Header Ads

Banjir Landa Simalungun, GMKI, PMKRI, KSPM Turun Kejalan Galang Bantuan

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Puluhan rumah yang berada di dua lingkungan di Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara, digenangi banjir hingga ketinggian 3 meter dari atas permukaan tanah yang disebabkan air dari guyuran hujan. (2/12/2020).


Melihat hal tersebut, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar, dan Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) turun ke jalan untuk menggalang bantuan bagi masyarakat yang terkena musibah banjir tersebut.

"Kami turut prihatin melihat bencana banjir yang terjadi di daerah Sinaksak, Kabupaten Simalungun, sehingga kami berinisiatif membantu dan mengumpulkan donas untuk diberikan kepada warga yang terdampak musibah banjir”, ungkap Andre Sinaga, Kabid Aksi Pelayanan GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun.

"Kami berharap pemerintah segera memberikan perhatian kepada masyarakat serta memintah pemerintah segera mencari solusi agar bencana banjir ini tidak terulang kembali dikemudian hari", tambahnya lagi.

PGK PMKRI Pematangsiantar, Kristen Edi Sidauruk mengajak masyarakat agar Sudi kiranya meringankan beban dari masyarakat yang terdampak banjir tersebut dengan memberikan bantuan berupa uang tunai maupun non tunai, pakaian bekas, maupun bantuan lainnya.

“Kita juga meminta DPRD Kabupaten Simalungun untuk angkat bicara soal ini, mengingat informasi yang kami dapat dari masyarakat, banjir tersebut terjadi dikarenakan adanya aktifitas proyek dari PT. KAI, oleh karena nya kami meminta DPRD selaku wakil rakyat harus bersikap tegas agar bencana tersebut tidak terulang kembali", tegasnya.

Sementar itu, koordinator KSPM, Daniel Perangin-angin, menyampaikan keprihatinannya bagi warga yang terkena bencana banjir. Serta menyampaikan bahwa dugaan penyebab banjir tersebut adalah tidak berfungsinya saluran irigasi, serta efek pembangunan infrastruktur yang berada di sekitar permukiman masyarakat, sehingga pembuangan air akhirnya menuju ke rumah masyarakat. 

"Kamu berharap musibah ini segera mendapat perhatian penuh dari pemerintah kabupaten Simalungun", harap Daniel.

Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) meminta semua elemen terkait, terkhusus pemerintah Kabupaten Simalungun agar segera memberi solusi cepat dan terbaik agar musibah yang sama tidak lagi terjadi. Dan berharap kepada masyarakat agar dapat saling membantu masyarakat yang terdampak bencana tersebut.


Penulis   : rel
Editor    : tagor


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.