Indonesia Kembali Kehilangan Putra Terbaiknya
LINTAS PUBLIK, Dr Andrianto Purnawan SpBs telah berpulang menghadap sang Illahi pada Rabu (18/11/2020) di RS Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, akibat terpapar virus Corona.
Akan tetapi jika kita mengingat beliau dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang dia peruntukkan bagi dunia sekitarnya, mas TOP (begitu dia biasa dipanggil) pasti akan mendeskripsikan bahwa sakitnya adalah komplikasi akibat dunia yang masih kurang banyak canda dan tawa.
Dia berumur 38 tahun. Berbicara ceria dan selalu bersemangat, mas TOP tidak pernah tidak terlihat gembira tanpa harapan.
Akan Tapi, di hari-hari terakhir hidupnya, dia mengungkapkan sisi jiwanya yang tidak sering diketahui oleh banyak orang.
Pesona buku-buku science, neuroscience dan history bagi kemajuan umat manusia menyulut minatnya untuk terus berkarya memajukan pemahaman masyarakat atas cara hidup sehat yang terus ia gaungkan.
Hal ini terlihat saat beliau banyak menulis dan menjadi pembicara - narasumber pada seminar2 tentang kesehatan.
Tidak hanya masyarakat perkotaan saja yang membaca, melaui kanal2 khusus untuk masyarakat perdesaan, tulisan beliau menyebar menyemangati serta menyalakan harapan untuk terus bertahan di era pandemi.
Banyak yang bertanya dan menanti tulisan beliau.
Sosok ceria, gembira, bersemangat dan juga pemberani, diam-diam berpegang teguh pada keyakinan bahwa hidup bukan hanya serangkaian kecelakaan atau kebetulan yang tidak berarti.
Hidup adalah bangunan utuh untuk terus menjadi berarti . ini adalah permadani peristiwa yang berujung pada rencana yang indah dan luhur.
Ditanya tentang kehilangan sahabatnya, team sehat berpikir menggambarkan Mas TOP sebagai pria yang berubah di hari-hari terakhir hidupnya. "Segalanya menjadi lebih jelas baginya," kata Prof Ryu.
Dan kita yang masih hidup harus terus mengobarkan semangat dan cita citanya kata dr Anggia Hapsari SpKj.
Inmemoriam - dr Adrianto Purnawan SpBs. Sahabat tercinta yang bertahan di memory kami atas semangatnya di masa hidup.
sumber : posk
Tidak ada komentar