Terima Kasih, JKN-KIS Membantu Mendapatkan Semangat Baru untuk Hidup
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Rasa haru, senang dan bangga dirasakan oleh Lusi Elisabet Marpaung (30) salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah atau lebih familiar dikenal dengan peserta mandiri, karena dapat memanfaatkan layanan yang sangat memuaskan dari program yang sudah berjalan hampir selama 7 tahun ini di rumah sakit.
Lusi Elisabet Marpaung (30) salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah |
Elisabet mengatakan dirinya memanfaatkan kartu JKN-KIS di tahun 2018 yang lalu saat dirinya mengalami keguguran dan seminggu kemudian didiagnosa dokter juga mengalami kanker serviks.
“Awal mula kejadian di tahun 2018, saya mengalami keguguran dan mengalami pendarahan hebat sehingga dilarikan ke RS Vita Insani Pematangsiantar dengan kondisi tidak sadar diri. Setelah di RS saya langsung dibawa ke ruang operasi untuk dikuret. Saat proses tersebut, dokter mengatakan harus menjalani transfusi darah dan jumlah kantong darah yang dibutuhkan adalah 9 kantong darah. Berkat bantuan seluruh pihak, 9 kantong darah tersebut langsung tersedia dan kondisi kesehatan saya pun membaik,”kata Elisabet Rabu lalu (4/11/2020).
Sambungnya, seminggu setelah operasi Elisabet tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa dan harus dilarikan kembali kerumah sakit. Diakui Elisabet, dirinya sangat terkejut ketika dokter mendiagnosa penyakit Kanker Serviks. Oleh karena itu harus segera dilakukan kemoterapi dan operasi. Elisabet mengatakan menjalani penyakit seperti ini bukan suatu perkara yang mudah untuk dijalani, karena kedepannya dirinya akan mengalami sedikit hambatan untuk beraktivitas bahkan mungkin akan terkendala dalam memiliki keturunan karena harus menjalani kemoterapi.
Akan tetapi berkat adanya JKN-KIS, Elisabet menuturkan bahwa sedikit meringankan beban yang dialaminya.
“Saya sangat bersyukur dengan adanya program JKN-KIS ini karena setiap bergotong royong demi kesembuhan orang yang kurang mampu seperti saya. Karena selama menjalani pengobatan di RS saya tidak ada dipungut biaya sepeserpun,”kata Elisabet.
Elisabet mengatakan bahwa dirinya selalu rutin membayar iuran JKN-KIS tepat waktu yakni sebelum tanggal 10 setiap bulan. Hal ini dilakukannya agar BPJS Kesehatan selalu memliki dana untuk membayar seluruh klaim dari peserta yang sakit.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan juga BPJS Kesehatan karena sekarang saya sudah sembuh dan mendapatkan semangat baru untuk hidup. Kini saya semakin menghargai kalau sehat itu adalah harta yang tak ternilai karena sehat itu sangat mahal harganya,” tutup Elisabet.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar