Header Ads

Siapa yang Layak Menjadi Guru

Catatan : Hotdiana Nababan, M.Pd.

 Siapa yang layak menjadi guru? 

Ini bukan masalah angka-angka, meski banyak guru di Sekolah di Indonesia yang belum layak menjadi guru karena tidak memenuhi kualifikasi Akademik atau belum memiliki Sertifikat pendidik yang sejatinya bahwa yang layak menjadi guru katanya adalah yang memiliki sertifikat pendidik. 


Bukan bapak ibu, ini bukan masalah angka- angka, tetapi masalah kemauan untuk terus belajar. 

Guru yang layak mengajar adalah guru yang bukan sekedar meninggalkan tas di dalam kelas untuk mengajar, guru yang layak mengajar bukanlah guru yang memfoto materi mengirimnya di grup dan menyuruh anak-anak menyalin foto tersebut.

Bukanlah guru yang memerintahkan di grup mengerjakan latihan 3 nomor 1 sampai 10 halaman 30, bukanlah guru yang memperbudak siswa dengan nilai barang siapa yang mengirimkan pertama akan memberikan 100.

Bukanlah guru yang memberi tandatangan untuk hasil koreksian siswa, bukanlah guru yang memberikan nilai 100 untuk catatan yang baik tapi nilai minus untuk catatan yang tulisannya buruk tanpa melihat isinya, bukanlah guru yang tidak memberikan pembelajaran bermakna bagi siswanya.

Tidak melihat bagaimana kondisi siswanya tidak mau belajar sesuai dengan kebutuhan siswanya, guru yang selama PJJ datang ke sekolah sekedar tandatangan absen tetapi tidak memberikan pembelajaran bagi siswanya.

Guru yang hanya sekedar hanya yang penting melaksanakan tugas tanpa kemauan sungguh-sungguh memberikan materi pada anak-anak tanpa kemauan yang sungguh-sungguh untuk menjalin interaksi kepada siswa, mereka-merekalah yang sebenarnya tidak layak menjadi guru. 

Hanya guru yang mau belajarlah yang layak menjadi guru. Selamat Hari Guru dari saya Hotdiana Nababan, guru pinggir kota.*


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.