Hotman Paris Sebut Kacab Maybank Pakai Tabungan Winda buat Main Forex
LINTAS PUBLIK, Kasus dugaan pembobolan uang nasabah Maybank atas nama Winda 'Earl' Lunardi dan ibunya sebanyak Rp 22 miliar terus bergulir. Pihak Maybank pun memilih untuk terus menyelesaikannya di jalur hukum menggunakan jasa Hotman Paris sebagai kuasa hukumnya.
Hotman Paris dalam acara Prime Talk di stasiun TV Selasa malam (10/11/2020) mengungkapkan ditemukan ada praktik dari oknum yang merupakan pimpinan cabang Maybank melakukan praktik terselubung yang disebut perbankan dalam perbankan.
"Diakui bahwa ada satu pimpinan cabang bank yang melakukan praktik perbankan dalam perbankan, yaitu memakai uang nasabah untuk berbisnis, dan dia tidak kabur, dia di situ memakai uang nasabah," ucapnya.
Dia juga mengungkapkan, oknum kacab Maybank itu juga melakukan praktik trading di instrumen forex. Namun yang menurutnya yang jadi keanehan adalah dia menggunakan uang itu dan tidak membawa kabur uang tersebut.
"Sehingga menjadi pertanyaan adalah apakah dia memakai uang nasabah itu dengan persetujuan dari nasabah untuk mendapatkan untung yang lebih besar, karena sebagian uang tersebut dipakai untuk bermain forex. Kami tidak menuduh pemilik rekening ikut membantu," tuturnya
Hotman juga menjelaskan, berdasarkan hasil diskusinya dengan Head of National Anti Fraud Maybank, Nehemia Andiko, dalam proses pembukaan rekening ditandatangani oleh Winda.
"Bahkan di dalam surat yang ditandatangani oleh Winda, dia mengaku sudah menerima buku tabungan dan ATM, tapi itu tetap dipegang oleh pimpinan cabang. Yang kedua, yang dibuka bukan rekening rekening koran tapi buku tabungan, itu kata Andiko juga," ucapnya.
Menariknya, transfer keluar masuk dari rekening tersebut bukan dilakukan oleh Winda tapi oleh ayahnya, Lunardi. Begitu juga dengan pembayaran bunga tabungan ditransfer ke rekening ayahnya.
"Dan bukti yang paling mengejutkan adalah dari rekening ini ada sebanyak Rp 6 miliar uang yang ditransfer oleh pimpinan cabang ini ke rekening dari asuransi Prudential, katanya untuk membuka premi asuransi atas nama Winda. Tapi dua bulan kemudian polis asuransi tersebut di-cancel dan uang itu kemudian mengalir Rp 4 miliar dari Bank Permata masuk ke rekeningnya katanya ke rekeningnya si Lunardi," tambahnya.
sumber : det
Tidak ada komentar