Header Ads

Jadi Tersangka Gus Nur Jalani Swab Test di Gedung Bareskrim Polri

LINTAS PUBLIK, Tersangka Suri Nur Rahardja alias Gus Nur menjalani pemeriksan Swab Covid-19 setelah tiba di gedung Bareskrim Polri dari Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/10/2020).

Petugas melakukan swab test lepada Gus Nur di Bareskrim Polri.

Gus Nur ditangkap di rumahnya di kawasan Pakis, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (24/10/2020) dinihari. Penangkapan itu disaksikan keluarga besar Gus Nur, oleh 30 anggota Dit Tipid Siber Bareskrim Polri.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pemeriksaan kesehatan merupakan standard operating procedure (SOP). Hal tersebut dilakukan bagi semua tersangka untuk menjalani pemeriksaan.

"Kepada yang bersangkutan kami lakukan pemeriksaan swab test Covid-19. Itu merupakan kewajiban bagi semua tersangka dan ini sudah SOP," kata Argo, Sabtu (24/10/2020).

Sebelumnya, Gus Nur resmi menjadi tersangka atas dugaan menghina Nahdatul Ulama (NU) dengan menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan bernada SARA. 

Penangkapan Gus Nur, terkait laporkan Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Cirebon Azis Hakim, pada Rabu (21/10/2020) kemarin. Laporan itu tertuang bernomor LP/B/0596/X/2020/BARESKRIM tanggal 21 Oktober 2020. 

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Gus Nur termasuk motif ujaran kebencian yang disampaikannya.

"Waktu pemeriksaan 1x24 jam penyidik masih terus dalami motif ujaran kebencian itu. Statusnya sudah tersangka namun belum dilakukan penahanan," kata Slamet, Sabtu (24/10/2020).

Ketua Pengurus NU cabang Cirebon, melaporkan Gus Nur lantaran kerap melakukan ujaran kebencian terhadap NU di video beredar di media sosial (medsos). Salah satunya saat dialog dengan Refli Harun di Youtube MUNJIAT Channel, pada 16 Oktober 2020.

Pernyataan dinilai menghina itu adalah saat Gus Nur mengumpamakan NU sebagai bus umum yang sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan, dan isi busnya adalah PKI, liberal, dan sekuler.

"Dia memberikan pernyataan di sebuah video dalam satu momen dialog dengan Refli Harun yang isinya ujaran kebencian dan ketidaksukaan terhadap NU. Tidak hanya sekarang ini, tapi sering melakukan ujaran kebencian terhadap NU," ucapnya.


sumber   : posk


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.