Belajar Tatap Muka Dijadwalkan Dibuka Januari 2021 Secara Terbatas
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Belajar tatap muka di Kota Pematangsiantar dijadwalkan dibuka pada bulan Januari tahun 2021 secara terbatas.
Hal ini mengemuka dalam rapat gabungan Satuan Tugas Covid-19 Pematangsiantar dengan Dinas Pendidikan, anggota DPRD dari komisi II diantaranya Frans Herbert Siahaan, Ferry Sinamo, Senin (14/12/2020).
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Rosmayana Marpaung menyampaikan inti dari pertemuan ini adalah kesiapan pembelajaran bulan Januari 2021, yang mana Pemerintah Kota (Pemko) harus menyetujui dan siap dalam membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka.
"Pemerintah kota Kota harus menyetujui, yaitu Dinas Kesehatan, Gugus Tugas, DPRD, Dinas Perhubungan, Satpol-PP dan satuan pendidikan harus siap dengan segala konsekuensi, yaitu protokol kesehatan sesuai SKB 4 Menteri," ujar Rosmayana.
Rosmayana menyampaikan, penyelenggaraan belajar tatap muka ini tak lepas dari persetujuan orangtua/wali murid. Tanpa mereka, kata Rosmayana, membuka sekolah tak mungkin dilakukan.
Terkait kesiapan sekolah, Rosmayana mengaku masih ada sekolah yang diragukan untuk prasarana kesehatan. Namun secepatnya sekolah tersebut menyesuaikan standar protokol Covid-19.
"Insyaallah dengan adanya protokol kesehatan, itu ada sanitasi, mencuci tangan, toilet dan kebersihan. Memang ada sekolah yang kita ragukan, tapi kita imbau satuan sekolah untuk menyiapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Nantinya, jumlah siswa di dalam kelas tidak lebih dari 50 persen dari jumlah keseluruhan. Bila jumlah murid dalam satu kelas SD 28 orang dan SMP 32 orang, maka berlaku setengahnya.
"Misalkan, SD itu 28 murid, jadi maksimal mereka yang boleh belajar dalam satu kelas itu 14 orang. Kemudian SMP 32 murid, maka separuhnya yaitu 16 orang. Kemudian maksimal mereka mungkin 2 kali dalam seminggu belajar, sisanya daring," jelas Rosmayana.
Ia menyampaikan, dalam kegiatan belajar mengajar nantinya, tidak berlaku sistem bergantian. Kegiatan belajar mengajar dibatasi dalam satu pekan.
"Standar pelayanan minimal yaitu satu hari, anak hanya boleh 3 jam belajar. Tidak ada sif-nya,"katanya.
Untuk SD dan SMP sendiri, Disdik Pematangsiantar berencana membuka sekolah pada tanggal 11 Januari 2021. Selanjutnya evaluasi akan dilakukan melihat apakah terjadi penyebaran Covid-19 atau tidak.
Sementara itu, Plt Kacab Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Hamonangan Aruan menyampaikan pihaknya akan melakukan monitoring dengan kesiapan sekolah. Untuk itu, sekolah harus secepatnya melengkapi dokumen protokol kesehatan.
"Bila mereka sudah siap semua, kita tinggal melakukan visitasi. Kita visitasi untuk melihat dokumen mereka itu nanti sesuai dengan realnya di lapangan, bila belum, kita minta mereka siapkan dulu sampai layak," ujar Hamonangan.
Hamonangan menyebut rencananya awal bulan, 5 Januari 2021, SMA dan SMK di Pematangsiantar akan dibuka. SMA dan SMK dibuka lebih awal daripada SD dan SMP di Kota Pematangsiantar.
Sekolah Kerjasama Dengan Puskesmas Terdekat
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Pematangsiantar, Daniel Siregar meminta sekolah secepatnya bekerjasama dengan puskesmas terdekat. Ia juga meminta sekolah, satuan tugas, dinas kesehatan dan polres untuk bergabung dalam grup WhatsApp.
"Khusus untuk sekolah-sekolah itu, dibuat grup dengan satuan tugas biar pantauan kita cepat. Buat grup ada Kabag Ops, ada Dinkes biar mempercepat informasi," ujar Daniel.
Untuk kesiapan sekolah, Satua Tugas Covid-19, ujar Daniel akan mengecek ke lapangan. Mereka akan me-monitoring kesiapan termasuk kerjasama dengan puskesmas terdekat.
"Teknis kesehatan akan disiapkan satuan tugas. Kita mau mempercepat semuanya," jelasnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar