Header Ads

Dituduh Selingkuh oleh Bini, Balik Menuduh dan Memukul

LINTAS PUBLIK, DI mana-mana lelaki itu mau menang sendiri. Contohnya Amran (45), dari Palembang (Sumsel) ini. Dia dituduh istri sirinya ada main dengan wanita lain, tapi gantian Ny. Tanti (44) yang dituduh mesum dengan pria teman di medsos. Kalah bicara sama istri, Amran pun tega menghajarnya pakai lodong. Ya bonyoklah!

ilustrasi

Kawin siri itu sah di hukum agama, tapi tak sah di hukum negara. Kenapa banyak lelaki atau wanita melakukannya. Pertimbangannya macam-macam, takut poligami, tapi pengin tambah mami. Ditempuhlah kawin siri. Ada pula janda pensiunan pilih nikah siri, karena tak mau hak pensiun dari almarhum suami menjadi hilang karenanya. Maka dipilihlah kawin siri, pensiunan tidak hilang, tapi tiap malam bisa goyang!

Rupanya Ny. Tanti pakai alasan terakhir itu. Setahun lalu dia mau dinikahi Amran, karena dua alasan. Selain tak tahan tiap malam kedinginan, juga ada tambahan pemasukan dari suami barunya. Maklumlah, almarhum suaminya bukan pejabat negara, sehingga uang pensiunnnya hanya sekitar Rp2 juta. Jaman sekarang uang segitu bisa diputer sampai mana, kecuali dibelikan roda?

Amran juga seorang duda. Dia memaklumi alasan istrinya itu, makanya keduanya lalu menikah lewat seorang ustaz kampung. Namanya juga kawin siri, tentu saja tak dapat surat, tapi sudah halal buka aurat! Bukankah Ebiet G. Ade pernah mengingatkan, “Kita musti telanjang, dan benar-benar bersih, ho ho ho........ ho ho ho!”

Tapi ternyata masa bulan madu itu hanya terjadi beberapa waktu  saja. Sebab setahun kemudian Tanti menemukan fakta, suami mulai punya WIL baru lagi. Gaji dari kantor tak semua diserahkan ke istri, ada yang dialirkan ke pihak lain, tapi tak terdeteksi pula oleh pihak PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan). Siapa gerangan tuan?

Diam-diam Tanti membentuk TPF independen. Hasilnya diperoleh fakta bahwa Amran memang punya WIL, lengkap dengan nama, foto  dan alamatnya di Seberang Ulu II, Palembang. Dilihat tampilannya, memang sangat menjanjikan bagi hasrat lelaki. Ibarat mobil, WIL suami ini jenis Kijang Inova tahun 2018, sedangkan dirinya Kijang kapsul 2004 dan catnya sudah nggak orisinil pula.

Ketika suami pulang kerja, langsung diklarifikasi, siapa foto ini? Ternyata Amran tak bisa menjawab dengan pasti, bahkan kata-katanya nampak gugup. Kecurigaan Tanti semakin nyata, karena suami malah menghindar dan pura-pura tidur. Esok paginya, bangun tidur Amran bukan terus mandi dan menggosok gigi, tapi malah kabur sampai lupa membersihkan tempat tidurnya.

Belum juga Tanti memperoleh hak jawab dari suami, sore harinya Amran pulang sambil marah-marah. Gayanya persis pengacara, dituntut orang malah menuntut balik. Sambil marah-marah Amran menanyakan siapa lelaki bernama Junaidi, teman di medsos itu? “Itu PIL-mu ya? Sudah berapa kali ngamar di hotel?” tuduh Amran sengit.

Tentu saja Tanti membantah perselingkuhan itu. Benar memang ada teman lelaki di medsos, tapi itu sebatas teman ngobrol di jagad maya saja. Ketemu juga tak pernah. “Kalau sampeyan menuduh berapa kali kencan di hotel, memangnya bisa kencan lewat jagad maya?” kata Tanti sengit.

Rupanya ini hanya taktik Amran untuk mengalihkan isyu. Sebab dia kemudian tak hanya ngomong kasar, tangan pun bicara. Bininya digetok pakai helm, pletakkk! Setelah itu disusul dengan lemparan lodong (stoples) dari beling, tepat kena kepala, pyarrrrr....! Kepala Tanti langsung benjol segede bakpao isi kacang ijo, persis Setya Novanto. Sedangkan Amran langsung kabur.

Tanti tak menerimakan perlakuan suami sirinya itu. Maka dengan kepala sedikit tak beraturan, dia mengadu ke Polsek Seberang Ulu II, dengan mengusung pasal KDRT. Dia tak terima diperlakukan tak semena-mena oleh suaminya.

Pakai pasal KDRT, kalau ditanya surat nikahnya mana, apa jawabnya? 


sumber   : posk 



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.