Athletic Association (VTAA) yang sudah berdiri sejak 1967. Jadi kami harapkan Menpora menarik pernyataannya" tegas Yeyen.
Tetap Mengawal Kasus
Dihubugi terpisah, Maulana Zaenal Sekretaris Jenderal Federasi Wing Chun Indonesia menjelaskan, keluarga besar Wing Chun tetap mendukung kinerja KONI Pusat .
"Perlu saya sampaikan, KONI Pusat sudah melaksanakan tugas dan pekerjaannya secara profesional dan terbuka. Kami dari PB FWCI sangat mengapresiasi kinerja KONI Pusat di bawah pimpinan bapak Marciano Norman."kata Maulana kepada redaksi lintaspublik.com.
Walau keorganisasian Wing Chun masih dalam proses masuk ke KONI, Wing Chun mengharapkan mekanisme, demokrasi dan profesional untuk masuk KONI harus dikedepankan.
"Tentu, sekarang ini kami akan terus mengawal kasus ini sampai nanti titik permasalahan terselesaikan. Yang kami harap adalah masalah Wing Chun dapat dikembalikan pada mekanisme yang seharusnya sesuai dengan tataran negara demokrasi kita."jelasnya.
BACA JUGA Harumkan Merah Putih, Atlet Wingchun Indonesia di Zolimi, Ini Surat Terbuka untuk Jokowi
Tim Wing Chun Indonesia Bersama presiden VTAA GGM Siu Yuk Men |
"Dan kami minta kepada Bapak Menpora untuk lebih bijak dalam menyoal tentang Wing Chun. Jangan gegabah mengeluarkan statement yang justru menyakiti seluruh atlit dan jajaran pengurus Wing Chun di 22 Provinsi di Indonesia."ujarnya.
Untuk terus meningkatkan prestasi atlet-atlet Wing Chun di kancah Internasional, Sekjen Wing Chun yang ramah ini juga menyampaikan agar atlet-atlet tetap fokus latihan.
"Tanpa bergantung pada Pemerintah, Wing Chun Indonesia akan tetap terus fokus dan konsisten untuk meraih prestasi-prestasi dunia dan melaksanakan agenda-agenda tahunan seperti biasa: pelatihan atlit, kejurnas Wing Chun, persiapan pertandingan dunia. Kami minta juga atlet-atlet Wing Chun tetap fokus,"pesannya, memberitahukan agenda pelatihan-pelatihan dan pengembangan profesionalisme juri, wasit, hakim garis tetap sesuai program dan agenda Wing Chun Indonesia.
Target Tetap Juara Umum
PB. Federasi Wing Chun Indonesia (PB FWCI) mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KONI Pusat yang telah mengundang Federasi Wing Chun Indonesia untuk mengikuti sidang anggota Koni Pusat (RAKERNAS 2020) pada tanggal 25, 26 dan 27 Agustus 2020.
Pada sidang anggota KONI kali ini, PB FWCI telah lolos menjadi anggota KONI pada rapat pleno komisi A di tanggal 26 Agustus 2020. Akan tetapi pada rapat pleno terakhir, keanggotaan PB FWCI menjadi anggota resmi KONI ditunda karena masih ada kekurangan pada data pendukung. PB FWCI akan segera melakukan koordinasi dengan KONI Pusat untuk melengkapi kekurangan data pendukung tersebut.
Sebagai induk organisasi beladiri wing chun di Indonesia, PB FWCI akan fokus pada program-program yang telah diagendakan dan merupakan kegiatan rutin PB FWCI dalam rangka pengembangan & peningkatan prestasi atlit untuk mengikuti kejurda & kejurnas.
Khusus untuk kejuaraan dunia yang diselenggarakan oleh induk organisasi wing chun dunia Ving Tsun Athletic Association (VTAA), PB FWCI akan tetap fokus untuk mempertahankan prestasi wing chun Indonesia yaitu tetap sebagai Juara Umum.
Kami, PB FWCI akan terus melakukan yang terbaik, dan berprestasi di kancah Internasional demi merah putih, untuk mengharumkan bangsa dan negara Indonesia, demikian tulis keluarga besar Federasi Wing Chun Indonesia pada Jumat, 28 Agustus 2020.
BACA JUGA Wing Chun Lahir dari Kekaisaran Jiaqing 1796, Kini Menyebar di 22 Propinsi di Indonesia
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar